penggoda aurora

63 4 0
                                    

kamu begitu sempurna
pelita di gelap hatiku gundah
ku kayuh sepeda demi sebuah cinta
bukan sepeda yang sesungguhnya
tapi cinta yang benar adanya

karena aku penggoda,
kurayu putri aurora
pipi bakpaonya berubah warna
menjadi merah merona
tampak samar bintik-bintik yang ku suka

saat malu ia tertawa
tawa indahnya menggema di salah satu panca indera
lalu terbayang di indera lainnya
sampai jiwa tak lagi dalam raga
sampai semua yang dapat pirsa kini sirna

mihiza_ ‘penggoda aurora’, 31 Desember

ArsipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang