~~~Edgard's POV~~~
Aku membaringkan tubuhku di kasur dalam apartemenku yang berukuran sedang, melihat langit-langit dan tanpa hentinya terus memikirkan tatapan mata tajam itu. Aku pun berdiri dan melihat papan di atas meja belajar ku yang ku gunakan untuk menempelkan informasi yang ku dapatkan dalam penyelidikan Evan. Sejak 3 bulan yang lalu, aku terus menyelidiki gerak-gerik nya, mulai dari aktivitas sehari-hari, rute perjalanan, lokasi transaksi ilegal nya, dan lainnya. Aku bahkan terus berfikir kalau aku lebih terlihat seperti stalker yang sedang menguntit idolanya. Tapi untuk pertama kalinya, aku bisa melihat tatapan mata itu....melihatku secara langsung. Tetapi, kenapa aku malah berdebar-debar dengan tatapan matanya. Aku akan selalu merutuki diriku sendiri apabila aku jatuh cinta dengannya.
"Huft....kenapa aku masih terus memikirkan tatapan itu ya, aarghhh! Aku mau tidur saja!"
Aku pun berjalan kembali ke kasur ku dan mulai tertidur pulas.~~~Evan's POV~~~
Aku bertanya pada agen Intel ku untuk menemukan informasi terbaru dari mata-mata yang terus mengikuti ku 3 bulan ini. Padahal dari 3 bulan yang lalu aku tau bahwa ada mata-mata yang sedang menguntit diriku, tetapi aku malah mengacuhkan ia begitu saja. Tapi kenapa baru sekarang aku penasaran dengan mata-mata itu? Ahh iya, itu karena kejadian transaksi tadi di pergudangan. Tatapan mata itu, orang yang kuduga sebagai mata-mata dalam aktivitas sehari-hari ku. Tatapan mata yang begitu indah dalam hidupku, untuk pertama kalinya mata itu menghipnotis diriku. Dan juga rasa berdebar-debar setelah melihat tatapan itu membuat ku ingin mengetahui siapa majikan dari mata indah seperti itu. Tidak lama kemudian, anak buah ku memanggilku.
"Boss, kami mendapatkan informasi mata-mata yang kau cari. Ia adalah anggota khusus kepolisian di kota ini bidang Intel dan mata-mata. Kami memasukkan informasi tambahan di dalam map ini boss."
Anak buah ku pun memberikan map coklat berisi informasi target ku kepada ku."Baiklah, terimakasih dan kembali lah bekerja"
Aku langsung mengambil map tersebut dan melihat isinya dengan seksama tanpa melewatkan satu kata pun."Baiklah boss, saya permisi dulu."
Anak buahku pun pergi meninggalkan diriku yang fokus membaca data yang ia berikan padaku.Tidak lama aku membaca aku sedikit tertarik dengan anak ini, ia hidup sendiri di kota ini dan bekerja di kantor polisi...mangsa yang empuk untuk diculik, tetapi aku harus bisa menyingkirkan status pekerjaan ia sekarang ini.
"Ahhh, Edgard C. Everhart....nama yang unik. Dan kau akan berlutut di bawahku, sayang..."
Menunjukkan seringai nya dan tidak sabar untuk memangsa target nya ini.~~~Edgard's POV~~~
Matahari pagi telah bangkit dari timur dan cahayanya yang menyilaukan memasuki celah jendela ku dan jatuh di atas kelopak mata ku, aku pun berusaha untuk mengabaikannya tetapi alarm ku pun mulai bernyanyi membangunkan mimpi indah ku, aku pun harus menerima kenyataan bahwa hari ini sudah pagi dan harus berangkat kerja. Aku pun beranjak dari kasur ku dan mengambil handuk lalu bergegas mandi untuk ke kantor, setelah mandi aku memakai setelan ku lalu memakan sarapan apa adanya yang tersedia di kulkas ku. Untuk memperindah sarapan ku, aku pun menyalakan televisi dan menonton berita.
"Pada dini hari kemarin, polisi menggerebek transaksi ilegal berupa persenjataan yang dilakukan oleh dua belah mafia terkenal yang berinisial C dan E. Transaksi tersebut telah memakan beberapa korban yang dinyatakan tewas karena peluru yang bersarang di kepala korban, untuk pelaku berinisial E polisi sedang berusaha untuk menangkap pelaku dan mengadilinya seadil mungkin."
Presenter tersebut membacakan berita dari kejadian tadi malam."Ahh, dia berhasil kabur ya, dasar menyusahkan."
Aku pun mematikan televisi dan menghabiskan sarapan ku lalu aku segera berangkat ke kantor sebelum kepala kepolisian kembali memberikan materi ceramah nya di depan semua teman-teman ku di kantor.Aku pun berangkat dengan menggunakan bis yang tersedia di kota ini, aku menunggu bis tersebut datang dan langsung menaiki bis tersebut, saat aku berjalan berjejal-jejalan di dalam bis, tidak sengaja aku menabrak seseorang di dalam bis tersebut.
"Eh, maaf, maaf tuan..."
Tetapi ia malah menghilang dalam kerumunan orang didalam bis.Aku pun sekilas menatap wajah orang yang ku tabrak sedang turun dari bis ini, wajah itu... memiliki pola wajah yang sama dengan target ku,
'E-ehh!? Tunggu? Apa dia?'
Di dalam batinku. Bis pun mulai berangkat dan aku pun menganggap kalau aku hanya salah menebak orang saja. Bis pun terus berjalan menelusuri hiruk-pikuk perkotaan yang padat.~~~ Evan's POV~~~
Di pagi hari ini, aku memakai baju full black yang sedikit tertutup untuk menyamarkan diriku di dalam kerumunan orang, karena aku akan menyelidiki mangsa ku secara langsung. Aku pun dengan santainya menunggu bis lewat dan langsung masuk kedalamnya, bis tersebut terus berjalan hingga ke tempat perhentiannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah apartemen dari mangsa ku ini. Aku pun hendak turun tapi aku tidak sengaja melihat mangsa kecil ku sedang menaiki bis ini. Aku pun berpura-pura turun dan dengan sengaja menabrak pundak mangsa ku ini, mendengar suara nya yang memohon meminta maaf membuatku ingin menerkam nya saat itu juga. Tapi aku langsung turun dari bis tersebut sebelum ia menyadari keberadaan ku. Bis pun mulai berangkat dan aku tersenyum licik masuk ke apartemen mangsa ku.
"Sabarlah mangsa ku, singa ini akan menjemput mu sebentar lagi"
Gumam ku dan masuk ke dalam kompleks apartemen mangsa ku.Aku pun memasuki lift dan naik ke lantai 4, tempat dimana apartemen mangsa ku berada. Aku pun sampai dan menuju ke kamar tempat ia berada karena aku sudah mengetahui seluk beluk mahluk yang suka menguntit diriku ini, sekarang siapa yang jadi stalker haah? Hahahaha.
Aku pun membuka pintu apartemen ini dengan menggunakan lock pick yang kubawa dari tempat ku. Aku pun berhasil memasuki apartemennya dan mengecek isi dari ruang sempit itu. Tidak ada banyak barang yang bagus disitu, hanya beberapa barang yang memang penting dan ada sebuah papan yang sangat memikat perhatian ku di sana, papan itu berisi semua informasi mengenai diriku, sungguh imut sekali dia.
"Ahh, aku jadi terharu melihat ini."
Aku fokus membaca semua informasi yang ia tempelkan di papan ini. Sesekali aku pun tertawa kecil melihat imut nya mangsa ku mengumpulkan informasi tentang diriku.Aku pun kembali keluar dari apartemennya dan kembali ke markas ku menggunakan mobil yang sudah menjemput ku di depan apartemen mangsa ku.
"Sabarlah sayang, sekarang aku yang akan segera menangkap mu..."
Gumam ku dengan senyuman licik yang menghiasi bibir ku setelahnya.TO BE CONTINUE
ok oke okeee, untuk chapter 2 sudah dirilis. Maaf ya kalau waktu publish nya lama karena lagi menelaah alur cerita ini seperti apa kelanjutan nya. Vote dan comment kalian bakal membantu dalam cerita ini dan selamat malam...

KAMU SEDANG MEMBACA
HATE YOU!
AcciónSudah hampir tiga bulan aku ditugaskan kepala kepolisian untuk menyelidiki boss mafia di kota ini, dengan kecerdikan nya ia berhasil menyeludupkan senjata api dan obat-obatan psikotropika secara ilegal dan menciptakan kekacauan saat di kota. "Sialan...