Chapter 7*

9 0 0
                                    

#Author pov

Setelah rencana mereka berhasil mereka kembali berkumpul di tempat semula dan pulang ke rumah untuk mendiskusikan hasil penelitiannya hari ini.

Setelah sampai di rumah Jonathan langsung melompat ke sofa dan tidur di sana, Andrian yang langsung tepar di bawah lantai beralaskan karpet, Nicholas yang ngacir menuju lemari es untuk membasahi tenggorokannya yang kering, sedangkan kiky duduk di sofa dan bermain handphone nya.

"Guee.. Cape bangett."Keluh Jonathan.

"Emang lu ae bang gue juga kali. "Saut Andrian.

"Gila seumur hidup gue lakuin ini buat cewek "Ucap Jonathan sambil memejamkan matanya.

"Berarti lu harus belajar buat hargain cewek karna dapetinnya aja susah apa lagi pertahanin. "Jawab Kiky

"Hmm.. Setuju gue "Saut Nicholas.

"Gue ngantuk. "Jonathan berjalan menuju kamarnya.

Dan hari ini berakhir dengan mereka yang terkapar di dalam kamar masing-masing.

---

Hari yang di benci hampir seluruh pelajar datang ya,hari ini adalah hari senin dimana diadakannya upacara bendera yang harus diikuti oleh seluruh siswa dan siswi.

Kringggg...

Kringgg...

Kringgg...

Bel berbunyi dengan nyaringnya semua siswa dan siswi berhamburan menuju lapangan untuk mengikuti upacara bendera.

Fenita berjalan bersama ketiga sahabatnya menuju lapangan.Upacara di mulai, peserta yang semula bising menjadi hening.

Dania merasa kakinya pegal dia melihat ke arah kirinya dan melihat Jonathan melambaikan tangan kearahnya mendadak dia menjadi salah tingkah segera dia menghadap ke depan dan menetralkan detak jantungnya.

"Ini jantung kenapa sih pake segala deg-degan."ujarnya dalam hati.

Fenita melihat gerak-gerik Dania merasa aneh semula dia biasa melihatnya dan sekarang Dania seperti gelisah.

"Ni, kamu kenapa? Sakit? "Tanya Fenita menyentuh bahu Dania.

"Ga.. Aku ga papa cuma panas aja"jawab Dania.

"Kalo kamu sakit bilang ya"Dan di jawab anggukan oleh Dania.

#Jonathan pov

Hari ini, hari dimana semua murid di suruh berjemur di bawah teriknya matahari. Kaga punya hati emang panas-panas gini di suruh berdiri guru enak kaga kena sinar matahari emang dimana-mana guru selalu enak.

Kaki gw gatel pen lari rasanya tuhan hampir setengah jam gw berdiri bagaikan manekin di butik-butik dah panas, gerah paket komplit dah.

Keringat yang menghiasi wajah tampan gw ahayy tampan, saat lagi gegana (gelisah galau merana) gw liat Dania wajahnya yang terkena sinar matahari bagaikan bidadari turun dari mobil cantik bener ya allah..

Lagi enak-enak memandang ciptaan tuhan yang bak malaikat gw tercyduk gw gelagapan tapi "tenang jo tenang tarik nafas keluar"dikira gw pen melahirkan kali.Gw berusaha tenang dan melambaikan tangan ke arah Dania, bukannya bales lambaian tangan gw dia malah buang muka ya tuhan dede sedihh.. Lebay ah gw tapi kaga papa masih banyak jalan selagi lenggang.

#Author pov

Nicholas yang berada di sebelah jonathan melihat kearah adiknya yang satu ini dia berfikir apa adiknya sudah mulai gila karena Jonathan yang senyum-senyum kaga jelas dan tiba-tiba juga tampak raut kesedihan di wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

4 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang