Chapter 3*

31 8 0
                                    

                                  Cinta.... 
         Satu kata mempunyai banyak makna
        Yang membuat hati siapapun gembira  
     Memberi ruang dalam kekosangan jiwa.                                             
                                  Cinta...                                Satu kata yang dapat menghancurkan jiwa
                             Seseorang .
Yang dapat membodohkan tuannya.

                                 Cinta...
              Sebenarnya itu sangat Indah
        Namun juga sangat menyeramkan
Yang dapat merusak kehidupan penikmatnya

-----------------------------------------------------------------

Kelas IPA 1 sedang menjalani kegiatan
-kegiatan belajar mengajar.

Guru IPA sedang menjelaskan pelajaran dan seluruh siswa/siswi mendengarkan dengan seksama.

Tak heran juga di bagian bangku belakang terdapat golongan siswa yang sedang menulis di buku mereka masing-masing, tapi bukan menulis materi pelajaran, melainkan mereka malah menulis tentang isi hati mereka masing-masing.

Mereka menghiraukan semua yang sedang dijelaskan oleh guru di depan.

Lain halnya dengan empat siswi sma yang duduk dibagian depan, mereka dengan serius menyimak semua materi yang sedang di jelaskan.

Tak terasa hari pun mulai senja.

-----

Bel pulang pun berbunyi pertanda waktu pulang telah tiba.
Seluruh siswa yang sedang mendengarkan guru menjelaskan seketika bersorak ria.

Seluruh siswa/siswi berhamburan keluar kelas. Dania sedang mengkemas buku dan semua alat tulisnya.

Setelah selesai berkemas, Dania menunggu Dini, Fenita, dan Rianti.

"Sekarang kan banyak tugas nih, gimana kalo kita kerjain bareng2?" Bilang Rianti.

"Boleh juga tuh, kan kalo kita ngerjain nya bareng-bareng jadi bisa cepet selesai" Jawab Dania.

"Tapi kita mau ngerjainnya dimana?" sambung Dania.

"Mmm...gimana kalo di rumah Fenita aja?" usul Dini.

"Boleh tuh, kan di rumah Fenita banyak makanan" ucap Rianti dengan semangatnya.

"Fen, gimana bisa kan di rumah kamu?" tanya Dini kepada Fenita hyang sedari tadi hanya diam saja.

Fenita masih diam saja

"Fen, Fenita?" Panggil Dini dengan melambaikan tangan nya di depan wajah Fenita.

"Hah iya? Kenapa?" ucap Fenita yang sadar telah di panggil oleh Dini.

#Pov author on

Kayanya Fenita lagi ngelamun

#Pov author off

"Yee, malah ngelamun" bilang Dini.

"Eh iya, sorry sorry" ucap Fenita

4 HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang