Pelantikan

21 2 0
                                    


"dengan hasil jumlah sebanyak 317 suara pemilih, setara dengan 73%, yang terpilih sebagai ketua Osis di Periode 7, jatuh kepada Calon Ketua Osis nomor 4, Renathan Nichol Erdaniel" ucap Pak Kamil

suara teriakan, tepuk tangan dari pendukung Nathan terdengar sangatlah ramai

"Selamat, Bro!" kata Hanif, Sahabat Nathan

"Makasih, Bro!" jawab Nathan

"wah, selamat yaa Nath, gue emang dari awal udah yakin Lo bakal kepilih" kata Dafar, Sahabat Nathan juga

Nathan tertawa

"guys, guys, guys, tuh liat deh, cowok idaman gue kepilih jadi ketua Osis, Aaaaaaaa" teriak Adis, salah satu anak kelas 11 yang sangat tergila-gila dengan Nathan.

"udah deh Lo, udah tau Nathan nggak bakal suka sama lo" jawab Indi, sahabat Adis

"jangan salah Lo, semua nya mungkin bagi Adis, apa sih yang nggak mungkin bagi Adis?" kata Adis lagi

"udah, bangun dis, jangan mimpi terus" jawab Indi

"Ann, Pilihan gue tuh" ucap Girana, Sahabat Anne

"Iya deh, selamat buat dia" jawab Anne

"ehh, Lo jangan salah, dia itu idaman di sekolah kita tau"

"yaudah, terserah, mau dia idaman kek, murid teladan kek, yaudah, nggak penting juga" jawab Anne

"penting, Ann, siapa sih cewek yang nggak suka sama Nathan? sifat nya yang commander banget, nurut sama orang tua, ganteng, tinggi, dewasa, taat agama, bertanggung jawab, wah gila sih ini, patut di perjuangkan, Ann, cowok idaman, kakak kelas lagi, pas kan tuh, lebih tua dari gue" jelas Girana

"Lo ngapain sih? Bikin deskripsi segala tentang dia, gue lagi nggak nyari cowok, Ran"

"Lo, kalau sampe suka sama dia, gue bakal ungkit terus apa yang lo bilang sekarang ya, Ann, bilang nggak penting lah, nggak lagi nyari cowok lah, pokok nya, inget kata gue" ucap Girana

"Oke" jawab Anne

Suasana Aula masih sangat ramai, Acara Pelantikan telah selesai, tapi Siswa-Siswi masih merayakan terpilih nya Nathan sebagai Ketua Osis yang sangat di impikan banyak sekali Siswa-Siswi, karena sifat nya yang dikenal sangat bisa memimpin

"gue nggak ngerti ya Ran, sebesar apa sih jiwa kepemimpinan dia? Sampe banyak banget yang suka sama dia, yakin sama dia buat jadi ketua Osis"

"cieeeee, mulai penasaran kan tuh... Udah ketebak sama gue, Ann, Lo pasti bakal naksir sama dia"

"yakin banget?" tanya Anne

"iya lah"

"gue yakin banget, yang lo bilang itu, salah"

"kita liat aja 1-2 tahun lagi" jawab Girana sambil tertawa

"Iya, Ran, liat aja nanti"

Anne mulai melihat sosok siswa idaman yang digemari banyak siswi di sekolah nya itu, Nathan pun sempat menoleh dan melihat Anne yang juga sedang melihat nya. Mereka pun sempat bertatapan dengan wajah yang sama-sama penasaran, Anne sadar bahwa Nathan juga melihat nya, Anne buru-buru memalingkan wajahnya

"Ayo, ke kantin, Ann" ajak Girana

"ini udah selesai nih pelantikan nya?"

"udah, kecuali lo masih mau ngeliatin dia"

"siapa?"

"Kak Nathan, lah"

"ya nggak lah, ngapain juga gue buang-buang waktu buat ngeliatin dia? "

"ya makanya, mending kita ke kantin aja yuk, nanti mie ayam nya mba Atri keburu abis"

"yaudah, yuk"

Anne dan Girana menuju kantin, Nathan memperhatikan nya dari kejauhan...

"Mbak, kayak biasa ya, Mie ayam Bakso pakai Pangsit, nggak pakai Sayur, 2 Porsi, yang 1 pedes yang 1 nggak pedes" Jelas Girana

"Siap, dek" jawab mba Atri

Suasana Kantin masih belum begitu ramai, karena hampir 70% siswa-siswi masih betah berlama-lama di aula

"Ann, Lo harus tau, tadi malem gue mimpiin Nathan jadi pacar gue"

"yaa sayang nya cuma mimpi, Ran"
jawab Anne, sambil tertawa

"ehh, hai.. Gue boleh gabung disini nggak?" sapa Hanif

Hanif, memang terkenal sudah lama suka dengan Girana

"ehh, halo, boleh aja" jawab Anne

"ehh, nggak boleh, nanti temen aku yang cewek semua nya mau duduk disini, aku udah duluan disini, Kak Hanif cari meja lain aja ya kak, maaf" jawab Girana

"Loh, Ran?" tanya Anne bingung

"Ssttt" jawab Girana seraya melotot dan menyeggol kaki Anne

"Kak Hanif sendirian ke sini? " tanya Anne untuk mengalihkan tolakan Girana

"Nggak, gue bareng... Mereka"

Jawaban Kak Hanif membuat Girana terkejut, melihat Nathan dan Dafar berbarengan dengan Hanif

"Lo ngapain, nif?" tanya Dafar

"cuma nyari meja aja" jawab Hanif

"bilang aja, lagi mau deketin Girana, kan?" ledek Dafar

"Nggak, Lo jangan asal ngomong, far"

"udah, deh, banyak meja kosong disana tuh, mending kesana aja yuk" kata Dafar seraya merangkul Hanif

Hanif, Dafar dan Nathan menuju meja paling ujung

"Ann, gue tadi liat, kak Nathan ngeliatin Lo"

"terus?"

"dia suka kali sama lo"

"Nggak kali, paling dia cuma bingung, ada anak baru satu semester disini, karena belum kenal aja kali"

"Nggak, Ann"

"terus Lo tadi kenapa diem pas ada dia? Pas nggak ada, berisik banget"

"ya, malu lah, tau diri gue mah, nggak kayak Kak Adis"

"kak Adis?"

"iya, dia suka sama kak Nathan dari awal masuk katanya, tapi dia udah berlebih gitu sih kalau kata gue, teriak-teriak, kadang nyamperin kak Nathan tiba-tiba, dan itu risih banget sih, gue kalau jadi kak Nathan bakal ill-feel sama dia"

"Ohh, gitu... Ternyata, Lo belum masuk kategori berlebihan ya? Ternyata ada lebih gila lagi"



AnneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang