Matahari telah menyinsing sejak 2 jam yang lalu, berbagai kesibukan sudah sangat terlihat diberbagai daerah salah satunya di daerah pinggiran Kota Pelajar.
"Tianaaa!! lo udah ambil stock daging dombanya belum?
"Bentar mak,gue masih sibuk sama nih kulkas"
"Elahh kulkas aja lo sibukin,ini lebih darurat bentar lagi kedai mau buka gimana sih lo!sekarang cepetan lo pergi ke rumah Pakde Paijo buat ambil dagingnya"
"Iya Maknya bentar lagi napa"
"SEKARANG TIANAA!!
Begitulah salah satu kesibukan dari sebuah kedai mini didaerah Bantul,Jogjakarta. Tiana seorang karyawan sekaligus sahabat dari pemilikk kedai ini. Setiap harinya dia harus mengambil daging domba yang akan dijadikan menu utama andalan kedai ini.
🦀🐐
"Gue harus cari cara supaya ni kedai makin berkembang,Na"
"Lo kasih baking soda aja juga ngembang kok By"
"Hehh anaknya Biyung Tini,lo pikir kedai kita ini roti buatan emak lo yang bantet"
"Elahh kaya lo bisa buat roti yang kagak bantet aja,terakhir kali lo coba buat malah jadinya bukan roti tapi krupuk sermier ck"
"Karyawan laknat lo,ngatain bos lo sendiri,gue lagi serius juga. Ini kan juga demi masa depan lo nanti,bininya pangeran kodok"
"Apa-apaan masa depan gue?hubungannya apa coba? dan gue bukan bininya pangeran kodok,suami gue itu lagi di Korea manggung sama abang-abang gue"
"Korea? maksud lo si soun itu?elah ngimpi lo,si doi tau lo hidup juga kagak"
"Namanya bukan soun kali,enak aja lo ganti-ganti nama anak orang, kena azab lo nanti"
"Kebanyakan nonton tipi lo, yang ada lo yang kena ajab judulnya tuh 'Ajab karyawan yang durhaka sama bosnya jasadnya ditemukan diatas empangnya Pakde Darmin'
"Ngapain tu pedofil lo bawa-bawa naksir yah lo"
"Enak aja si Pakde itu sukanya sama lo kali"
"amit-amit"
"Udahlah kagak kelar-kelar kerja gue kalo ngomong sama bulu kambingnya ki Joko Bodo, balik pantry dah lo"
"Serah lo bos"
Tiana POV
Setelah terjadi tragedi percakapan absurd antara gue sama si boss,akhirnya gue balik ke habitat gue di pantry sebagai koki nomor satu di kedai ini (ya lah orang kokinya cuma gue). Walaupun kadang gue suka dongkol sama si boss yang nyinyirnya ngalahin netijen,tapi gue seneng dan gembira bisa kerja di kedai ini. Yupp nama kedainya yaitu "Sheep Shelter". Kedai ini dibangun sejak 3 bulan yang lalu,dengan awal coba-coba kata si boss dan sekarang alhamdulilah udah punya beberapa pelanggan. Kalo ditinjau dari namanya pasti agak aneh ya nggak? soalnya namanya lebih mirip ke sebuah tempat penitipan domba bukan kedai makanan. Tapi ya gitulah boss gue anti mainstream. Katanya karna dia dan semua karyawanya (cuma gue sama Tobi) suka banget sama domba jadilah begitu namanya. Kalo kalian mampir di kedai ini pasti nggak bakalan kecewa deh. Begitu masuk kalian akan disuguhi dengan kedai mini yang bernuansa vintage dengan suasana yang santai dan pastinya gratis Wi-Fi.
Hahah,gak papa gue promosi dulu itung-itung nambah pelanggan. Kedai ini juga sangat identik sama yang namanya domba,dari mulai hampir semua makannya dan dekorasi kedainya juga bertemakan domba semua. Dan ngomong-ngomong soal asal usul gue,gue bukan orang penduduk asli Kota Pelajar ini,tapi gue orang perantauan dari Jakarta yang lulus SMA langsung berkelana di kota orang buat mengadu nasib,cailahh. Kalo kalian tanya kenapa gue nggak kuliah, jawabannya karna bukan gue yang males atau nggak mau,tapi ya karena gue bukan berasal dari keluarga dengan bergelimangan harta kaya gen Halilintar, jadinya ya harus kerja dulu kalo mau kuliah. Well gue bahagia sih sama hidup yang gue jalani,nikmati aja ya nggak? Gua juga punya resolusi nih biar bisa kuliah di jurusan kuliner dan bisa buka restoran domba terbesar di Indonesia,heheh aamiin.Satu lagi yang penting, gue paling gak suka sama yang namanya K.E.P.I.T.I.N.G

YOU ARE READING
Kepiting & Domba
Ficción General"Gue suka semua makanan alias gue ini pencinta kuliner,tapi satu yang paling gue benci,gue benci sama semua yang namanya kepiting" -Tiana- "Kamu tau hewan berbulu,berkaki empat,makan rumput,yang jadi temennya anjing di film Shaun the Sheep? Jangan s...