Part 1

960 80 0
                                    

"Hi Capt, kita akan berada di London selama 2 hari. Kau mau pergi kemana saja?" tanya vice captain Kang Seulgi.

"Entahlah..aku bingung. Mungkin aku akan berjalan-jalan melihat kota London dan bersenang-senang di Pub" ujar Amber sambil menarik kopernya dari tempat bagasi airport.

Seulgi dan Amber berjalan menuju pintu keluar airport sambil membahas rencana jalan-jalan di kota London. Sebagai pilot dengan reputasi yang baik, jadwal terbang Amber sangat tinggi. Ia tak punya waktu istirahat yang banyak maka jika ada kesempatan untuk jeda, ia akan memanfaatkan dengan baik.

"Kau tak punya pacar Capt? Kau punya pekerjaan yang bagus dan wajah yang tampan. Sikap mu juga baik. Aku tak percaya kalau kau tak punya pacar." cecar Seulgi. Mereka sudah sampai di luar airport dan menunggu jemputan dari perusahaan.

"Haha Aku beneran tidak punya pacar kok." tawa Amber. Baginya, sulit mencari seseorang yang mengerti dan menerima resiko pekerjaan yang ia pilih. Hari ini di London, lusa ia akan terbang ke Paris lalu ke Amerika.

"Jika aku punya pacar, kasian dia harus menunggu ku begitu lama. Kau tau sendiri jadwal ku." ujar Amber.

Mobil perusahaan mereka telah datang. Dengan sigap mereka memasukan barang-barang yang mereka bawa ke dalam mobil.

"Kau pacaran dengan pramugari saja, Capt!" usul Seulgi kepada Amber.

"Nah..aku tidak mau. Tidak ada jaminan dia akan selalu punya jadwal terbang yang sama dengan ku" tutup Amber yang kemudian masuk ke dalam mobil.

Seulgi hanya bisa tersenyum. Sangat sulit untuk menyakinkan Amber namun ia yakin suatu saat nanti, pasti Amber akan punya pacar. Ia pun kemudian masuk ke dalam mobil dan perjalanan menuju hotel dimulai.

.....................................……..…………………

"Krystal, cepatlah mobil dari Hotel sudah menunggu!" ujar ibu Krystal.

"Iya Mom sebentar lagi aku selesai." jawab Krystal. Ia sedang membeli roti dan kopi dari gerai Starbucks. Sebenarnya ia tidak terlalu lapar tapi mampir ke coffee shop setelah penerbangan jarak jauh sudah menjadi ritual baginya.

"Apa kau tidak jetlag? Aku ingin buru-buru ke hotel. Kepala ku pusing" ujar ibu Krystal.

"Aku sudah selesai, Mom. Ayo!" ujar Krystal sambil menarik lengan ibunya.

"Manager nim, apa semua staff sudah di Hotel'' tanya ibu Krystal.

"Yup..mereka sudah menunggu kita. Akan ada briefing sebentar untuk acara besok" jelas manager Krystal.

Ketiganya kemudian tiba di area penjemputan dan dengan segera memasukan barang-barang ke dalam mobil.

"Oppa, setelah schedule ku selesai, aku punya waktu untuk jalan-jalan kan?!" tanya Krystal penuh harap. London adalah kota favoritnya.

"Tentu saja, Princess. Aku sudah mengaturnya" ujar Manager Oppa sambil tersenyum. Ia tau Krystal akan menanyakan hal itu.

"Yesss!! Gomawo, Oppa!" ujar Krystal dengan girang. Manager Oppa selalu paham apa yang ia mau. Ia kemudian menyusul ibunya yang terlebih dahulu sudah di dalam mobil.

Manager Oppa hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum dan menyusul Krystal masuk ke dalam mobil.

………………………………………………………

"Hei Capt. Kita akan sharing kamar. Kau tidak apa-apa kan?" tanya Seulgi. Ia sedikit terheran mengapa kantor memesan hotel bintang lima. Bukan kah lebih baik kalau hotel yang biasa saja namun dengan kamar masing-masing. Ia takut kebiasaan mendengkurnya mengganggu istirahat Amber.

"No problem for me" ujar Amber.
" Kalau masalah mendengkur, aku akan pakai earphone" canda Amber.

"Hei! Dengkuran ku tidak sekeras itu tau!" ujar Seulgi membela diri.

Mereka memang akrab satu sama lain. Amber sudah menganggap Seulgi seperti adiknya sendiri begitupun sebaliknya.

"Hurry up. Aku yakin kasur di Grosvenor Hotel sangatlah nyaman. Aku capek sekali" ujar Amber sambil menarik kopernya menuju lift. Seulgi mengikuti Amber dari belakang.

"Lantai berapa?" tanya Amber kepada Seulgi.

"Kita di lantai 3 kamar 306" jawab Seulgi.

Mereka tiba di kamar 306 dan mulai beristirahat. Amber merebahkan badannya di kasur dan memejamkan matanya. Penerbangan Seoul-London memakan waktu sekitar 13 jam tanpa transit sangat menguras tenaganya. Ia membuka handphone untuk melihat ada notifikasi apa saja. Tiba-tiba ia teringat perkataan Seulgi.

"Haruskah aku mencari pacar?" gumam Amber.

……………………………………………………....

"Krystal ini kunci kamar mu dan ibu mu." ujar manager Oppa.

"Oppa, mengapa kita menginap di Grosvenor Hotel?" tanya Krystal. Hotel ini adalah salah satu yang terbaik di London. Tak biasanya ia menginap di Hotel mewah akomodasi dari perusahaan.

"Aku juga tidak tau. Mungkin ini bonus karena kau bermain bagus di Film kemarin" jawab manager oppa.

Krystal mengangguk kemudian bejalan menuju lift dan menekan tombol 3.

"304..306..308! Mom, come up here!" ucap Krystal dengan girang. Ia tak sabar ingin istirahat karena jetlag. Ia kemudian menempelkan kartu akses dan membuka pintu.

"Ahhh akhirnya aku bisa istirahat" ujar Krystal sambil merebahkan diri di kasur.

"Hei ganti dulu baju mu baru istirahat. Ibu akan menelepon manager mu supaya kita bisa istirahat. Tidak perlu ikut makan siang" ujar ibu Krystal sambil ikut merebahkan diri di samping Krystal.

Krystal segera mengganti bajunya dan kembali ke kasur untuk beristirahat. Ia tak sabar menunggu lusa untuk berjalan-jalan di London.

"Aku akan membeli banyak barang..aku sangat tidak sabar" gumam Krystal dengan mata terpejam sebelum akhirnya tertidur.

My Pilot GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang