226 69 1
                                    

"Yer, kita ngerjain presentasi computer history kapan nih?"

Gua yang lagi sibuk ngerjain berbagai macam paper di ruang bersama jurusan, ngecuri-curi denger pas anak angkatan 2018 masuk.

"Nggak tau nih, Jaem. Weekend kali?" Yeri menjawab temennya Jaemin yang kayaknya satu kelompok sama dia, "Soalnya mau sekarang Mark kan gak masuk, sementara materi di dia,"

Gua yang mendengar nama familiar itu terucap, langsung pengen nengok. Tapi ya gak jadi, ntar keliatan kalo kepo banget sama dia.

"Oh iya, pantes gua nggak liat dia di kelas tadi," Jaemin manggut-manggut, "Kenapa dia katanya?"

"Di grup angkatan sih bilangnya dia sakit kak," Yeri menunjukkan layar handphonenya ke Jaemin, "Katanya demam gitu,"

"Ooh," Jaemin lagi-lagi mengangguk, "Berarti ntar dia ilang sehari dong, buat ngerjain essay immunology. Kan dikumpulin Senin,"

"Itu juga kalo dia masuk besok," Yeri ngela nafas, ngeluarin sebuah kertas dari map yang ia bawa-bawa, "Lagian sih! Tuh bu Seohyun, pake tulis tangan segala,"

Seiring gua mendengar percakapan Yeri dan Jaemin, gua semakin merasa bersalah. Karena kalo misalnya dia bener demam, kan berarti gara-gara keujanan kemaren! Orang dia sampe basah kuyup gitu, nggak mungkin sih sampe rumah dia oke oke aja.

Gua nutup muka pake tangan. Narik nafas dan ngela nafas capek. Kenapa gua jadi ngerepotin orang gini?

"Kenapa?" Jungwoo yang baru sampe, negur gua, "Kok sepet lagi mukanya,"

"Mark katanya sakit," gua jawab sambil cemberut, "Kayaknya gara-gara gua, woo,"

Dia ngedip, "Kok, gara-gara lo?"

Gua menghembuskan nafas keras sambil garuk-garuk rambut. Gak, gua nggak kutuan, cuma bingung, "Kemaren, Mark nyamperin apartemen gua,"

Mata Jungwoo sedikit melebar, "...Buat???"

"Buat ngasih ayam, dua kotak," gua rebahan kepala di meja, "Kata dia supaya gua nggak murung. Tapi kemaren itu hujan! Dan dia dateng nggak pake payung, nggak pake jas hujan. Mungkin naik motor, tapi dia sampe basah kuyup banget, woo,"

Jungwoo beneran ngeliatin gua kaget banget sekarang, "Ji, ini yang gua pikirin bener gak? Kak Kun aja nggak pernah gitu ke lo!"

"Lo aja nggak pernah gitu ke gua,"

"Kok jadi gua," Jungwoo jadi ikutan cemberut, "Asal tau aja, gua lagi krisis finansial,"

"Haduuuuh gimana dong woo? Gua nggak enak ini sama dia," gua semakin bingung harus apa, "Kemaren juga dia yang ngerjain tugas kan,"

Jungwoo nopang dagunya pake tangan, sambil ngangguk-ngangguk, "Balik beliin dia sesuatu gih. Samperin,"

"Samperin banget??"

"Yaudah kalo gitu guilty aja selamanya,"

"Ih Jungwoo!"

"Mumpun abis ini kita gak ada kelas, ji," Jungwoo ngasi liat gua pengumuman yang ada di website sekolah, "Staff fakultas pada rapat. Pak Joonmyeon dekan. Udah pasti kelas dia di cancel,"

Gua manyun, "Naik apa? Gaktau gua rumahnya Mark dimana,"

"Ya Allah, Iji, Mark mau ujan-ujanan buat lo," Jungwoo natep gua nggak percaya, "Tanya Yeri! Naik bus!"

Gua narik nafas dalem, dan akhirnya ngangguk.

"Baiklah,"

"Semangat Iji. Nanti kalo jadian gua yang pertama ditraktir lho."

"Berisik ih nanti gak jadi nih!"

Jungwoo cuma cengengesan, dan gua beranjak dari kursi gua buat nyamperin Yeri yang lagi ngobrol rame sama anak angkatannya.

"Yer, kertas yang buat Mark mana?"

"??" Dia bengong sambil ngasih kertasnya, "Ini. Kenapa?"

"Ke rumahnya Mark naik bus nomor berapa?"






hehehe apakah ada yang pusing gara gara wayv juga seperti aq

you go boy :: markTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang