Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat siang semua :) long time no apdet :D, biar menyenangkan alangkah baiknya cerita ini di awali dengan senyuman cute dari baby Yoongi yaa :*
**
Hoejang menghembuskan nafasnya berkali kali kala berhadapan dengan tuan Park. Ia dan Min Yoongi kini tengah mengunjungi kediaman Dana.
Perkara Dana yang mengatakan bahwa ia hamil tidak berakhir begitu saja. Keluarga Yoongi kemudian mengunjungi keluarga Dana dan mengatakan kedatangannya ke sana untuk melamar Dana.
Tuan Park awalnya kaget bukan main. Namun bersyukur juga karena Hoejang tidak mengatakan pada tuan Park bahwa putrinya hamil duluan, meski itu hanya kebohongan.
"Jadi tuan Park bagaimana?"
"Saya sedikit terkejut dengan kedatangan anda kemari terlebih untuk melamar putri saya. Saya juga begitu bahagia karena Yoongi serius berhubungan dengan putri saya. Selebihnya saya serahkan semua pada putri saya. Jika Dana menerima lamaran dari keluarga anda saya selaku ayah menerima dengan senang hati tuan Heojang."
Hoejang mengangguk paham. Dia kemudian menatap mata Yoongi yang kini tengah memancarkan kegugupan.
Mereka semua menunggu apakah Dana menerima lamarannya apa tidak. Sedang Dana tidak tau menau bahwa Yoongi sedang di rumahnya untuk melamarnya. Yang Dana tau ia di suruh pulang oleh Hyera karena ada kepentingan keluarga yang begitu penting.
Dana bahkan tidak bisa menghubungi nomor Yoongi. Sepanjang jalan Dana hanya terdiam karena Yoongi tidak bisa di hubungi. Dia berfikir mungkin Yoongi manggung tanpa memberitahunya.
Sesampainya di halaman depan dahinya menyengirt kala melihat sebuah mobil mewah terparkir di depan rumahnya.
"Siapa pemilik mobil ini. Apa ayah ditagih hutang lagi?"
Dengan cepat Dana berlari menuju dalam rumah. Ia meneriaki ayahnya.
"Ayah ayah!!! Ay-Yoongi!!!"
"Dana duduklah dulu." Perintah Jin pada adiknya itu.
"Oppa, apa yang Yoongi dan tuan Hoejang lakukan di sini? Apa mereka menyuruhku untuk menjauhi Yoongi?? Oppa aku tidak mau meninggalkan Yoongi. Aku mencintainya hikss."
Jin tersenyum dan menarik Dana dalam pelukkannya.
"Jadi tuan Hoejang anda tentu sudah tau bukan jawaban dari kedatangan anda kemari?" Ucap ayah Dana pada Hoejang.
Jin mengusap pelan punggung adik iparnya itu dan berbisik, "Semua baik baik saja Dana ya."
Dana hanya menggeleng semakin larut dalam tangisannya.
"Baiklah, Jikalau begitu pernikahan Yoongi dan Dana akan di laksanakan lusa. Bagaimana menurut anda tuan Park? Yoongi ingin pernikahan yang biasa saja hanya di datangi pihak keluarga dan teman dekat."
