Terlihat gadis dengan rambut coklat itu pulang dari sekolah dengan senyum yang mengembang nya, di ikuti oleh seorang laki-laki berambut acak-acakan dengan raut wajah yang kusut.
"Lain kali pasti aku akan mengalahkanmu Pany!"
Laki-laki itu melepar bola berwarna oranye dengan kasar kepada gadis yang kini tengah tertawa puas ketika melihat wajah sahabatnya itu.Stephanie Anastasya Hilton, nama gadis itu. Dia sering di panggil Pany oleh teman dan keluarganya. Tahun ini umurnya menginjak 17 tahun dan sebentar lagi dia akan lulus dari high school nya. Gadis lincah dengan perawakan tubuh jangkung dan juga blasteran Cina-Indonesia.
"Aku akan menunggu mu untuk mengalahkan ku Jun !!"
Raut wajah Jun semakin kusut, entah mengapa dia sangat payah sekali dalam bermain basket jika lawannya adalah Pany.
Kim Junario Travian. Laki-laki dingin yang sudah menjadi sahabat Pany sejak Elementary school, laki-laki asal Korea ini adalah ketua basket di sekolah nya, namun dia selalu bisa di kalahkan oleh seorang Pany ketika bermain basket. Walaupun sudah berlatih keras dia tetap bisa di kalahkan oleh Pany. Benar-benar gadis luar biasa.
Mereka masuk kedalam mansion megah itu. Pintu utama terbuka, memperlihatkan seorang laki-laki berumur 20 tahun yang sangat tampan. Dia adalah Vergano Raditya Hilton , kakak Pany.
"Hey... Aku telah menunggu kalian berjam-jam dan mengapa kalian baru pulang sekarang??"
"Jun menantang ku untuk bermain basket, jadi kita bermain basket terlebih dahulu, dan kau tau aku mengalahkannya"
Mendengar hal itu Vergano tertawa kecil dengan tingkah laku kedua orang itu, tatapan Jun yang kala itu tengah terlihat malas.
"Kau sangat payah, bagaimana kau bisa terkalahkan oleh adik ku yang manis ini, bukannya kau seorang ketua basket"
Vergano dan Pany tertawa, dan Jun memasang muka datar
"Adik dan kakak sama-sama menyebalkan!"
******
"Pulang!"
Tristan tersentak kaget saat seseorang menepuk bahunya kuat hingga rasa nyeri di sana."Sean??"
Tristan berbicara terbata-bata melihat sosok laki yang sudah sangat ia kenali. Yanuel Hosean Hilton, kakak laki-laki tertua nya yang selalu membatasi ruang geraknya,melarangnya melakukan sesuatu tanpa persetujuan nya dan membuat banyak aturan yg harus selalu ia patuhi. Pria dewasa itu menatap adik keduanya dengan sangat dingin."Tapi---"
"Pulang sekarang!"
Sean menyeret tangan Tristan membuat Tristan mau tidak mau harus mengikuti langkah kaki kakak tertuanya tersebut. Setelah mereka berdua sampai di mobil, mereka cik cot di sepanjang jalan."Kenapa kau menemui dia?"
Tristan hanya terdiam,dia tidak menjawab pertanyaan kakaknya tersebut.
"JAWAB TRISTAN!!"
"APA SALAH NYA KAK JIKA AKU MENEMUI DIA??"
Namun Sean hanya terdiam.
Tristan terheran mengapa Sean yang tadi sangat emosi dan berbicara keras, sekarang tiba-tiba menjadi diam dan tidak ingin berbicara apa punSean harus tetap menyembunyikan in semua dari Tristan dan Pany, yah harus! Dan semua harus terlihat baik-baik saja.
*******

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Later
Novela JuvenilPahamilah, tidak semudah yang kau kira, di saat harus rela melepaskan apa yang telah menjadi harapan. Kini tak ada kepastian. Inilah kisah ku