"Sepertinya aku emang udah bener-bener suka sama Loren. Tapi apakah aku harus jujur tentang perasaanku ini sama dia? Tapi bagaimana caranya? Aku hanya takut jika persahabatanku dengannya akan berantakan cuman karena hal ini," beberapa pernyataan dan pertanyaan itu tiba-tiba memenuhi pikiran Brooklyn, sampai-sampai dia merasa pusing.
"Brooklyn?" tegur Loren.
"Eh iya?" jawab Brooklyn setelah tersadar dari lamunannya.
"Kamu kenapa? Kok diem mulu sih daritadi? Kalo kamu diem terus aku jadinya bete tahu. Masa iya aku harus mengobrol dengan cicak atau tidak nyamuk agar aku tidak merasa bete," Loren terlihat kesal karena sedaritadi didiami oleh Brooklyn.
"Sorry aku tidak bermaksud membuatmu bete. Tadi aku hanya kepikiran sesuatu saja," jawab Brooklyn yang sekarang sudah mengarahkan pandangannya kembali kepada Loren.
"Kepikiran sesuatu? Apa emangnya?" tanya Loren dengan wajah penasarannya, tetapi masih terlihat cantik.
"Tadi aku tiba-tiba kepikiran apa makanan yang aku makan di kantin itu udah di bayar apa belum yah," jawab Brooklyn asal.
"Ish kamu ini yah, kirain mikirin apaan tahunya cuman itu."
"Hehe maafkan aku," Brooklyn hanya cengengesan like usually, "btw aku haus!" lanjutnya.
"Iya aku maafin, wait," Loren mengambil satu gelas air untuk Brooklyn. "Ini," katanya sambil memberikan 1 gelas air kepada Brooklyn.
Brooklyn mendudukkan badannya lalu meminum air itu. "Thanks," Brooklyn tersenyum.
"Sama-sama. Nah lebih baik sekarang kamu tidur saja, tenang saja aku tidak akan kemana-mana, aku akan menemanimu disini!" ucap Loren.
"Baiklah aku akan tidur. Tapi kamu jangan macem-macem yah sama aku," Brooklyn memperingati Loren.
"Dasar otak mesum. Tentu saja aku tidak akan berbuat yang macem-macem sama kamu. Ogah banget ihh,"
"Baguslah," Brooklyn tersenyum lagi lalu dia membaringkan tubuhnya lagi dan dia langsung memejamkan matanya dan akhirnya diapun terlelap.
"Aku paling senang saat melihat kamu tertidur seperti ini Brook, karena kamu tidak akan merasa kesakitan saat sedang tertidur seperti ini. Tapi percayalah Brook, kamu pasti akan sembuh dan bisa menjadi orang yang normal seperti dulu lagi, yang tidak bergantung kepada obat. Kamu harus kuat yah Brook, karena aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai," ucap Loren pelan sambil menggenggam tangan Kanan Brook yang dingin.
Dia merasa matanya semakin lama semakin berat, perlahan dia mulai memejamkan matanya dan akhirnya diapun tertidur tepat di samping ranjang yang di tiduri Brook, sambil terus menggenggam tangan kanan Brook.
-11 Fisika 2-
Fisika, itu adalah mata pelajaran yang sedang berlangsung di kelas ini oleh Bu Dwi. Tetapi berhubung Bu Dwi ada urusan yang tidak bisa dia tinggal, jadi dia hanya memberikan tugas materi yang harus di catat oleh semua penghuni kelas ini, dan Bu Dwi memberikan tugas itu kepada Mikey.
"Hari ini Bu Dwi tidak akan masuk," ucap Mikey di depan kelas.
"Yeeeeeeeeee," sorak semua murid.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN (COMPLETED)
FanficBroken, 1 kata yang sederhana tetapi sangat menyakitkan atau mungkin memilukan (menyedihkan) bagi siapapun yang merasakannya. Tidak mudah untuk memperbaiki sesuatu yang sudah patah, pasti semua itu ada prosesnya tidak bisa dalam waktu yang instan. P...