Chapter 1

458 57 5
                                    

Komen "AYO MENUJU CHAPTER 2" untuk lanjut,








Brak!

Aku menumpuk semua buku-buku diatas meja dengan kasar, melawan semua rasa malas untuk Ujian Akhir nanti.

Padahal baru saja aku merasakan nikmatnya libur sekolah Natal tapi kejadian di Rumah Sakit kemarin membuatku semakin jengkel jika mengingatnya.

"Moodku selalu tidak bagus jika memikirkan kejadian kemarin, apalagi dada suci ku disentuh oleh dokter mesum itu!" geramku sambil mencoret-coret buku bagian belakang dengan asal.

Tok! Tok! Tok!

Aku menoleh kearah pintu, malam-malam begini ada seseorang yang datang ke kamar dan aku sudah hafal siapa yang sering datang.

"Iya nanti aku menyusul, Kak!" teriakku agar tamu yang kuanggap sebagai 'Kakak' ku pergi.

Tok! Tok!

"NANTI KAK!" Aku meninggikan suaraku, namun ketukan itu masih berlanjut hingga membuat bulu kudukku merinding.

Aku pun menutup buku lalu berjalan menuju pintu serta membukanya.

"Ini aku." sapa seorang wanita berambut pendek dengan jepit rambut disisi kanan kepalanya.

"Aish! Hampir aja jantungku copot karena ketakutan, Sinb."

Gadis bernama Sinb itu tersenyum lebar, "Seperti biasa, aku menginap lagi disini!" ungkapnya sambil berjalan kedalam kamar dan berakhir membanting tubuhnya diatas kasur.

Dia memang gadis bar-bar yang menjadi sahabatku.

Sinb sering menginap disini karena kedua orang tuanya sering pergi menyisakan dirinya dengan beberapa pelayan saja.

Aku menutup pintu dan mendekati meja belajar untuk melanjutkan acara belajarku.

"Masih jaman belajar?" celetuk gadis bersurai pendek itu membuatku mendelik kearahnya.

"Masih jaman males?"

"Besok hanya ada penyuluhan dan kunjungan dari badan kesehatan saja kok! untuk apa belajar?"

Aku terdiam, "Besok kunjungan?" seingatku, besok mulai diadakan simulasi Ujian Nasional untuk kelas 12.

"Nah, Kim Yewon si pikun berulah lagi." ejek Sinb sembari beranjak dari posisi tidurnya.

"Besok jadwal sekolah kita ada kunjungan para dokter dari Rumah Sakit 101, Ingat?"

"Oh."

"OH? YEWON! INILAH ALASAN KENAPA KAMU GAPERNAH DAPET PACAR!!" geram Sinb sambil menendang kursiku hingga aku mendelik kearahnya.

"Berisik, Aku sedang belajar"

"Pacaran sana sama buku!"













Esoknya, Aku dan Sinb sudah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah serta jangan lupa dengan beberapa bekal yang kami bawa.

Bekal yang ayah buat untuk kami berdua, dan tema hidup kami adalah 'Bekal untuk penangkalan harga kantin yang naik'.

Cukup merakyat.

"Jadi kemarin malam kau menelan tulang ayam?" tanya Sinb sambil menahan tawanya.

"Hn." balasku dingin, karena jika Sinb sudah menanyakan hal itu selanjutnya dia akan meledekku.

"AHAHAHAHAAHAHAHA ITU MULUT APA VAKUM CLEANER.." Benar, Kan?

Anehnya aku tidak ingin menimpali candaannya kali ini, ada perasaan aneh yang mengganjal dipikiranku.

Doctor Bae - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang