Komen "AYO MENUJU CHAPTER 3" untuk lanjut,
<VOTE NYA QQ>
Berakhirlah aku di ruangan serba putih dengan berbagai macam piala dan wajah-wajah 'mantan' kepala sekolah terpajang rapih di dinding.
Akibat membuat keributan dan berkata yang tidak-tidak tentang dokter itu membuatku harus datang ke ruang kepala sekolah dimana ruangan ini yang paling ku benci.
"Apa kau sadar? Kau hampir menjatuhkan martabat sekolah ini, Nona Kim." tegur pria paruh bayah bertubuh tegap itu padaku
Meskipun umurnya terbilang matang dan lebih cocok untuk menjadi 'Kakek' tapi menurutku dia terlihat seperti seorang pria dewasa berumur 25 tahun.
Oke berhenti mengulas tentangnya, fokus saja pada ucapan pedas yang dilontarkan bibirnya.
Ayahku saja tidak pernah berkata menusuk sepertinya. Jengkel? tentu saja! Apalagi mengingat saat aku dipaksa -diseret- masuk keruang kepala sekolah aku bisa melihat sebuah seringaian penuh kemenangan yang tercetak jelas diwajah dokter yang menyebabkanku berada disini.
'Mati kau.' seperti itulah tatapannya padaku.
"Apa kau ingin Ayahmu mengetahui ini lalu beasiswamu dicabut, Hm?" lanjut kepala sekolah karena melihat responku yang terdiam.
Sejenak aku melirik kearah jendela dimana Sinb mengintip. Dia menungguku disana setelah mengetahui aku 'terkena' masalah.
Meskipun sepupu laknat itu menyebalkan, Sinb tetap setia menemaniku.
Ia memang gadis yang baik.
"Maaf Pak, Saya tidak akan mengulanginya lagi." ucaku dengan tidak ikhlas.
Bagaimana aku rela jika sebenarnya yang salah disini adalah Dokter yang sialnya sangat tampan itu.
Untuk apa aku mengucapkan kata maaf jika bukan karena 'Beasiswa' milikku yang terancam?
Bukan hal mudah untuk mendapatkannya, Bung!
"Aku ingin kau tetap disini sampai acara kunjungan para dokter selesai." mataku membulat, untuk apa aku ditahan di tempat ini?
"Tapi Pak."
"Kau harus meminta maaf pada Dokter Bae." Ah sial, ini yang kutakutkan sejak tadi.
Meminta maaf pada berandalan cabul itu. Ah tidak dimana harga diriku?!
Setelah mengatakan itu kepala sekolah beranjak dari posisinya lalu berjalan kearah pintu dimana Sinb berada.
Kulihat Sinb menyapa kepala sekolah sebelum menemuiku disini. Gadis itu menghampiriku dan mengambil duduk tepat di sisiku.
"Apa kau menikmati ceramahnya, Nona Kim?"
Aku cemberut. Tentu saja aku kesal karena gara-gara dokter itu semua jadi runyam dan terlebih lagi dokter itu TAMPAN!
Jangan tanya dimana teman-temanku, disekolah ini aku hanya memiliki Sinb sebagai sepupu dan teman yang selalu ada disampingku.
Bisa dibilang aku tidak pandai bersosialisasi setelah mengalami peristiwa menyakitkan itu dan beruntungnya Sinb memahamiku.
Dulu aku gadis ceria yang memiliki banyak teman, tapi setelah kejadian itu pula mereka menjauhiku.
Aku hanya bisa menghela nafas jika mengingat ini.
"Hanya 5 menit kau meminta maaf, Bukan 5 tahun. Bersabarlah." kata gadis disebelahku berusaha menghibur.
"Lebih baik kau urus saja kekasih bodohmu itu daripada menemaniku."
![](https://img.wattpad.com/cover/173211728-288-k585043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Bae - Bae Jinyoung
FanfictionSang dokter tidak menyangka akan bertemu dengan pasien absurd disela-sela hidup monotonnya. 3 Jan, 2019. -Twisteu26- Teaser https://youtu.be/hOg3Gx6pJnY