Break

38 3 0
                                    

Tapi.
Cerita kita ga setenang di waktu itu. Kita sering bertengkar. Kita juga sering putus namun kemudian menyambung kembali. Ya mungkin benar,  sebuah hubungan itu harus ada  namanya tarik ulur.
Dan ada dimana hari kita benar-benar memutuskan untuk berpisah. Dan dia yg memustuskanku.
.
Dikira aku lemah tanpa adanya dia?
Setidaknya itu yg kupikirkan waktu itu. Aku berusaha menjalin hubungan dengan berbagai seorang laki-laki seumuran diluar sana. Berteman sebanyak yg kumau dan menjalin ikatan pertemanan dengan banyak orang. namun beda dengan rey, dia bahkan belum juga menjalin hubungan dengan perempuan seusianya.
Aku sama sekali tidak mengerti dengan jalan pikiran orang-orang dewasa. Ato mungkin dia mempunyai ikatan dengan perempuan seusianya tapi aku tak mengetahuinya, maybe?.
Ya mungkin sangat sederhana,  tapi herannya aku sama sekali tidak mengerti apapun.
.
Bertahun-bertahun berlalu, hingga akhirnya dihari yg tidak kuduga, rey mengabariku.  Mengabariku melewati adikku dengan mengirim sebuah pesan.
"Selamat ulang tahun untuk tika" katanya.
.
Bagaimana mungkin dia masih mengingat tanggal ulang tahunku setelah sekian lama putus kontak darinya?  Bahkan aku saja melupakan tanggal ulang tahunnya. Terdengar konyol. Tapi disatu sisi, ada rasa yg mulai muncul. Rasa dimasa lalu itu muncul lagi.. Yg membuat ku ingin kembali padanya. Tapi rasa itu terhalang dengan rasa yg lain,  yakni rasa tidak ingin kembali..
.
Walaupun begitu kita mulai berhubungan lagi. Kali ini hanya sebuah status "mantan". Itu saja.
.
Kemudian kita bertemu untuk kedua kalinya, namun yaah,  aku tidak pernah menyangka bakalan sekaligus menjadi pertemuan terakhir kita.
.
Dia lulus dan mulai berkerja. Kebetulan untuk sementara, selama 6 bulan dia ditempat kan di kota dimana ku tinggal. Dan bodohnya selama 6 bulan itu kita hanya bertemu sekali. Bodoh,  bodoh sekali..
.
Kita sama-sama punya kesukaan pada suatu hal yg sama. Kita sama-sama mempunyai ketertarikan pada anime dan dunia jejepangan. Dan kebetulan waktu itu,  di pertengahan tahun diadakan sebuah event jpop yg bisa dibilang cukup besar. Dan kita menentukan tempat itu sebagai tempat ketemu kita berdua..
.
Lalu, yaa keadaan dimana kita sama-sama tidak tau apa yg musti kita lakukan terulang kembali. Atau mungkin ini lebih bisa dibilang lebih parah dari pertemuan kita yg pertama.
.
Sama kali tidak ada interaksi. Tidak ada mengobrol bersama. Hanya duduk bersama. Itu saja.
.
Ku memperhatikan dia sekilas. Tubuhnya yg mulai berisi. Rambut nya yang dipangkas lebih rapi dan cara berjalan yg masih sama-sama bungkuk seperti dulu. Yaa, rey yg sekarang sedikit berubah. Terlihat lebih diam. Dan juga dewasa.
.
Namun wajahnya terlihat sepertinya sangat kelelahan. Seperti orang sakit..  Tapi terlihat baik-baik saja. Kuterus memperhatikan Rey ditempat dimana aku duduk. Disebelahnya kirinya.

"Ada apa? " Rey menoleh kearahku dan bertanya.
"Aah, rasanya aku ingin berkelilingi mencari foto. kamu mau menemaniku? " lanjut rey.

"Boleh,  aku akan ikut denganmu" ....
.
.
.
.
.

Stay.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang