Rey.

23 1 0
                                    

Rey meninggal pada tanggal 27 juni 2018 pukul 6 pagi dan dimakamkan pada pukul 1 siang dihari itu juga.
Kepribadian rey sangatlah baik dan penurut. Dia mudah bersosialisasi dengan banyak orang yg dia mau,  dia mampu membuat orang lain nyaman walaupun hanya lewat chat saja, dia juga sesosok yg mempunyai pikiran yg terbuka dan luas makanya tak heran Rey juga sangat pintar,  di SMA dulu dia pernah berada dikelas akselerasi. Kampusnya pun adalah kampus yg dulu pernah bikin ku trauma untuk kuliah waktu itu. Dia sangat hebat. Banyak pelajaran yg kudapatkan dari dia.
Dan penyebab kematiannya ialah, ia telah mengidap penyakit leukemia stadium akhir. Apakah ini yg dimaksud dengan kelainan darah waktu itu? Bagaimana aku tidak bisa menyadarinya? Bagaimana bisa dia menyimpan semua sendiri sampai penyakit itu di level yg paling parah?
Bagaimana kau sebegitu kuat rey sehingga dia tahan untuk tidak menceritakan pada siapapun, termasuk menceritakannya padaku?
.
Dan menahan semua rasa sakit itu sendirian selama ini..
.
Aku benci dirimu,  aku benci perpisahan ini. Aku benci perpisahan yg sangat terlalu mendadak seperti ini dan aku benci diriku..
Yg dimana aku ga ada disaat-saat dimana dirimu lagi benar-benar berjuang untuk hidup waktu ku kemalang beberapa waktu yg lalu.
.
Dan Aku benci... perpisahan tanpa ada kata-kata perpisahan seperti ini..

Aku membencinya.

...............................

Sampai detik ini pun aku selalu mengechat diakun line milik rey. Berharap suatu saat ada tanda "read" disana... Banyak sekali yg kuceritakan padanya. Dari mulai soal kuliah, masalah hidup, menceritakan beberapa temen cowokku dan masih banyak lagi..
.
Mungkin terlihat kuseperti orang yg terkena gangguan jiwa. Setiap memikirkannya selalu membuatku menangis bahkan sampai detik ini. Rasanya aku merasa bersalah atas kematiannya. Karena berbulan-bulan lalu dia pernah menceritakan kepadaku bahwa sebenarnya dia sangat kesepian, itu dimana aku memergokinya ketika mengechat adikkku. Aku tau dia ingin memberiku kabar terakhir tentang dirinya dihari itu. Tapi mungkin ada sesuatu yg menahannya untuk mengatakannya padaku.
Lihat. Kini benar-benar yg tertinggal hanyalah sebuah penyesalan tak berujung. Aku benar-benar menyesal. Maafkan aku...
.
Aku tidak akan pernah meninggalkan orang lain lagi. Meskipun artinya aku yg ditinggal, aku tidak apa-apa,  asalkan aku tidak lagi di dalam kondisi seperti ini. Ini sangat membuatku menderita.

..................

Sampai sekarang aku belum pernah berziarah ke makam rey di Malang. Rasanya sangat sulit menghadapi hal itu. Rasanya aku gakuat melihat batu nisannya dan aku ga nyangka itu bakalan jadi pertemuan kita yg ketiga. Pertemuan yg sangat tidak kuinginkan... Karena aku ga bisa lagi melihat tubuh tinggi itu. Yg selalu berpesan untuk menjaga diriku baik-baik dimanapun aku berada.

Aku sangat,  sangat merindukannya...
.
.
.
.

Stay.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang