-SATU-

62 6 4
                                    

Laki-laki berparas tampan itu membuka helm full face nya dan turun dari motor ninja merahnya. Dia adalah Elvano Achilles Pradipa, si most wanted SMA Rajawali.

Semua murid menatapnya lekat, termasuk Anes dan kawan-kawan. Anes adalah siswi cantik dan pintar yang termasuk golongan penggemar Vano. Dia tidak hanya menggemari Vano, tapi juga jatuh cinta.

"Woiiii... Vano ganteng banget!!!!" Jerit Anes.

"Apaan si, Nes?! Biasa aja kali"

"Biasa aja darimana mana si? Omaigatt ganteng banget tau" Elak Anes lagi.

"Nih... Ya, Nes, kalo lo suka sama Vano kita ga akan ngelarang lo, tapi kalo lo berniat untuk deketin  Vano kita mungkin kurang setuju" Tutur Zelline.

"Iya Nes, gue juga setuju sama Zelline, lo tau kan resiko kalo lo deketin Vano. Pasti Allana and the geng gak akan segan-segan nyakitin lo" Tambah Zea.

"Iyaa gue tau kok" Jawab Anes sambil menundukkan kepalanya.

💫

Saat ia berjalan di koridor sekolah seorang cewek cantik dengan baju sekolah yang dikecilkan sehingga menampilkan bentuk tubuhnya dan rok sekolah yang pendek, menghadang Vano.

"Minggir" Kata Vano dingin.

"Gak! Aku gak akan minggir, sebelum kamu mau balikan sama aku" Jawab cewek itu.

"Gak usah jadi bucin deh lo, minggir" Kata Vano dan langsung meninggalkan cewek itu.

"VANOOO!!! Aku pastiin kamu pasti bakal jadi milik aku lagi!" Teriak cewek itu.

Vano tidak menanggapi kata-kata cewek itu lagi. Dia terus berjalan melewati koridor, sepanjang di koridor dia selalu menjadi pusat perhatian, terutama para kaum hawa. Namun bagi Vano itu adalah hal yang biasa.

Vano tiba dan langsung masuk ke dalam kelasnya, masih dengan wajah datar nya. Sejak kejadian satu tahun yang lalu, Vano yang selalu ceria sudah menghilang dan kini berganti menjadi Vano yang datar dan dingin.

"Nooo.. Sini noo.." Panggil Kenan. "Dev, minggir lo! Pindah belakang sono, gue mau duduk sama Vano" Kata Kenan lagi, dan kali ini sambil mengusir Devano.

"Yeeuuu... Bocah! Bilang aja lo biar gampang nyontek kan?!" Jawab Devano.

"Udah minggir aja sih lo, susah banget pindah ke belakang!" Kata Kenan mulai emosi.

"Shuttt... Pagi-pagi udah nge bacot aja lo berdua. Gue punya berita nih" Ujar Vano sambil memeletakan tasnya di bangku yang tadi Devano tempati.

"Wiiiss... Baru dateng aja udah ngajak gibah lo" Kata Kenan.

"Dengerin dulu, Ken" Sahut Devano.

"Kayak nya si Allana gak ada kapoknya. Padahal udah kita kerjain, apa kurang? Tadi pagi dia nyamperin gue lagi" Kata Vano. Yap, Allana adalah mantan pacar Vano. Tapi sampai sekarang Allana masih mengejar Vano, bahkan Vano dan teman-temannya sudah pernah mengerjai Allana dengan cara membawa Allana masuk ke dalam rumah hantu.

"Elahh... Cewek itu mulu yang dibahas" Kata Devano

"Tau lo, Van" Kenan pun menyetujui.

"Woii... Kemaren pulang sekolah gue kan cari komik ke toko buku, terus gue ketemu sama tiga cewek, cantik abisss broo... Tapi gue cuma kenal satu dari antara mereka, si Zea" Lanjut Kenan.

"Zea? Zea anak kelas XI IPA-3? Yang bertiga mulu sama Zelline dan Anes?" Tanya Vano.

"Lo kenal, No?"

"Kenal lahh dia, kan si Anes fans beratnya Vano" Jawab Devano dan Kenan hanya ber 'oh' ria.

"Cantik dari hongkong?!" Kata Vano sambil menoyor kepala Kenan.

"Woii No! Lo kalo punya selera jangan tinggi-tinggi, Allana juga gak cantik-cantik amat" Kata Kenan tak terima dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Vano.

Percakapan mereka terhenti, karena bel dimulainya pelajaran sudah berbunyi dan guru yang akan mengajar mata pelajaran pertama sudah masuk.

💫

Kring... Kring..
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas dan langsung menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah bernyanyi kelaparan. Begitu juga dengan Anes, Zea, dan Zelline.

Setibanya di kantin, mereka langsung mencari tempat yang kosong.

"Mau makan apa lo?" Tanya Anes.

"Gue siomay sama jus mangga" Jawab Zea.

"Kalo gue mie ayam sama es teh manis aja, Nes" Lanjut Zelline.

"Ok, tunggu ya" Anes pun meninggalkan mereka berdua dan menuju ke penjual makanan.

Di tempat penjual mie ayam tak sengaja Anes bertemu Kenan.

"Hai, Anes kan?" Sapa Kenan.

"Eh.. Iya. Lo Kenan kan?" Tanya Anes.

"Iya" Jawab Kenan.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan percakapan mereka dari tadi.

💫

Devano mengikuti arah pandang Vano. Dan dugaan nya benar, Vano sedang memperhatikan Anes dan Kenan yang sedang mengobrol.

"Woi, biasa aja dong ngeliatin Anes nya!" Kata Devano.

"Apaan sih? Siapa yang ngeliatin Anes?" Elak Vano.

"Terus kalo bukan ngeliatin Anes, ngeliatin siapa? Anes tuh emang cantik, pinter lagi. Gengsi lo kegedean, buat bilang Anes cantik"

"Bahas itu lagi, capek gue" Kata Vano dan memalingkan pandangannya.

Cantik? Manis sih lebih tepatnya. Woii lo kenapa si Van?

___________________________________________
Hai!! Gimana ceritanya? Hehe maap klo agak absurd, soalnya ini cerita pertama ku:3 VOTE & COMMENT!!!

SEE U NEXT PART🙌

AnesKaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang