02

4 4 0
                                    

Kiran pun langsung beranjak dari tempat duduk nya,dia berjalan ke arah dimana Rey duduk dan langsung duduk di kursi sebelah Rey. Tentu saja membuat Rey terkejut.

"Hey sayang, kebetulan banget sih kita ketemu disini . Kata nya kamu nemenin mama belanja kok sekarang kamu sama dia sih" sambil menunjuk kekasih Rey. Di lihat dari mana pun kekasih Rey yang sekarang terlihat sangat cantik dan dewasa beda dengan kekasih Rey yang dulu dulu.

"Apa yang kamu lakuin disini?"tanya Rey sambil memandangi Kiran.

"Loh kok nanya nya gitu sih sayang, yah aku mau makan lah disini"Rey pun melihat lihat dan dia pun menemukan tempat duduk dimana teman teman nya berada , Rey pun langsung menarik tangan Kiran dengan kasar dan membawanya ke tempat teman temannya.

"Nih gue kembaliin adik lu Al, dan please Kiran jangan ganggu aku lagi. Jangan yang kali ini"Rey pun langsung pergi ketempat duduk nya semula tampa mengerti bagaimana perasaan Kiran.

Kiran hanya bisa diam menahan tangis nya, 3 menit dia terdiam, dan tidak lama kemudian makanan mereka pun datang.

"Wah makanan nya udah dateng ni, yuk makan"ujar Kiran sambil tersenyum, yah Kiran memang paling pandai untuk menutupi kesedihannya dan hanya Aldrick yang tau tentang adik nya ini.

Selesai mereka makan, mereka pun pulang ke rumah Aldrick, saat akan keluar dari tempat makan itu Daniel dan Gavin pamit kepada Rey tapi tidak dengan Aldrick.

"Kak aku pulang dulu yah"pamit Kiran kepada Rey dan hanya di balas anggukan oleh Rey, dia tau Rey sedang marah kepadanya . Walaupun tadi Rey menarik nya dengan kasar tapi tetap saja dia tidak bisa marah.

Sesampai di rumah Aldrick, Daniel,Alex, dan Gavin pun pulang ke rumah mereka masing-masing . Mereka memiliki rumah berdekatan dan bisa di bilang mereka bertetangga.

Kiran pun masuk ke kamar nya dan menggati pakaiannya, setelah pakainnya tergganti dia pun ke balkon dan menghidupkan sesuatu yang sudah lama ia gunakan di saat dia sedang banyak pikiran yaitu rokok.

Tapi tidak lama kemudian datang Aldrick dan langsung mengambilnya untuk di matikan . "kenapa abang ambil"Kirana saat ini menatap Al dengan kesal.

"Kalau ada masalah lu tinggal ngomong sama gue gak perlu pake kek gini, lu kira ini bagus buat lu HAH!"tentu saja Aldrick marah kepada Kirana, dan dia benar benar sedih karena tidak dapat menjaga adik satu satunya, seharusnya dari dulu dia menjaga adik nya lebih ketat lagi.

Kirana tau abangnya ini sudah sangat marah karena Aldrick kalau berbicara dengannya pasti menggunakan abang kamu bukan lu gue. Tidak terasa air matanya keluar padahal sudah di tahan nya. Al pun langsung memeluk adiknya itu, dia tau adiknya ini sangat rapuh.

 Al pun langsung memeluk adiknya itu, dia tau adiknya ini sangat rapuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please, be mine foreverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang