Mark Mina

444 59 9
                                    

Mark tidak pernah merasakan Mina menjauh darinya dan ia tahu rasanya ketika Mina sekarang sedang dekat dengan Jaemin.

Bukannya apa-apa, ia percaya Mina akan selalu menceritakan apapun kepadanya. Tapi sekarang Mark jarang sekali menerima pesan dari Mina. Ajakan untuk bertemu juga jarang.

Sore ini, pemandangan itu pun terjadi lagi. Jaemin dengan senyumannya yang lebar dan Mina yang menyambutnya dengan senyuman yang manis.

Aneh sekali rasanya melihat pemandangan itu karena dulu Mina selalu datang ke lapangan basket hanya untuk menemui Mark. Bukan orang lain.

"Mina, Mina!" Sebelum Jaemin dan Mina melangkah lebih jauh lagi, Mark memanggilnya.

Mina menoleh untuk melihat Mark. Satu tangannya sedang memegang tangan Jaemin dan otomatis Jaemin juga berbalik untuk melihat Mark.

"Hai, Min." Sapa Mark juga kepada adik kelasnya itu. Jaemin menaikkan alisnya lalu tersenyum kepada Mark.

"Ada apa, Mark?" Tanya Mina. Kini Mark yang menaikkan alisnya. Serius, tidak bisakah Mina melepaskan genggaman tangannya itu dulu sebelum berbicara dengannya!?

"E- enggak, Mama nanyain kamu udah jarang main ke rumah." Jawab Mark, kali ini ia harus berbohong. Mamanya memang menanyakan Mina akhir-akhir ini, karena gadis berpipi gempal itu jarang ke rumahnya lagi. Justru datang Yeri, yang sepertinya kurang cocok dengan Mamanya Mark. Tapi sebenarnya bukan itu yang ingin Mark sampaikan.... Bukan.

"Oh, iya!" Mina merespon dengan cepat, seakan-akan teringat akan sesuatu. "Kemarin Mama aku baru bikin cookies banyak. Nanti malem aku anterin ke rumah ya?" Ucap Mina.

Mark mengangguk cepat. Dalam hatinya ia gembira, mungkin karena akhirnya kembali memiliki waktu bersama Mina? Entahlah, ia hanya senang saat mendengar perkataan Mina.

Malam hari pun datang, Mark sudah menunggu dengan antusias karena akhirnya ia memiliki waktu bersama Mina lagi. Tidak ia pungkiri semenjak ia bersama Yeri, Mark tidak memiliki waktu untuk pergi bersama Mina atau berkunjung ke rumahnya. Mereka hanya bertukar pesan dan itu pun sangat singkat.

Mark merindukan Mina.

Tapi Mark rasa itu hal yang biasa, karena keduanya tiba-tiba jarang bertemu padahal sebelumnya mereka selalu bersama kemanapun mereka pergi. Wajar saja dirinya merindukan Mina.

Bel rumahnya pun berbunyi. Dengan cepat ia berlari untuk membuka pintu itu. Senyuman lebar pun terukir di wajahnya saat ia melihat gadis yang ia tunggu-tunggu dengan sebuah toples yang penuh dengan kukis.

"Mina! Mau masuk dulu gak? Mama belum tidur tuh," Ucap Mark sambil menerima toples yang disodorkan oleh Mina. Ia ingin sekali Mina diam di rumahnya dalam waktu lama. Tidak mampu berbohong lagi, Mark memiliki banyak sekali hal yang ingin ia ceritakan kepada Mina.

Mina menggeleng pelan sambil tetap tersenyum. "Nanti aku mampir kesini lagi ya? Sekarang aku mau pergi dulu sama.." Mina sedikit bergeser, terlihat sosok Jaemin sedang menunggu di luar pintu pagar rumah Mark.

Oh... Jaemin sudah menunggu Mina. Mungkin waktu untuk mereka berbicara bukan hari ini, pikir Mark.

"Maaf banget ya, Mark? Um... Dadah!" Ucap Mina dengan riang sambil melambaikan tangannya. Tak lama, ia sudah berada di luar pagar bersama Jaemin.

Mark melihat keduanya menjauh dari rumahnya kemudian menghilang dari pandangannya.

Apakah terlalu terlambat jika ia baru menyadari perbedaan itu sekarang?





☆ 𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒐𝒇 𝑶𝒖𝒓 𝑶𝒘𝒏 ☆






Mina bangun sedikit terlambat hari itu, karena hari itu hari Sabtu dan tidak ada kegiatan sama sekali di sekolahnya. Sebenarnya ada, cuman ia malas karena tidak wajib. Rasanya lebih baik bersantai di rumah atau membantu ibunya membuat kue-kue kering pesanan pelanggan.

The Story of Our Own // Mark Lee x Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang