Mark

617 71 11
                                    

Mina adalah bagian dari hidupnya. Mark menyadari itu.

Waktu pertama kali ia pindah ke Seoul, ia masih berumur 8 tahun pada saat itu, ia benar-benar kesal karena harus meninggalkan Kanada. Mark sudah sangat nyaman dan akrab dengan lingkungannya, tidak ingin berpisah dengan kehidupannya dan teman-temannya di Kanada. Namun, apalah arti kekesalan seorang anak kecil?

Rumah mereka di Seoul memang lebih besar jika dibandingkan dengan tempat mereka di Kanada. Lingkungan di sekitarnya juga terlihat ramah. Bukan di daerah yang dekat dengan jalan raya, sehingga masih bebas dari hiruk-pikuk kendaraan yang berlalu-lalang. Tidak jauh dari rumah Mark yang baru, terdapat sebuah taman yang luas dan sejuk. Sayangnya, sekolah baru Mark agak jauh dari rumah mereka karena hanya sekolah itulah yang mau menerima pindahan dari luar negeri.

"Jalan-jalan aja, Nak. Asal jangan jauh-jauh." Ucap sang Mama saat melihat Mark yang sedang melamun. Keluarganya sibuk membereskan barang-barang mereka dan Mark tidak dilibatkan.

"Okay, Ma!" Tanpa pikir dua kali, Mark langsung berdiri dari kursi yang sedang ia duduki dan berjalan melalui halaman rumahnya sebelum akhirnya sampai di trotoar.

Dengan hati-hati, bocah laki-laki itu menyusuri trotoar, berusaha mencari taman yang barusan ia lewati saat sedang di dalam mobil. Tidak lama ia berjalan, akhirnya ia sampai di taman tersebut.

Taman itu rindang dengan beberapa pepohonan yang memang sengaja ditanam di lahan tersebut. Terdapat beberapa mainan seperti perosotan, ayunan, dan lain sebagainya. Beberapa bangku taman juga ditempatkan di bawah pohon. Tidak hanya itu, di tengah taman terdapat sebuah air mancur kecil yang menambah kesan sejuk dari pohon tersebut.

Beberapa anak-anak sebayanya sedang bermain di arena bermain. Mark ingin ikut bermain, tentu saja, namun ia terhenti karena takut. Mark selalu begitu jika ia ditempatkan di sebuah lingkungan baru dengan orang-orang baru.

"Halo," sapa seseorang tiba-tiba. Mark menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah sumber suara tersebut dan menangkap sesosok anak perempuan dengan rambut legam sebahu sedang tersenyum ke arahnya.

Mark mengedipkan matanya berkali-kali, seakan-akan sesuatu sedang memasuki matanya, sebelum membalas senyuman anak perempuan itu. "H-hai."

Anak perempuan itu segera menyodorkan tangannya ke arah Mark dan Mark segera menjabat tangan tersebut. "Aku Mina! Baru pindah kesini kemarin," ucap gadis itu dengan nada riang.

"Mark! Aku juga baru pindah kesini." Jawab Mark dengan nada yang riang juga. Senang rasanya mengetahui ada teman yang juga baru pindah ke tempat baru ini.



☆ 𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒐𝒇 𝑶𝒖𝒓 𝑶𝒘𝒏 ☆



Meskipun pergi ke sekolah dasar yang berbeda, Mark dan Mina kecil ternyata menjadi teman baik. Mereka sering bertemu di taman untuk bermain bersama sebelum akhirnya dijemput oleh ibu mereka masing-masing. Mereka bermain hanya berdua, tidak ada yang lain, karena keduanya tidak berani untuk menghampiri anak-anak lain yang terlihat sudah berada di taman lebih lama.

Mereka pun sekarang sudah menginjak bangku sekolah menengah pertama. Keduanya lagi-lagi pergi ke sekolah yang berbeda karena Mina melanjutkan ke sekolah khusus putri, sedangkan Mark ke sekolah umum biasa.

Masalah mereka mulai muncul di jenjang ini.

Mark senang karena sekolahnya memiliki fasilitas yang memadai untuk bermain basket. Ia memiliki minat yang tinggi terhadap basket dan musik. Setelah memutuskan untuk masuk ke klub basket di sekolahnya, ternyata ia memiliki bakat dan kemampuan yang memadai sehingga karirnya di dalam klub basket sekolah menjadi sangat melesat. Ia menjadi kapten tim basket sekolah di tahun keduanya pada sekolah menengah pertama.

The Story of Our Own // Mark Lee x Kang MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang