I can('t) do it solo {last}

1.5K 106 5
                                    

"Iya, tidak apa-apa Seokjin.." Jongdae menyusuri gang sempit yang merupakan satu-satunya jalan menuru flat sewaannya..

Ponsel tertempel ditelinga kiri dengan tangan kiri sebagai menyangganya..

Tangan kanan menenteng plastik belanjaan besar yang mungkin isinya banyak..

Eumm..

Tidak..

Isinya memang banyak..

Jongdae baru pulang dari mini market, baru selesai membeli keperluan bulanannya..

Sialnya, Jongdae menyadari kebutuhannya habis pada saat makan malam tadi..

Jadilah dia keluar malam seorang diri karena tetangga yang biasanya ia ajak belanja bulanan sudah tidur...

Maklum saja.. Anak sekolahan..

Mana besok harus ujian..

"Harusnya aku yang minta maaf karena sudah menghubungi malam-malam begini hanya karena takut jalan sendirian.. Ini sudah sangat malam, pasti kau sudah mengantuk.." Jongdae menukar sebentar posisi ponsel dan plastik belanjaannya..

Pegal juga menenteng plastik besar itu dengan sebelah tangan..

"Eumm? Benarkah? Kakakmu juga menyewa sebuah flat didekat tempatku?" Jongdae sedikit meringis, namun sebisa mungkin ia sembunyikan..

Penguntit itu..

Benar-benar harus Jongae beri pelajaran jika bertemu nanti..

"Apa? Sudah 5 tahun ia menyewanya? Benarkah? Kenapa aku tidak tau?" sepertinya Jongdae salah paham barusan..

"Mungkin saja.. Aku juga jarang memperhatikan penyewa flat lain selain Niel.." Jongdae memicingkan kedua matanya..

Mendapati sosok asing berdiri membelakanginya didekat tempat sampah umum membuatnya sedikit merinding..

Hantukah?

Untung Jongdae sedang dalam sambungan telepon dengan Seokjin saat ini..

"Lalu ba..."

"Chennie.." suara itu...

Jongdae menghentikan kalimatnya..

Memutar kepala, memandang lekat sosok dihadapannya..

Mantan kekasihnya..

Sedang berdiri dihadapannya dengan senyum miringnya..

Senyum miring yang membuat Jongdae mendadak meneteskan peluhnya..

"B.. Baekkie.. A.. Ada apa?" sambungan telepon belum terputus, rasa terkejut Jongdae membuatnya lupa kalau dirinya masih berkomunikasi dengan Seokjin..

"Aku merindukanmu.." Baekhyun berlari kecil mendekati tubuh kaku Jongdae...

Mendekap tubuh kecil mantan kekasihnya erat..

Membuat Jongdae merasa sedikit nyaman akan hangatnya dekapan tubuh Baekhyun yang sangat ia ridukan..

"Jongdae.. Kembalilah padaku.." kebenaran seketika menghantam kepala Jongdae keras..

Mengingat bagaimana dulu Baekhyun membuangnya bahkan mempermalukannya didepan semua teman-teman Baekhyun sambil berkata bahwa hubungan mereka hanyalah sebuah taruhan membuat Jongdae teriris halus..

Air mata tanpa permisi mengalir, membasahi pipi tirus si pemuda Kim..

Mengumpulkan seluruh tenaga untuk mendorong tubuh Baekhyun menjauh..

I do it solo!! (NamChen √bottomChen) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang