Damn

841 71 5
                                    


Hinata Fanfiction

Naruto @Mashshi Kishimoto

Paradoks @Cinnamon066




Suara dentuman musik menggema memenuhi seluruh ruang pesta ini "B&L Bar", sebuah papan nama dari salah satu bar ternama di Konoha menjadi pilihanku saat ini. Aroma alkohol dan rokok bercampur menjadi satu dengan aroma para jalang yang menjajakkan diri mereka. Menjijikkan, apakah mereka tak bisa membilas vagina mereka terlebih dahulu sebelum datang kemari dan mulai menggilir diri mereka dari satu batang ke batang yang lain.

Kulangkahkan kakiku dengan anggun memasuki area bar tersebut tanpa peduli tatapan memuja dari para lelaki yang menatap lapar kearahku dengan liur yang mulai menetes dari mulut mereka. Sedikit mengembangkan senyum culasku kala mengetahui raut wajah mereka yang seperti anjing saat melihat daging segar berkualitas tinggi. Memuakkan.

Mendudukkan diriku ketika sampai pada meja bar, tanpa berkata apa- apa sang bartender sudah paham apa yang aku inginkan untuk "membasahi" kerongkonganku. Ini memang bukan kali pertama aku datang ke tempat ini, aku sering mendatanginya lebih tepatnya, sejak satu tahun yang lalu aku sering datang ke tempat ini. Tak mudah awalnya, tapi lama-lama kau akan terbiasa saat sejenak kau bisa bersenang-senang dan melupakan masalahmu, meskipun saat kau sadar masalah itu masih ada dan bertambah.

"Hai cantik, mau menemaniku?" bau rokok menguar jelas dari bibir cokelat kehitaman laki-laki yang mulai menyamankan dirinya disampingku sembari memberikan senyuman menggoda dan kerlingan mata yang benar-benar memuakkan.

"Boleh juga__" ujarku seraya membuat pola melingkar didadanya dan merapatkan tubuhku ke arahnya yang sedari tadi tak melepas pandangannya dari dua bongkahan dadaku "__tapi saat ini aku lebih suka mencongkel mata seseorang dari pada harus bergumul dengannya." Ucapku seraya mendorong dengan keras tubuhnya hingga menabrak seorang penjaga bar dibelakangnya.

"Cih, dasar jalang sombong." Umpatnya sebelum berlalu pergi dengan sumpah serapah yang masih ia keluarkan dari mulutnya. Dan aku sama sekali tak peduli akan hal itu.

"Lama tak bertemu, Hinata." Sapa seseorang yang tiba-tiba mendudukkan dirinya di sampingku.

"Hm." Hanya gumaman yang aku keluarkan sambil menyesap kembali minumanku dan memainkan gelas dengan jemari lentikku sementara sudut mataku memincing melihat seseorang yang dengan santainya menyesap Black Russian nya.

Tak ada lagi percakapan di antara kami setelahnya, aku masih sibuk dengan pemikiranku, sementara dia ... entahlah, mungkin saja dia sedang memikirkan untuk mengajak salah satu jalang di sini untuk merangkak di kasurnya nanti malam.

"Mau turun?" tawarnya padaku seraya menatap intens kedalam mataku dengan manik sehitam arangnya.

Tanpa menjawab ajakannya, aku mulai melangkah menuju arena dansa untuk sedikit menggerakkan tubuhku dan menambah kesenangan malam ini.

"Aku tak menyangka seorang tuan puteri sepertimu bisa seliar ini." Ucap lelaki tadi padaku seraya menaikkan volume suaranya yang sedikit teredam dentuman keras musik dari sang DJ.

"Bukan urusanmu Uchiha." Ucapku balas berteriak seraya menikmati alunan musik keras ini dengan masih menggerakkan tubuhku dan berteriak pada sang DJ untuk lebih meramaikan malam ini.

Dapat kulihat senyum miring yang terpasang diwajahnya, juga tangan kurang ajarnya yang mulai menggerayangi lembut pinggulku. Tak berusaha menolak ataupun menampiknya, toh seberapa keras aku menolaknya ia akan tetap melakukannya padaku. Sudah dari dulu.

ParadoksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang