Part 6

3.1K 397 12
                                    

"Loh? Papa udah masuk kerja hari ini?" tanya Jeno yang sedang menyantap sarapannya sendirian.

Jeno kira ayahnya masih sakit dan cuti kerja, jadi dia tidak membangunkannya dan mengajaknya sarapan.

"Iya nih. Kelamaan ijin gak enak, udah mau 2 minggu ini. Lagian papa udah lumayan seger kok," jawab Donghae sambil duduk di hadapan Jeno.

"Yakin papa udah kuat kerja?" tanya Jeno memastikan.

"Kuat kok. Udah gak usah khawatir. Oh iya, gimana kamu udah lunasin pembayaran kuliah kamu kan?" tanya Donghae mengalihkan pembicaraan.

"Udah. Kemarin itu aku pulang kerja kan agak telat, itu aku mampir ke kampus. Aku gak sabar masuk kuliah!"

"Papa juga gak sabar denger cerita hari pertama kamu kuliah! 2 bulan rasanya lama yah,"

"Nanti papa mau anterin aku berangkat kuliah gak hari pertama?"

"Kamu yakin mau dianter naik motor tua? Gak malu?"

"Gak dong! Ngapain malu? Pokoknya papa harus anterin aku yah!"

"Oke nanti papa anterin,"

"Oh iya pa, hari ini aku selesai kerja jam 7 malem ya. Banyak barang baru yang mau dikirim ke supermarket. Jadi aku mesti bantu beresin dan itung stok,"

"Oh, lagi gak jadi kasir?"

"Nggak. Minggu ini di gudang,"

"Oke,"

***


Jeno melirik jam tangannya. Tepat pukul 19.20 Jeno baru menyelesaikan pekerjaannya.

Biasanya kalau bekerja di gudang yang letaknya di bagian belakang supermarket, Jeno akan keluar melalui pintu belakang. Namun kali ini Jeno memutuskan untuk keluar melalui pintu depan, sekalian Jeno membeli roti untuk sarapan karena stoknya sudah habis di rumah.

Jeno menyimpan roti yang ia beli ke dalam ranselnya lalu bergegas meninggalkan supermarket.

"Jeno!"

Baru saja Jeno melangkah keluar dari supermarket. Tiba-tiba suara seseorang yang sedang duduk di kursi di depan supermarket mengejutkan Jeno.

Jeno lebih terkejut lagi melihat siapa pemilik suara itu.

"Selamat malam nyonya Tiffany," sapa Jeno sambil membungkuk.

"Saya nungguin dari jam 5. Saya kira kamu selalu selesai kerja jam 5. Apa kita bisa bicara sebentar?" tanya Tiffany.

"Maaf hari ini saya kerja lembur. Silahkan kalau mau bicara sebentar," jawab Jeno yang sebenarnya malas menanggapinya.

Akhirnya Jeno mengikuti Tiffany duduk di kursi yang tadi ia duduki sewaktu menunggu Jeno.

"Jeno..." panggil Tiffany pelan.

"Ya?"

"Saya boleh peluk kamu gak?"

"Hah?!"

Jeno jelas terkejut mendengar perkataan Tiffany.

"M-maaf..." ucap Tiffany sambil menunduk.

"Maaf nyonya tapi saya gak ngerti maksud perkataan nyonya,"

"Jangan panggil aku nyonya,,,"

Tiffany mulai berbicara secara informal dengan Jeno.

"Panggil aku,,, mama..."

Jeno semakin bingung dibuatnya.

"Maksudnya?"

Me & DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang