Part 7

3.2K 388 8
                                    

"Kamu bawa makanan lagi Jen?" tanya Donghae bingung saat Jeno baru saja pulang dari kerjanya.

Bagaimana tidak bingung, dalam seminggu ini mungkin sudah 5 kali Jeno membawa pulang makanan, buah, maupun kue.

"Iya, ada dimsum, mie, sama sup nih pa..."

"Dapet dari pelanggan supermarket lagi??? Sering banget kamu dapet? Yang ngasih beda orang?" tanya Donghae bingung.

Jeno ingin memberi tahu Donghae kalau ini semua dari Tiffany. Tapi Jeno sudah janji pada Tiffany kalau ia akan merahasiakannya dari Donghae sampai Tiffany siap menemui Donghae.

"Mmm... Yang kali ini bukan dari pelanggan. Ini dari manajer aku pa." Jeno terpaksa berbohong untuk kesekian kalinya.

"Oh... Ya udah cepet mandi terus kita makan. Kebetulan papa udah laper nih,"

"Papa makan duluan aja kalau gitu nanti Jeno nyusul," ujar Jeno sebelum pergi ke kamarnya.

###


Sudah seminggu lebih Tiffany selalu mengunjungi Jeno setiap istirahat dan menemani Jeno makan siang. Tiffany juga selalu membelikan sesuatu untuk Jeno bawa pulang.

Terkadang mereka makan di mobilnya Tiffany, terkadang di kursi depan supermarket, terkadang di taman yang letaknya tak jauh dari supermarket.

Hari ini Tiffany memaksa untuk mengajak Jeno ke sebuah kafe yang terletak di seberang supermarket. Meskipun awalnya Jeno merasa malu karena ia membawa kotak bekal sendiri, tapi Tiffany meyakinkan Jeno kalau mereka diperbolehkan membawa makanan dari luar. Lagipula mereka akan tetap memesan minuman dan beberapa kue.

Tiffany memandangi Jeno yang makan dengan lahap.

"Cara makan kamu persis kaya Donghae. Bahkan cara kamu megang sumpit sama persis kaya Donghae,"

Jeno hanya tersenyum mendengar komentar Tiffany.

Semakin sering Jeno bertemu dengan Tiffany, semakin yakin Jeno kalau Tiffany memang ibunya. Selama mereka berbincang, Jeno menyadari kalau Tiffany masih mengingat hal-hal yang menjadi kebiasaan Donghae. Tiffany juga mengingat hal-hal yang disukai maupun tidak disukai Donghae.

"Oh iya, hari ini kamu mau beli apa buat nanti kamu bawa pulang?" tanya Tiffany.

Jeno menutup kotak makannya yang sudah kosong lalu menatap Tiffany.

"Gak usah bawa apa-apa. Nanti papa curiga,"

"Oh... Gitu ya?"

"Mama kapan mau ketemu papa? Kenapa harus lama-lama?" desak Jeno.

Tiffany tampak berpikir. Ia ragu. Ia belum siap.

"Ntar sore mama anter kamu pulang sekalian ketemu papa. Ok?" jawab Tiffany akhirnya setelah melihat tatapan memelas Jeno.

Jeno terlihat senang mendengar jawaban Tiffany.

"Beneran yah ma?"

Tiffany menghela napas lalu mengangguk, "iya. Nanti mama pulang lebih awal dari kantor." jawabnya.

***


"Pa, Jeno pulang..." panggil Jeno sambil membuka pintu pagar yang sudah berkarat.

Donghae membukakan pintu rumah untuk Jeno.

"Tumben lama masuknya? Biasa kamu pulang tau-tau udah di dapur--" kata-kata Donghae terhenti saat ia melihat Tiffany yang berdiri di belakang Jeno.

Tiffany merasa sedih saat melihat kondisi Donghae yang jauh lebih kurus dibandingkan saat dulu ia mengenalnya.

"Pa, liat Jeno pulang sama siapa..." ucap Jeno dengan senyum merekah.

Me & DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang