chapter 5

1.5K 202 43
                                    

Plan berjalan terburu-buru kearah gerbang sekolah. Pagi-pagi sekali manajer Chao menelponnya dan memintanya untuk tidak mengikuti kegiatan sekolah. Awalnya Plan menolak tapi lagi-lagi Manajer Chao membawa nama Bibi Pae sebagai alasan,membuat Plan tidak berkutik.

"Lambat sekali sih kamu Can!!"

Plan hanya memutar bola matanya kesal. Ia langsung duduk di kursi penumpang sambil menghela napasnya.

"Hari ini akan ada client dari jepang. Ia ingin bertemu denganmu untuk membicarakan kerjasama."

"Kenapa denganku?? Biasanya juga bapak yang menemui mereka??"

"Dia ingin kamu."

"Huh??"

Manajer Chao menyeringai.

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

Flashback...

Manajer Chao melempar tumpukan foto Plan diatas meja kerjanya. Foto-foto yang ia capture dari kamera yang ia pasang dalam mobilnya.
Foto-foto Plan saat berganti baju dan bertransformasi menjadi Can.

"Bagaimanaa Hosaka-san?? Sesuai tipemu kan??"

Seorang pria jepang yang tengah duduk dihadapan Manajer Chao menyeringai lalu mengambil satu buah foto Plan yang hanya mengenakan celana dalamnya.

"Aku bisa membuat ia jauh lebih sukses di Jepang."

Manajer Chao tersenyum lebar.

"Tentu saja aku yakin anda bisa... Jarang sekali ada pria seperti dia... Manis saat menjadi pria dan menggoda saat menjadi wanita."

Hosaka-san tersenyum. Senyuman yang penuh arti.

"Dia bisa membuatmu sangat kaya Chao-san."

Manajer Chao tertawa jahat.

"Tapi... Kau tahu kan.. tidak mudah bergabung dengan manajemenku!"

Hosaka-san menyela membuat tawa jahat Manajer Chao berganti menjadi batuk.

"Huks!! Aku tahu!!! Kau tenang saja,besok pagi aku akan bawa anak itu ketempatmu!!"

Flashback end.

################################

Bang!!!bang!!!bang!!!!!

Tittle bangun dengan sangat kaget. Pintunya digedor dengan sangat keras dari luar. Ia panik seketika langsung melompat dari ranjang Gun dan mencari-cari celana boxernya.

"TITTTLLLEEEE!!!!"

Suara Mean menggema. Membuat Tittle memakai celananya asal. Gun yang masih dialam mimpi pun terpaksa membuka matanya.

"Siapa itu??"

Belum sempat Tittle memutar knob pintunya,pintu itu sudah terbuka dan menghantam wajahnya.

"Dimana Plan?!!!"

Mean menyapu tiap sudut ruangan dengan tatapan tajam bak burung elang.

"Haduuhhh!!!!"

Tittle bangkit sambil memegangi hidungnya yang mengeluarkan darah. Sementara Gun menutup tubuh telanjangnya dengan selimut.

"DIMANA PLAANNN!!!!!"

"Gak ada disini!!! Emang ada apa sih elu pagi-pagi nyariin pacar gua?!!"

Mean langsung memajukan badannya kearah Tittle menatamnya tajam seolah siap menelan Tittle hidup-hidup. Tittle menelan ludah lalu dengan perlahan mendorong tubuh Mean menjauh.

My Beautiful BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang