(8)

3 0 0
                                    

Dwiky melemparkan Handphonenya.

"Kenapa gue jadi murahan gini? sebelumnya gue gapernah yang namanya minta Idline cewe apalagi ngechat duluan"

"Kenapa jantung gue jadi degdegan setiap kali ngeliat matanya"

"Ya gue harus milikin dia, harus! sebelum terlambat" batin Dwiky

*Toktoktok* Suara ketukan pintu rumah Dwiky

"Wi Dwikyyyyy"

"Pake Assalammualaikum napa Do" Ucap Bintang

"Emang gitu tu kalo islam di ktp doang" Sahut Raffan

"Tau tu" Ucap Bintang

"Iya iya, Assalammualaikum Dwiky" Sahut

Dwiky yang sedang sibuk melamun akhirnya tersadar dari lamunannya.

"Mampus, gue lupa kalo mau Futsal" Gumam dwiky

"Waallaikumsalam, bentar" Sahut Dwiky dari dalam

Dwiky lari menuruni tangga rumahnya, sesampainya di pintu Dia langsung membuka pintu dan mendapatkan teman-temannya yang sudah siap.

"E bujuk lo belum rapih tong" Ucap Edo yang kaget melihat Dwiky masih memakai seragam sekolah.

"Muke lo muke preman Do gapantes ngomong begitu" Ucap Dwiky santai

"Oh asik, lg pdkt lo ya sampe lupa mau futsal" Ucap Raffan hendak meledeknya

"Apaansi lo, tungguin bentar. pada disini kek masuk kaya kurir aja lo pada didepan pintu doang" Ucap Dwiky

"Sialan lo" Ucap kompak ketiga temannya

Dwiky lari menaiki tangganya memasuki kamarnya untuk berganti baju. tidak sampai 20menit dia sudah lari menuruni tangga menuju ruang tengah untuk menemui teman-temannya.

"E bujuk cepet amat tong" Ucap Bintang kaget

"E tong itu bahasa gue e bujuk dah dipake" Sahut Edo

"Eh iya Do sorry hahahahaha" Ucap Bintang tertawa yang disusul teman-temannya mereka tertawa bersama.

Saat digarasi rumah Dwiky.

"Pake mobil siapa ni?" Tanya Raffan

"Kesini naik mobil siapa?" Tanya balik Dwiky

"Naik mobil si Bintang" Jawab Edo

"Banyak bensinnya ga?" Tanya Dwiky lagi

"Lumayan" Jawab Bintang

"Iyaudah naik mobil gue aja kalau gitu" Ucap Dwiky Nyengir memperlihatkan giginya yang putih dan rapih

"Terus maksud lo nanyain mobil gue ada bensinnya buat apa?" Tanya Bintang

"Ya gue nanyain aja mastiin lo abis futsal balik dengan selamat tanpa harus nyari pom bensi" Sahut Dwiky

"Oh bisa siap, Iyaudah ayo keluarin mobilnya nanti keburu dimulai" Ucap Raffan

***
Sesudahnya pertandingan Futsal antar kelas. mereka langsung menuju rumah Dwiky karna mobil Bintang dititipkan dirumah Dwiky. Edo dan Raffan tidak memakai mobil mereka masing-masing, mereka berdua memilih menumpang pada Bintang dengan alasan mager bawa mobil, padahal itu alasan mereka berdua sebenarnya mereka ingin mengirit bensin mobil mereka.

Sesampainya didepan gerbang rumah Dwiky.

*Tintin* suara klakson mobil Dwiky yang menandakan gerbang harus segera dibuka.

"Makasi pak Maman" Ucap Dwiky kepada Satpam rumahnya.

"Iya den" Sahut pak Maman

"Anjir keren juga lo bisa ngejebolin dua kali" Ucap Edo

"Ga sia-sia gue jadi pelatih lo Fan" Ucap Bintang

"Bacot lo Tangbin, pelatih gue kristiano ronaldo" Sahut Raffan

"Lucu bego" Sahut Dwiky

"Ngigo lo dongo" Sahut Edo

"Mampus lo dugong" Sahut Bintang mentertawai Raffan yang diserang oleh Kedua temennya

"Elah sirik aja lo pada" Ucap Raffan santai memasuki rumah Dwiky

"Ko lo masuk duluan si" Ucap Edo

"Gapapa anggep aja rumah sendiri, Bukan begitu Fan?" Ucap Dwiky yang ikut memasuki rumahnya. Dwiky bertanya yang diangguki oleh Raffan

Edo dan Bintang menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya seperti adik dan kakak.
mereka berteman sejak awal masuk SMA mereka disatukan dikelas 10 namun seharusnya Bintang pindah kelas ke kelas 12 IPA 5 kelas anak yang bisa dibilang hampir jenius merasa otaknya tak sanggup bersaing dikelas itu dan merasa tidak enak kalau dia harus berpisah dengan teman-temannya dengan berbagai cara iya ingin bersama temenan-temannya dan hasilnya berhasil.

"Udah malem ayo balik" Ucap Edo

"Iya ayo ngeri diculik tante" Sahut Bintang

"Elah seganteng apa lo? biasanya juga nyewa sosoan diculik" Ucap Raffan

"Eh anjir anak sholeh mana pernah nyewa tante, Dosa Fan" Sahut Bintang

"Tante gue kemaren gapulang, jangan-jangan lo pake" Ucap Edo

"Ngaco lo, dilaknat tante lo baru tau rasa" Sahut Bintang yang mulai terpancing emosi

"Elah baper tante gue yang gue cengin aja b aja Tangbin" Sahut edo sambil mencolek lengan Bintang

"Yakarna tante lo gatau Bambank" Ucap Raffan

"Udah ayo balik atau lo berdua gue tinggal!" Ancam Bintang

"Mampus lo Tangbin emosi, Hahahaha" Ucap Dwiky yang dari tadi memperhatikan teman-temannya.

"Nah gitu dong emosi" Ucap Edo

"Do lo lama-lama gue suru ngegrab juga ni" Ucap Bintang pergi ke garasi Dwiky meninggalkan Edo dan Raffan.

"Tau ngegrab aja sono" Ucap Raffan

"Loh ko jadi gue, Kan lo juga tersangka Fan" Sahut Edo memelas

"Hahaha, Buru balik cuk gue bercanda" Ucap Bintang yang sudah masuk mobil

Edo lari memasuki mobil mendengar mesin mobil yang sudah mulai berkerja alias dinyalahkan.

"Wi gue balik dulu ya" Ucap Bintang

"Iya Wi kita balik yaaaa" Ucap Raffan

Bintang melajukan mobilnya saat Dwiky mengganggukan kepala dan mengacungkan jempolnya.



HI GUYS GMANA-GMANA? ADA YANG TAU KELANJUTAN CERITANYA? COBA DIVOTE YA HEHE KARNA DENGAN KALIAN NGEVOTE ITU TANDANYA BUKTI KALO KALIAN MENGHARGAI KARYA KU HIHI😊 SEEYOU NEXT PART♥️

Hate but loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang