(6)

13 5 2
                                    

Edo yang baru memasuki kelas melangkahkan kakinya kemeja tempatnya duduk namun ada yang aneh.

"Loh tas gue mana? Tas gue mana tangbin? Tadi perasaan gue titip ke elo dah?" Ucapnya histeris saat mengetahui tasnya hilang.

"Lah gue taro dimeja lo tadi, ya terus gue ke kantin beli korek mana gue tau tas lo gaada" Sahut Bintang

"Noh di si Dwiky tuh orangnya didepan, lo disuruh pindah ikut dia jadi duduk didepan" Ucap Raffan santai

"Lah ko jadi didepan nanti kalau ulangan gue susah ngontek tuh bocah bener-bener idiot dah" Sahut Edo sewot

Edo melangkahkan kakinya menuju Dwiky yang sedang tidur ditutupi tas.

"Wi ngapain pindah si? Disini ganyaman Wi gue nanti gabisa nyontek kalo ulangan terlalu deket sama meja guru Wi" Ucap Edo memelas

"Santai aja kali baru juga masuk sekolah yakali langsung ulangan lagian juga biasanya kalau ulangan diacak lagi Do" Sahut Dwiky santai dengan posisi yang masih sama.

Edo yang tidak menggubris omongan Dwiky langsung tertuju pada Dila yang sedang asik memainkan Handphone

"Nama lo siapa?" Tanya Edo pada Dila yang daritadi sibuk memainkan handphonenya.

"Lo nanya sama gue?" Sahut Dila bingung

"Ga gue nanya sama Handphone lo! Yasama lo lah dungu" Ucap Edo kepancing emosi

"Oh, Dila rachel" Ucap Dila malas

"Oh jadi nama lo Dila Rachel oke mau gue panggil apa?" Sahut Dwiky mengubah posisinya jadi berhadapan dengan Dila namun masih terhalang meja.

"Yeuh langsung samber aja lo" Ucap Edo Kesal

"Terserah lo" Ucap Dila

"Hah apa? Oh lo mau dipanggil sayang?" Goda Dwiky membuat dahi Dila mengerut

"Kapan gue ngomongnya?" Tanya Dila heran

"Mulut lo emang ga ngomong gitu tapi hati lo yang ngomong langsung ke hati gue" Ucap Dwiky semakin jadi menggoda Dila

"Aduh aduh sejak kapan Dwiky jadi pinter gombal gini hm?" Tanya Edo heran dengan perubahan sikap Dwiky

"Sejak gue ketemu Dila" Ucap Dwiky santai

"Apaansi lo playboy cap BADAK" Sahut Dila menekankan kata Badak

"Hahaha, Kaleng-kaleng dong" Ledek Edo

"Bangsat lo Do" Ucap Dwiky sedikit terpancing emosi

"Hahaha lah ko nyalahin gue? Kan si Dila yang ngatain lo?" Sahut Edo yang masih meledek

"Untung lo cantik" Ucap Dwiky

"Najisin bangat napasi lo" Ucap Dila sambil memutar kedua matanya

"Hati-hati nanti kemakan omongan sendiri" Kata Dwiky menggoda Dila

"Paansi lo diem deh ngantuk ni gue berisik banget si lo pindah lagi sana" Bentak Dila kesal

"Gamau lah gue, Gue udah nyaman disini apalagi deketan gitu sama lo bikin jantung gua mau copot rasanya" Ucap Dwiky jujur karna memang dia merasakan hal aneh pada jantungnya

"Stop deh gue ngantuk mampus sumpah" Sahut Dila

"Jijik gue Wi liat lo jadi menye-menye gini" Ucap Edo merasa jijik dengan Dwiky yang berubah drastis dari biasanya.

Tiba-tiba Dina cewe gemuk yang duduk di depan Dila berjalan menuju mejanya, Dia tidak tau kalau mejanya kini telah dipindah.

"Ko kalian disini? inikan tempat gue"Ucap Dina heran mengapa kedua cowo ini ada di mejanya.

"Sekarang tempat lo di belakang" Ucap Dwiky santai

"Ko jadi dibelakang? Gamau ah gue maunya disini mata gue mines ga keliatan kalo gue duduk dibelakang" Ucap Dina

"Besok gue beliin kacamata gausah bacot sana pergi" Sahut Dwiky kesal dia sudah terpancing emosi

Dina yang berat hati meninggalkan meja yang dariawal sudah ia incar karna memang Dina sudah rabun jauh jadi iya harus duduk dekat dengan papan tulis.

"Lo segitunya banget si Wi?" Tanya Edo heran benar-benar heran dengan perubahan sikapnya Dwiky.

"Diem ga usah bacot gue jadi ketularan ngantuk ni" Ucap Dwiky yang mulai merasa ngantuk

"Berisik banget si lo pada!! Gue aja deh yang pindah" Ucap Dila yang baru terbangun dari tidurnya. Ia tidur dengan posisi tangan terlipat dimeja berfungsi sebagai bantal untuk kepalanya.

"Duduk!!" Sahut Dwiky memegang tangan Dila mencegah Dila agar tidak pergi.

"Apaansi lo lepas ga!" Titah Dila menghentakan tangannya yang dicekal oleh Dwiky

"Duduk lagi atau lo gue cium!" Ancam Dwiky Tak main-main, Berhasil membuat Edo membulatkan matanya.

"Iyaudah lepasin tangan gue!" Bentak Dila kembali duduk namun tangannya tak kunjung dilepas

Mereka berdua berdebat tidak menimbulkan kegaduhan didalam kelas, siswa dikelas pun tidak ada yang memperhatikannya karna sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing bahkan Bintang dan Raffan sibuk memainkan game online di handphone mereka.

"Oke-oke" Ucap Dwiky melepaskan tangan Dila

***


HI GUYS GMANA-GMANA? ADA YANG TAU KELANJUTAN CERITANYA? COBA DIVOTE YA HEHE KARNA DENGAN KALIAN NGEVOTE ITU TANDANYA BUKTI KALO KALIAN MENGHARGAI KARYA KU HIHI😊 SEEYOU NEXT PART♥️

Hate but loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang