BG #3

281 39 3
                                    

Sana mulai melompat keluar dari jendela Apartemen Eunha dan mendarat tepat diatas sebuah mobil yang terparkir dipinggir jalan. Dikejauhan ada Jihyo yang sedang berjaga-jaga dibawah namun tak melihat keberadaan Sana. Chaeyoung keluar dari jendela dan melihat Sana yang masih kesakitan diatas sebuah Mobil.

"Ya!! Jihyo... Itu Sana!! Cepat tangkap dia." teriak Chaeyoung.

Jihyo yang mendengar teriakan Chaeyoung langsung berlari menghampiri Sana. Namun, Sana yang melihat Jihyo langsung berusaha bangkit dan mulai turun dari mobil kemudian berlari.

Aksi kejar-kejaranpun terjadi hingga Jalan Raya. Sana berhasil menghentikan salah satu mobil yang melewati jalan raya dan mengambil mobilnya dengan paksa. Sana langsung tancap gas meninggalkan Jihyo yang masih berlari dibelakang.

"Dasar.... Uler... Cepet banget Hilangnya... Hah..hah.." Jihyo sedikit membungkukkan badannya sambil bernafas ngos-ngosan.

"Aku ambil alih." Seru Jeongyeon disuara interkom yang telah mereka pasang ditelinga.

Jeongyeon telah menaiki sebuah mobil dan berhasil membuntuti Sana. Berkali-kali Jeongyeon berhasil mensejajarkan mobilnya dengan Sana, namun akal Sana lebih hebat. Dia terus mendesak Jeongyeon hingga berkali-kali harus berurusan dengan mobil yang berlawanan arah dengannya.

"Jadi kamu pakai cara kotor?" gumam Jeongyeon sambil menunjukkan senyum menyeringgai.

Sana berhasil lebih dahulu mendahului Jeongyeon dan masuk disalah satu gang. Jeongyeon mengambil jalan pintas tepat disebelah gang yang Sana masuki untuk menghalau jalan Sana. Sana tetap dijalan gangnya dan Jeongyeon juga dijalan gangnya. Tanpa Sana ketahui ujung jalan tersebut akan bertemu dengan jalan Jeongyeon. Kedua Mobil tersebut tetap melaju dengan kecepatan yang sama. Hingga akhirnya.

BRUKKK!!!

Jeongyeon berhasil menabrak body mobil Sana bagian belakang sehingga membuat Mobil yang ditumpanginya berputar-putar dan menabrak salah satu Mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Jeongyeon keluar dari dalam mobilnya sambil memegangi kepalanya dan berjalan gontai menuju mobil Sana. Sana berusaha membuka mata dan membuka pintu mobil yang ditumpanginya. Namun, pintu mobilnya didorong dengan kuat hingga menutup kembali. Sana melihat orang yang telah melakukan hal tersebut.

"Selamat tidur." Jihyo melayangkan pukulannya tepat ke wajah Sana hingga dengan sekali pukul, Sana langsung pingsan. Jeongyeon tersenyum kearah Jihyo, kemudian ikut jatuh pingsan.

"Huh... Hariku akan sedikit berat. Haruskah aku mengangkat kedua orang ini?" Jihyo hanya geleng-geleng kepala.


----------.....----------


"Kau sudah bangun?" sapa Chaeyoung setelah Sana membuka matanya dan mulai duduk disofa.

"Jangan terlalu memikirkan hal yang lalu. Semua keadaan lagi tidak terkontrol. Hingga aku melepaskan tembakan." Chaeyoung mulai duduk di sofa dekat Sana. Sana hanya diam membeku sambil sesekali mengusap wajahnya.

"Ketika datang banjir. Jangan mengurasnya. Tetapi berenanglah. Bersenang-senanglah sejenak sambil menunggu surut. Kesempatan tidak datang dua kali. Setidaknya jangan membuang waktumu dengan sia-sia. Karena semua itu tidak akan pernah kembali. Mina akan menjelaskan semuanya. Berfikirlah. Jika kamu setuju. Datangi Kedai dekat sini. Aku menunggumu." Chaeyoung mulai bangkit meninggalkan Sana.

"Aku hampir saja mengembalikanmu kepenjara atas tindakan bodohmu ini." Mina mulai memasuki ruangan.

"Tetapi Chaeyoung lebih membutuhkanmu dari pada hal apapun. Walaupun sesungguhnya aku tak tau mengapa. Jadi lebih baik langsung saja. Apakah kamu ingin hidup seperti manusia?" tanya Mina.

BAD GIRLSWhere stories live. Discover now