"Renjun!"
Mendengar seseorang memanggilnya Renjun berbalik untuk dihadapkan pada pemandangan Haechan yang terengah menghampirinya. Tampaknya si pemuda berkulit tan menghampirinya dengan terburu-buru.
"Kemana kau pergi? Bukankah kau akan ikut kompetisi dance?"
Pemuda yang ditanya menatap gusar seraya mengusap punggung lehernya canggung. Renjun merasa tak enak hati membatalkan niatnya begitu saja apalagi ia dan Haechan sudah sepakat untuk mengikuti kompetisi tersebut bersama.
"Maafkan aku," gumam Renjun lirih.
Haechan sempat mengernyit bingung sejenak. Lalu raut wajahnya berganti kesal dalam sekejap.
"Apa ini tentang Jeno lagi?"
Renjun tersentak tapi tidak membiarkan Haechan menyadarinya. Sayangnya raut paniknya tersingkap jelas oleh pemuda dihadapannya.
"B-bukan. Hanya saja..."
"Apa?" Haechan memotong dengan cepat. Merasa kesal dengan pembelaan Renjun yang terus menerus ia lakukan untuk kekasihnya, "Renjunnie, sampai kapan kau akan membiarkan Jeno mengatur seluruh hidupmu?" Haechan memegang kedua bahu Renjun erat hingga menuai tatapan dari sang lawan bicara yang berusaha mengalihkan tatapannya, "hubungan kalian tidak sehat..."
"Hubungan apa yang kau maksud?"
Haechan tersentak kaget. Tak lebih kaget dari Renjun yang mendapati sendiri sosok yang tengah mereka bicarakan berdiri di belakang Haechan dengan tatapan dinginnya.
"Jauhkan tanganmu dari pacarku!" Jeno menarik tubuh Haechan dengan mudah, "Haechan-sshi" ia lalu menepuk bahu Haechan pelan namun tatapan tajamnya adalah sebuah pesan kematian bagi Haechan, "lebih baik kau jaga mulutmu kalau kau masih ingin berteman dengan Renjun."
Hanya begitu saja. Jeno mendorong bahu Haechan lalu menatapnya seperti sampah. Pemuda tampan itu lantas mendekati Renjun. Lengan kekarnya merangkul bingkai kecil sang pacar. Meski wajah Renjun tampak biasa tapi bahu yang sempat menegang itu menjadi bukti kecil bahwa Renjun tidak baik-baik saja dalam hubungannya itu. Setidaknya itulah yang Haechan percayai.
"Kenapa kau lama sekali? Aku pikir kau membantahku dan mengikuti kompetisi sampah itu. Ayo pulang!" ujar Jeno enteng lalu membawa Renjun pergi dari sana.
Renjun menurut begitu saja. Langkahnya mengikuti langkah Jeno disebelahnya tanpa hambatan sedikitpun. Renjun tampak terbiasa dengan sikap menyebalkan Jeno. Namun tidak bagi Haechan. Ia sudah terlalu muak dengan sikap Jeno. Ia tidak suka hubungan aneh yang mereka jalani apalagi jika yang terlibat adalah salah satu temannya.
"Jeno-sshi!" Haechan melangkah cepat menyusul beberapa langkah yang sudah diambil sepasang kekasih itu, "lepaskan Renjun!"
Jeno menatap Haechan terganggu. Tanpa diduga ia melepas rangkulannya pada Renjun tanpa protes. Renjun di lain sisi nampak begitu gugup. Mata hitam cantiknya memancarkan ketakutan yang membuat Haechan sedikit meragukan niatnya sendiri.
"Apa yang kau inginkan?"
"Aku ingin kau melepas Renjun! Dia mungkin tidak menunjukkannya tapi dia jengah dengan ulahmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/172886309-288-k756467.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
love your sin [noren]
FanficKadang hubungan yang tidak sehat pun menginginkan sesuatu yang berakhir bahagia. lee jeno x huang renjun bxb. slash. noren.