" Hari ini adalah hari pembagian kelas . Kalian bisa lihat nama-nama kalian yang sudah di tempel didepan pintu kelas yang telah di siapkan. Ibu harap kalian bisa meningkatkan semangat belajar agar nilai yang kalian buat tidak mengecewakan. Sekian dari Ibu " kata Ibu Ratna sebagai kepala sekolah di SMA Sriwijaya.
"Akhirnya selesai juga" keluh siswa- siswi lain yang lelah menunggu pidato dari kepala sekolah
-----
Nama gue Nadine Aletta Ravaella. Gue biasa di panggil Al atau juga Ale. ini adalah hari pertama gue masuk ke sekolah di awal semester baru kelas XI.
Sekarang, gue lagi sama chairmate gue pas kelas X namanya Natasha Alinia. yang biasa gue panggil Alin. biasanya sih orang yang ga deket sama dia manggilnya tasha. tapi gue lebih suka manggil dia Alin. karna dia adalah sahabat terbaik gue." duh gimana nih Al, gue takut " kata Alin
" lah, takut kenapa? "
" ya kalo gue ga sekelas sama lo lagi gimana? " kata Alin
" ya gapapa kali kan masih bisa ketemu, yaudah yuk cari kelas " jawab gue
Kami berjalan menyusuri setiap koridor kelas XI. Dari kelas XI Mipa 1 sampe ke Mipa 7. Saat kami baca nama-nama siswa di kelas Mipa 5 ternyata gue dan Alin sekelas lagi.
Tring... tring....
Bel masuk kelas berbunyi.
Walikelas pun sudah masuk kekelas kami" Anak-anak perkenalkan nama ibu, ibu Anita. ibu harap kita dapat bekerja sama " kata Bu Anita
Setelah Bu anita keluar kelas Aku melihat ke seluruh ruangan sambil mengenali siapa saja murid-murid yang sekelas denganku.
Sampai aku menemukan Dia di sudut kelas sedang mendengarkan musik dengan earphone yang telah menyumpal telinganya." eh Al " panggil Alin
" Allllll. Aleeeeee woooyyyyy ngelamunin apa siiiiiii " teriak Alin di depan muka gua.
" ngeliatin siapa siiiihh? " tanya Alin sambil nada mengejek.
" kenapa gue berasa asing ya sama anak-anak yang sekelas sama kita? " tanyaku bingung
" yaaaa, lo nya aja kali yang ga pernah bergaul sampe gatau sama mereka. kalo gue sih udah biasa liat mereka " jawab alin
-------
Bel pulang pun berbunyi.
gue dengan biasanya berjalan ke depan gerbang nungguin jemputan bokap gue.Sesampainya gue dirumah,
gue langsung cek handphone gue dan udah ada notif kalo gue di invite ke grup kelas yang baru.Dan di dalam group chat itu lagi ngebahas pr matematika minat yang dikasih oleh bu dewi tadi.
Ting...
Tiba-tiba pas gue lagi scroll chat group, ada yang nge pc gue.
Dan tertulis namanya di tab chat gue" GIGA "
" giga? yang mana yaa anaknya? " tanyaku bingung
*Di chat*
Giga : al, lo udah kan pr matematika?boleh liat ga?
Ale : hm tapi gimana ya gue ga tau bener atau engga nya
Giga : yaudah gapapa kali santai aja
Ale : tapi jangan disebarin ya
Giga : okeYaa itu first time gue dan dia chat, dan mulai dari saat itu dia sering banget nanyain tugas ke gue.
Lama kelamaan, gua juga jadi makin penasaran sama dia.-----
Keesokan harinya di sekolah,
gue berniat nyari tau yang mana Giga.
Setiap guru ngabsen, gue perhatiin tiap anak-anak yang di panggil, dan akhirnya gue tau yang mana Giga. lumayan.Alvero Giga Argya, tampilannya pun bad sesuai dengan namanya.
Ganteng? Lumayan.
Dan ternyata giga juga termasuk anggota geng yang famous di angkatan kelas XI.Tapi, ini pertama kalinya gue liat dan mengenalnya.
Antara baik maupun buruk, gue gatau.
Dan tingkat penasaran gue makin tinggi untuk cari tau tentang dia.Kulitnya putih, tinggi dan rambut acak-acakan bisa di kategorikan salah satu orang yang paling ganteng dan bad boy di sekolah.
Sayangnya, dia termasuk tipe gue.
Seminggu pertama sekolah, tentunya kegiatan belajar mengajar belum efektif seperti semestinya.
Kabar gembiranya, sekolah mengadakan acara seperti membuka stan setiap kelas." Sha, lo beli bahan ya buat stan " kata Michele si bendahara
" gue sih mau aja kalo ada yang nemenin " kata Alin
" ya suruh siapa kek yang temenin lo " jawab Michele
" iya iya tar gue ajak Viona " kata Alin
" nahhh sipp, ini uangnya " kata Michele sambil memberikan dompet yang berisikan uang kas untuk membeli bahan makanan untuk stan.
" Viona, lo temenin gue ya beli bahan makanan buat stan " ajak Alin ke Viona
" duh maaf nih gue gabisa, gue ada kerjaan pulang sekolah " kata Viona
" ALLLLLL, ALEEEEEE, VIONA GA BISA. LO AJA YA YANG TEMENIN GUE PULANG SEKOLAH? " Kata Alin teriak teriak depan gue
" lah, kok gue? ogah ah " jawab gue
" yahhhh, ayolah plissssss demi kelas kita. Dan demi sahabat lo yang imut ini " kata Alin
" yaudah deh iya iya, tapi kita perginya gimana? naik apa? pulangnya juga gimana? " tanya gue
gue emang ga pernah bisa nolak permintaan temen gue yang satu ini. Gue emang bener-bener bahagia punya sahabat kayak dia.
Dia yang selalu ada buat gue disaat gue susah, sakit, senang dan cuma dia yang bisa ngeluluhin hati gue.
Cuma dia yang tahan dengerin omongan gue yang kadang suka nusuk ke hati." tadi kata Michele kita ditemenin Giga sama Rey. Tenang, gue yang bawa motor Rey. Ntar lu sama gue jadi Giga sama Rey." kata Alin
" Lu mah apa-apa nyusahin gue doang untung temen kan ya "
Di parkiran..
Tiba-tiba Giga berhentiin motornya tepat di depan gue. Ya gue otomatis bingung dong, dan ngeliat ke arah Alin yang sialnya udah naik motor Rey.
" Al, lo sama gue sini biarin Alin sama Rey " kata Giga
gue masih diem dan gatau mau ngapain dan sedangkan Alin, gue bener-bener kesel sama dia.
" Udah cepetan naik gausah ribet " kata Giga lagi.
" Iya-iya sabar "

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Roman pour AdolescentsKata orang jodoh itu cerminan diri sendiri. Dan nyatanya memang benar. Buktinya ada, yaitu Aku dan Dia. Siapa yang sangka? Dulu mengenalnya saja tidak, tapi sekarang dekatnya bagaikan nadi yang tak dapat di pisahkan. Yang awalnya pahit ternyata ber...