Part I

0 1 0
                                    

Senyumnya begitu menyejukan siapa saja yang dia lihat, bibir tipis sedikit berisi berbentuk bulan sabit seolah membuat duniaku berada pada dirinya.

Dia begitu tampan,tak bisa ku pungkiri dan ku hindari, hanya saja aku terpesona karna dia begitu menarik.

Kulihat gerak gerik gaya dia berbicara, tak kusadari waktu sudah menunjukan pukul 22.00 ,acara hampir selesai dan pemilihan ketua Rohis sudah ada ditangan.

"Baik anak-anak kita tadi sudah tau dan mendengarkan visi dan misi masing masing kandidat,  sekarang kita masuk keacara yang paling ditunggu tunggu yaitu pencoblosan no kandidat"

"jadi semua maju kedepan dan pilih salah satu dari kandidat, ingat no kandidat yang udah bapak cantumkan"

Ternyata lelaki separuh baya itu menengok ke belakang melihat kearah seseorang.

"ayo selanjutnya kamu yang maju"

Aku langsung spontan maju ke depan dan mengambil sebuah alat tulis, pikiran dan hatiku tak bisa bekerja sama seketika.

Aku coba menenangkan keduanya dan menarik napas, aku takut dia mengira aku kegeeran pas tadi seketika saling tatap, pikiran itu selalu berbicara dan membuat pikiranku tak karuan.

Tanganku refleks mencentrang no 2 dan aku kembali ke tempat semula,

"dasar kebiasaan jadi tak karuan gini pikiran gue mikirin apa tangan gue spontan sendirinya" gerutu hatiku berbicara

Acara sudah berada dipenghujung lelaki tua itupun mengakhiri acara tersebut.

"anak-anak kalian sekarang waktunya tidur, besok masih ada acara lagi ya"

"ohiya tidurnya disini saja di mesjid semuanya" tambah lelaki itu

"Hahhhh, masa iyaa pak disini kan ga ada apa apa nanti kita kedinginan" seorang yang duduk disebelah Nia kaget.

"yaudah kalo gitu gimana kalo cewe tidurnya diasrama sekolah saja atau mau gimana? "

"tapi kan pak ga bakalan cukup menampung segini banyak kan disana juga tempat tidurnya udah ada penghuninya"

"yaudah jadi gimana kalian saja atur atur yaaa "

Anggota putri memutuskan untuk berunding dan akhirnya mereka memilih tidur dimasjid saja.

Sebuah sekat antara putra dan putri berwarna hijau melintang ditengah tengah masjid menjadi penghalang antar tatap muka.

Kami memutuskan untuk tidur bersama sama dan lampu dimatikan seketika.

04.30

Bunyi alarm terdengar dimana mana dan serentak semua orang yang ada diruangan itu terbangun dan mengambil air wudu dan melakukan solat berjamaah.

Setelah selesai pak ustad mengambil alih dan melakukan tausiah subuh sebelum sarapan dan melanjutkan acara selanjutnya.

06.30

Semua anggota berkumpul dihalaman masjid dan membersihkan lingkungan sekitar, setelah itu mereka berbaris karna akan diadakan hiking bersama.

Senyuman disetiap wajah yang kulihat itu sangat membuatku lupa siapa akan diriku sendiri.

Perjalanan yang ditempuh cukup lama membuat kaki kami terasa lelah, ketua rohis baru lalu mengintruksikan untuk berhenti sejenak.

"Eh lo gue minta minum dong" tanya nayla

"gue laper, tapi gue bingung "

"kenapa bingung,  biasanya juga lo mah ga disuruh juga langsung maen ambil makanan orang"

"disini gue malu masa iya depan orang yang begitu gue suka, harus jaga image dong dikit"

"Jika dia benar mencintaimu, apapun kondisi kamu dia akan menerima kekurangan dan kelebihan"

"Kamu tidak perlu bertingkah laku bukan menjadi dirimu sendiri, seadanya saja, percayalah dia menyukaimu apa adanya"

"apaan sih lo jadi nyeramahin gue"

Mereka hanya cekikian menertawakan si nayla.

Tidak terasa perjalanan menuju tempat yang dituju sudah hampir sampai.

Batu cadas yang menempel tingginya kira kira 200m dari permukaan air itu harus kita lewati.

Semua anggota lelaki langsung mengambil alih untuk membantu para anggota perempuan untuk bisa menaiki batu itu.

Semua kaum hawa hanya terdiam dan mereka memilih mengambil potret dibawah saja.

Aku berbeda dengan yang lain, rasanya terasa berbeda jika  tidak mencoba untuk melewatinya, kucoba melewati batu licin itu dan rasanya lega setelah aku bisa melewatinya.

Yang ada diatas batu itu hanya ada aku dan satu teman lelaki entah siapa namanya aku tidak tau.

Kami mengambil potret berdua dan aku setelah itu turun kembali kebawah dan bermain air terjun.

Memang tidak seberapa, tapi aku melihat senyuman yang tidak biasa aku dengar, kebersamaan yang jarang sekali terjalin,ini sangat mengesankan.

Orang orang mengambil potret dimasing masing tempat,  aku juga mengambil beberapa potret bersama para anggota lainnya terkadang itupun aku tidak mengenalinya.

Air terjun yang mengalir dari atas kepalaku menyentuh semua tubuhku terutama kepalaku,  rasanya enak sekali kepalaku serasa ada yang menonjok nonjok tapi rasanya begitu nikmat tapi sedikit sakit.

Aku terlalu asik bermain dengan air terjun, kerudung yang aku pakai sudah tak terlihat bentuknya tak karuan, aku rasa ya sudahlah aku buka saja kerudungnya lagian ada juga ko yang buka kerudung.

Tapi aku juga melihat lihat kembali semua orang yang ada disana, oh ternyata iya benar ada yang buka kerudung.

Kerudung yang aku pakai itu aku buka dan rambut yang awalnya ku ikat panjang langsung aku uraikan dan dirapihkan lalu aku kembali bermain dengan air.

Seseorang yang tiba tiba turun dari atas batu licin lalu melewati satu persatu batu yang ada dibawah.

Pikiranku spontan langsung meminta poto bersama dengan ketua rohis baru itu.

"dinan foto yu? "tanyaku

"ohiya" dia langsung menghampiriku

Lelaki itu memakai kaus oblong putih polos dengan celana hitam dan rambut sedikit jorong.

"tapi gpp bener kan nan" kulihat tubuh dia bergetar kedinginan pribahasanya kabulusan.

"iya gpp ko, yu mau dimana potonya"tanyanya.

"yaudah disini aja" aku mengajak dia berpotret tepat dibawah air terjun.

"Ehh maaf rae tolong potoin dong boleh gak? " tanyaku pada seseorang yang ada didepanku

Tanganku refleks langsung memegang tangannya dan rambutku tak karuan acak acakan terkena air terjun.

"eh mana coba aku liat dulu,  hmmm boleh ga satu kali lagi aja"

"iya hayu" jawabnya

"ih tapi benerkan gpp itu badan kamu udah gemeteran gitu loh kasian kedinginan"

"iya gpp ko"

Kami berdua berpose tersenyum dan tangannya menggandeng tanganku.

***

Jangan lupa #vote dan #follow akun saya dan #comment maaf bila ada typo atau apa yaa soalnya saya tidak baca ulang karna langsung publish....

Happy Readiiiiiiiiing.....

See you next chapter


FriendZone-RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang