Seperti hari Senin biasa bagi seluruh SMA di seluruh Indonesia melakukan kegiatan yang dinamakan upacara bendera.
Seperti halnya dengan SMA tempat ku menuntut ilmu SMA Prayoga, dari yang pernah aku dengar Adrian Prayoga mendirikan sekolah ini dikarenakan sang istri tengah mengidam untuk dibuat sebuah lembaga pendidikan, akhirnya terbentuklah SMA Prayoga ini.
Setelah upacara usai pemimpin upacara juga telah membubarkan barisan.
Aku dan sahabatku Indira faizatun nacita yang dikenal dengan Dira segera beranjak dari lapangan menuju ke kantin.
Kebiasaan ku sabelum memasuki kelas usai upacara aku dan Dira pergi ke kantin entah itu untuk makan atau sekedar nongkrong saja.
"Eh Ra elu ditawarin manggung di daerah kelapa gading malam lusa nanti acara nikahan, gimana terima gak" ya tidak hanya sahabat Dira merangkap menjadi manajerku.
Aku yang seorang biduan dangdut kampung yang biasa manggung di caffe atau saat ada panggilan seperti ini, jadwalku cukup padat untuk manggung aku bersyukur akan hal itu karena telah diberi rezeki oleh Allah walau tak seberapa nilainya itu.
"Terima aja dir loe tau jadwal gue, jadi kalo bentrok sama yang lain gak usah terima tapi kalo enggak ya terima aja dengan lapang, rezeki gak boleh di tolak"
"Hahaha oke, nanti gue hubungi lagi orangnya"
"Balik kelas kuy"
"Kuy lah"
😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎
(Author POV)
Dua gadis cantik ini keluar dari area kantin dan segera menuju ke kelas mereka XI IPA 3.
Tak heran jika banyak pasang mata melihat kearah mereka, Rachel yang memiliki tinggi 157cm dengan rambutnya sebahu tak lupa juga poninya menambah kesan manis pada gadis itu dan juga Dira memiliki tinggi tubuh yang beda 2cm dengan Rachella rambut panjangnya diikat ekor kuda.
"Wah mereka berdua cantik banget yah iri gua"
"Kak rachell cantik banget ada poninya jadi kayak ada manis manisnya gitu"
"Kak Dira kayak tomboy gitu tapi kecantikan nya tetep mancar ya"
"Cih cantikan juga gue kemana mana"
"Heran deh gue Dira mau aja temenan sama cewek miskin biduan kampung gak jelas gitu"
"Sok kecantikan banget sih"
"Kak Rachel i love u"
"Kak Dira aku padamu"
Disepanjang koridor sekolah Rachel dan Dira mendapat berbagai pujian juga cibiran.
Tapi Rachel dan Dira tak menggubris dan memilih untuk mengacuhkannya dan tetap berjalan menuju kelasnya.
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Saat Rachel dan Dira tiba dikelas pemandangan yang biasa terlihat saat kelas tidak ada guru.
Berisik,ribut,rusuh 3 kata yg tidak bisa dihilangkan dari anak sekolah yang ditinggal gurunya saat jam pelajaran tiba.
"Tumben gak masuk dimana tuh guru killer" tanya Dira pada teman yang duduk di belakang bangkunya.
"Gak tau gue katanya sih anterin suaminya ke bandara" jawab Haikal
"Owh bagus deh, jadi hari ini gue gak perlu repot-repot belajar bio" ucap Rachel santai,memang dia paling tidak suka dengan pelajaran yang satu itu sangat memuakkan menurutnya.
"Owh jadi gitu gak perlu repot-repot belajar" tanya seseorang disamping Rachell untuk memastikan ucapan Rachella leztya Angel ini benar.
"Iyalah mager gue belajar tuh pelajaran sialan" jawab rachell enteng.
"KALAU BEGITU HARI INI ULANGAN BAB 10" teriak orang tersebut dengan suara yang memekakkan telinga dengan tegas.
Seolah baru tersadar rachell pun terkejut dengan orang yang baru saja teriak memberi perintah ulangan adalah Bu eda guru biologi terkiller yang baru saja dibahas oleh mereka.
"Eh ibu eda kok masuk katanya anterin pak Bimo ke bandara" ucap Rachel polos.
"Iya saya memang antar suami saya ke bandara tapi itu tidak jadi alasan untuk saya tidak mengajar itu tanggung jawab saya"
"Ibu ini memang the best deh, kalau begitu silahkan mengajar Bu" rayu rachell.
"Tidak ada belajar hari ini semuanya siapkan kertas selembar kita ulangan bab 10 Minggu depan baru kita lanjut ke bab 11"tegas Bu eda
"Baik Bu" ucap serentak kelas XI IPA 3.
Merekapun segera menyiapkan kertas tersebut Bu eda memberikan lembar soal yang langsung di kerjakan oleh para siswa, tak terkecuali pun rachell
############################
Ayo guys sebelum next vote dulu ya komennya juga
Terimakasih 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra_Ra(Bara_Rachell)
Teen FictionBagaimana perasaanmu ketika kamu dipaksa menikah saat usiamu 16th. Kaget, syok, jantungan, sedih, kecewa, marah dan masih banyak lagi rasa tercampur jadi satu seperti gado-gado. Sama halnya dengan Rachella leztya Angel yang terpaksa harus menikah di...