Berburu Sunrise

49 4 5
                                    

Hari kedua liburan di Pulau Bali, Fiony berencana untuk mengunjungi Bukit Campuhan untuk menikmati sunrise. Fiony pun sudah bangun sejak pukul 3 pagi, ia takut tertinggal bus yang memang disediakan bagi wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit. Bus itu akan mengantar mereka ke Bukit Campuhan dengan tarif yang cukup murah.

Fiony duduk di barisan tengah bus. Beberapa orang juga sangat bersemangat untuk menikmati matahari terbit. Beberapa dari mereka turis yang berasal dari Amerika, lainnya merupakan warga Bali atau penduduk lokal yang memang ingin pergi ke Bukit Campuhan.

Tak beberapa lama, bus pun melaju meninggalkan halte tempat berkumpulnya turis. Langit masih bertabur ribuan bintang. Hawa dingin masih terasa, Fiony memakai jaket yang tidak begitu tebal untuk sekedar menghangatkan tubuh.

Akhirnya mereka sampai juga di Bukit Campuhan yang dari kejauhan nampak seperti punggung naga. Agar bisa mencapai puncaknya pengunjung harus berjalan sejauh 2 kilometer. Selama perjalanan tersebut pengunjung dapat menikmati suguhan pemandangan padang rumput yang indah.

Fiony dan rombongan pun berjalan beriringan. Beberapa turis menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Meski jalanan itu berjarak 2 kilometer, namun semuanya seakan terbayar ketika sampai di puncak. Pemandangannya sangat bagus. Hamparan padang rumput hijau, dan langit yang cukup cerah membuat semua orang takjub. Mereka pun berdebar ingin menyaksikan matahari terbit di balik horizon. Fiony berdiri tak jauh dari sebuah papan informasi.

Matahari pun muncul perlahan dari arah timur. Beberapa orang sangat sibuk memotretnya, sebagian lagi sedang asyik dengan peristiwa yang menakjubkan itu. Fiony tersenyum dan mencoba merasakan kehangatan matahari, meski sinarnya masih belum sempurna.

Kali ini, Fiony tak ingin melewatkan lagi momen spesial itu. Fiony mengambil kamera digitalnya lalu memotret matahari yang menunjukkan wajahnya itu sepuasnya. Fiony benar-benar menikmati hingga sesekali tak sengaja menabrak orang yang sama-sama ingin mengambil gambar yang bagus. Mereka hanya saling tertawa, tak ada marah sedikitpun.

Fiony seperti anak kecil yang berburu hadiah. Ia berjalan dari satu sisi ke sisi lainnya hingga Fiony kembali menabrak seseorang yang sedang mengambil gambar matahari terbit melalui handycam.

  "LO!!?" ucap orang itu.

  "KAMU!!" ucap Fiony dengan wajah terkejutnya.

Orang yang ditabrak Fiony adalah pemuda sama yang datang ke Store dan juga kemarin yang di gazebo.

  "Ngapain lo disini?" tanya pemuda itu.

  "Kamu sendiri? Ngapain kamu disini?!" balas Fiony.

  "Gw?!"

  "Iya, kamu. siapa lagi?!" Fiony kesal.

  "Gw lagi ngerekam matahari, lu sendiri ngapain?"

  "Aku juga lagi ngefoto matahari terbit"

  "Aneh" ucap pemuda itu lirih.

  "APA KATAMU?! ANEH?!" Fiony makin kesal.

Di sepanjang jalan tampak hamparan padang rumput membentang luas. Matahari yang bersinar hangat seakan ikut menikmati padang rumput hijau ini. Di sepanjang jalan itu hanya ada beberapa pengendara motor yang memang di sediakan jalur khusus. Jalanan di Bukit Campuhan relatif sepi dan kondisi jalannya terawat dengan baik. Di sisi jalan utama banyak terdapat toko-toko yang menjual berbagai souvenir, juga kedai di lereng bukit yang menjual berbagai makanan.

Bus yang ditumpangi Fiony tiba-tiba menepi. Sampai pemandu wisata kemudian menjelaskan bahwa ada sedikit gangguan pada mesin bus. Sopir bus dan petugas lalu turun memeriksa mesin. Beberapa penumpang juga ikut turun untuk sekedar menikmati pemandangan bukit yang indah. Fiony hanya duduk menikmati semuanya dari jendela bus.

Tiba-tiba matanya tertuju pada pengendara moto yang melaju kencang menyusul bus yang ditumpanginya. Ya, pengendara motor itu adalah pemuda yang menyebalkan itu. Ia memacu sepeda motornya dengan sangat cepat. Fiony menatap pemuda itu hingga menghilang di sebuah tikungan.

  "Kok aku jadi penasaran sama cowok itu ya? Ah, lagian ngapain aku mikirin!!" racau Fiony.

°°°

Fiony penasaran?
Siapa nama pemuda itu?
Asal darimana dia?
Kenapa bisa selalu bertemu dia?
Apakah dia takdir Fiony?

•••

HAI HAI HAIIIII!!!!
DIZI DISINI!!!!
Makasih ya yang udah baca, vote, komen, nambahin ke daftar bacaan. Maaf kalau ada salah kata, typo, atau apapun kesalahan itu.

Oh iyaaa, aku cuma mau nagsih tahu, karena tahu enak. *apasih kak?! plak.

Mungkin minggu depan aku ga update, soalnya lagi sibuk banget ama kerjaan. ini aja aku maksain buat ngarang 🥹. Maapin yaaaa, tapi aku usahain up kok. kalo sempat aku up, kalo ga ya... yaudah up nya kapan² aja 🥹 maap yaaaa 🫶🏼🙏🏼

 yaudah up nya kapan² aja 🥹 maap yaaaa 🫶🏼🙏🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 

Last Rain.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang