Hari ini, suasana di ruang kantor sangat sibuk. Para karyawan berjalan kesana-kemari membawa lembaran-lembaran kertas dan file yang bertumpuk-tumpuk. Ketegangan di dalam kantor itu cukup mengekang dan memenuhi seluruh ruangan. Walaupun ruangan itu difasilitasi oleh AC, terlihat keringat para karyawan mengalir dari dahi mereka. Di antara kesibukan itu, terlihat seorang wanita berkacamata sedang sibuk mengerjakan kerjaannya di depan layar komputernya.
"Aduh duh... Kekejar gak yah nih? Masih banyak lagi? Apa lembur lagi?" ucapnya mengerutkan dahinya.
"Sudah, sudah... Jangan terlalu dipaksakan, nanti stress loh," sahut teman kerjanya yang duduk di belakangnya. Walaupun dia mengatakan seperti itu, tapi dia juga sedang sibuk dengan kerjaannya di komputernya.
"Gimana gak stress? Kerja aja udah bikin stress..." balas wanita berkacamata itu.
"Hahahaha... Benar juga." Lalu, mereka kembali fokus dengan kerjaan mereka masing-masing. "Hei, Anna?" sahut temannya lagi.
"Apaan?"
"Hari ini Valentine, loh. Lu gak mau ngasih cokelat gitu untuk seseorang?"
"Oh?! I-iya ya!! Hari ini kan Valentine yah?!" sentak Anna terkejut.
"Ho? Sepertinya lu lagi ada seseorang yang sedang ditaksir, yah?" tanya temannya memandanginya.
"Eh? Um... I-iya kali," jawab Anna malu-malu sambil memperbaiki posisi kacamatanya.
"Kali? Maksudnya?"
"Um... I-iya..."
"Apaan, sih?! Maksudnya kau sedang ada cowok yang ditaksir, nih?"
"I-iya..." jawab Anna malu-malu sambil melanjutkan kerjaannya.
"Hooooo...? Muka lu kok merah merona gitu?" tanya temannya menggoda sambil menggeser kursi kerjanya mendekati kursi Anna.
"He-hentikan... I-ini rahasia."
"Oh? Rahasia? Lu menyembunyikan sesuatu dari teman baikmu ini? Jahat banget," ucapnya semakin menggoda.
"Bu-bukan begitu."
"Apaan sih kalian berdua? Lanjut kerjaannya napa? Berisik tau," sahut teman sekantornya lagi yang meja kerjanya berhadapan dengan Anna.
"Apaan sih, Nick?! Rese aja lu! Ini urusan wanita tau! Lu diem aja!" bentak temannya.
"Apaan sih lu, badung. Kerjaan lu sering ngaret yak," balas Nick geram.
"Jangan bawa-bawa kinerja gue. Yang penting gue bisa selesain, napa lu?!"
"Eh, eh... sudah sudah, kenapa jadi berisik sih?" ucap Anna melerai.
"Sarah, lanjutin kerjaannya dulu, ya? Nanti baru kita lanjutin lagi ngobrolnya." Kemudian, Sarah melirik sinis Nick dan mengejeknya dengan menjulurkan lidahnya.
Mereka pun fokus kembali dengan kerjaan mereka. Namun, dari tatapan Anna, ia sepertinya tidak bisa fokus mengerjakan kerjaannya saat itu. Pikirannya sedang dipenuhi oleh sesuatu saat menyadari bahwa hari ini adalah hari Valentine.
'Gimana yah? Padahal aku sudah janji dengannya untuk makan malem bareng di apartemen di malam Valentine,' pikir Anna. 'Lagian, kenapa dia gak ngasih kabar dah kalau hari ini hari Valentine? Apa dia sengaja mengujiku apakah aku ingat atau tidak?' Annapun terdiam.
"Ahhh!! Kenapa dia harus seperti itu sih? Aku kan juga sibuk dengan kerjaan kantor!" ucap Anna sambil menggenggam rambutnya dengan kedua tangannya. Nick dan Sarah terkejut dengan suara Anna dan menatapnya dengan tatapan bingung.
"Elu... kenapa dah, Na?" tanya Sarah.
"Eh eh... bu-bukan, gu-gue... ummm..." jawab Anna panik. Lalu, dia kembali mengerjakan kerjaanya. Teman-temanya juga kembali melakukan aktifitas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU HANYA INGIN KAU TAHU
Romance'Banyak orang yang mengatakan jika cinta itu ketika pria dan wanita saling mencintai, peduli, dan sensitif. Apakah itu yang dinamakan cinta? Bagaimana jika orang yang aku cintai, yang aku peduli, adalah seorang wanita, apakah itu masih bisa dikataka...