9.

15 5 0
                                    

Haii para jiwa yang merana
Dengarkanlah
Suara seret langkah kaki
Jeritan yang menyayat hati

Kenapa Meratapi
Waktu bahkan tak akan di ulangi
Haruskah mata ini menangisi
Untuk dosa yang melumuri

Buat apa hati ini menyesali
Semuanya terlambat
Kini nafaspun telah tercekat
Jantung ini pun tak lagi berdetak

Terenggut kebahagiaan
Bersambut gemelut mendung ini
Mata ini hendak menangis
Namun ada yang menepis

Dulu tertawa tanpa beban derita
Meninggalkan tuhannya
Demi kesenangan dunia
Tanpa memikirkan akibatnya

Kini ketika hendak usai
Kita menyesal
Ingin waktu terulang lagi
Ingin mengulangi tuk diobati

Tidak..
Tidak ada kata menyesal
Kau hanya ketakutan
kenyataan apa yang kan kau dustakan

Cukup
Ketika raga ini tak bernyawa
Baru kau merasa berdosa
Ingin kembali pada yang tak pasti

Mengapa dulu bahagia
Jika nanti menderita
Harusnya dulu aku menyembahnya
Sesal yang tak berujung kata
Telah tiada

Suara hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang