FIVE

43 3 0
                                    

Hari demi hari berlalu hingga porseni telah tiba.

"Doain gue yah? Semoga bisa menang lomba pidato bahasa inggris ini" kata ulya sebelum masuk ke dalam ruangan lomba. ya ulyalah yang paling pintar berbahasa inggris diantara sahabat sahabatnya.

kami bertiga mengintip di jendela kemudian berucap "Semangat ulya".

"Ekhem"

"Eh kak irham "Kata citra.

"Maaf ya adik adik tolong jangan berisik takutnya menganggu konsentrasi peserta"itulah kata kak irham pada kami.

"Iya kak maaf"ucap muthiah menunduk tanda permintaan maafnya kepada irham.

Setelah muthiah mengatakan itu, mereka bertiga Mithiah, Citra dan Riska. Berjalan menjauhi Ruangan Lomba Pidato Bahasa inggris menuju taman belakang sekolah yang jarang di tempati murid murid sekolah ini.

"Muthiah"panggil Riska Setelah mereka duduk dikursi taman.

"Iya?"Tanya Muthiah di sertai senyum.

"Hmm.. gimana yah ?"

"Gue takut nanti lo marah lagi"sambung Riska.

Muthiah mentap Riska dengan ekspresi muka yang bingung."ngak usah sungkan kali kalau sama aku"meski bingung muthiah tetap menjawab.

Riska mulai menarik nafasnya sebanyak tiga kali kemudian mulai bertanya.

"Gini nih gue gerasa lo semakin dekat dengan kak ilham yah?"Pertanyaan dari Riska membuat Muthiah menegang namun dengan cepat merubahnya agar tidak di curigai.sungguh sendainya ia mempunyai jurus menghilang mungkin ia akan menggunakan jurusnya itu.

"Ngak kok mungkin itu cuma perasaanmu "balas muthiah menutupi kegugupanya dengan besikap seolah olah itu pertanyaan biasa saja.

"Tapi kok lo kelihatan gugup sih?"Citra yang dari tadi hanya melihat keduanya mulai bertanya membuat semua pasang mata yang ada di taman itu menatap ke arah muthiah.

"Emang aku kelihatan gugup yah?"batin muthiah.

Baru saja muthiah ingin menjawab pertanyaan Citra namun adzan Dzuhur Telah dikomandankan pertanda bahwa waktu solat telah tiba.

"Selamat...selamat "gumam Muthiah sangat pelan bahkan hanya dia dan Tuhan saja  yang tahu apa yang digumamkannya itu.

"Kan adzan udah bunyi tuh".

"Yaudah yuk kita ke masjid terus salat"sambungnya mengalihkan perhatian sedangkan Citra dan Riska hanya mengangguk.

🍁🍁🍁🍁🍁

Lomba porseni untuk hari ini sudah berakhir. Semua murid sudah pulang ke rumah masing masing begitu pula dengan Muthiah, Riska, Ulya, dan Citra.

Namun panitia masih berada di sekolah. Mempersiapkan untuk lomba di hari ke dua.

Sekarang sudah sore dan baru beberapa menit lalu adzan berbunyi.

"Bang sholat dulu yuk...udah waktunya itu"kata irham kepada ilham.

"Ayo"balasnya.

Mereka berjalan ke musholla untuk memunaikan ibadah meraka sesuai perintah Allah SWT.

Setelah mereka sampai di depan rumah Allah SWT. Yang bernuansa warna hijau putih itu, ilham melangkahkan kakinya masuk ke dalam Rumah Allah SWT. SEJUK itulah katanya setiap memasuki Rumah Allah. Kadang ia berfikir apakah iya bisa di sebut sebagai hamba Allah yang mulia? Apakah ia bisa memasuki surga Allah yang sangat indah itu? Apa--.

"Bang..gih sana wuduh" kata irham menyadarkan lamuanya.

"Eh ngagetin aja kamu dek "balasnya.

"Hehehe sorry bang"cengir irham.Ilham hanya menganggukan kepalanya.

Ilham berjalan ke arah tempat wuduh dan mulai mengambil air wuduh. Setelah itu segera menjalankan tugasnya sebagai seorang muslim.

~~~~~~~~

Assalamualaikum

Maaf yaa part ini singkat....

Biasa karna aku baru pemula buat bikin cerita di wattpad







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MUTHIAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang