-Say Sorry-

85 6 8
                                    

Malamnya...

Diras menelepon Putra...

Diras:
"Put! Gw minta tolong dong.. Lo kan temen curhatnya April, tanya dong ke dia, apa dia itu bener-bener marah dan gasuka sama gw?"

Putra:
"Sorry, tapi kemaren pas gw nyapa April, dia sama sekali ga ngerespon. Kayaknya dia ikutan marah ke gw deh"

Diras:
"Yah..", Diras sedikit putus asa. "Maaf ya. Gara-gara gw, lo jadi marahan sama April. Gw emang ga berguna."

Putra:
"Lo kagak usah ngomong gitu, Ras. Lo kan masih punya sahabat-sahabat yang super gantengnya ga ke tolongan ini, alias gw sama Fazryn. Hahaha..", Putra tertawa kecil.

Diras:
"Yang soal April, gimana?"

Putra:
"Yaelah! April ga akan semarah itu kok sama gw. Minggu depan juga dia bakal minjem gitar gw lagi. Sans aee.."

Diras:
"Yaudah, Thanks yaa."

-

"Aku salah gak guys, kemaren aku bentak Diras di depan orang-orang?", tanya April dengan rasa bersalah.

"Menurut aku sih nggak salah, lagian kamu kan bentak dia karna dia salah, apalagi dia kan ngehajar pacar kamu. Anggap aja ini pembelaan dari kamu!", jawab Shasha. "Kalo menurut kamu, Ty?"

"Tapi, menurutku kasian juga sih, soalnya kan kita ga liat dari awal gimana kejadiannya!? Mending kamu tanyain aja ke Putra, gimana kejadian yang sebenernya?, kata Tya.

"Hmm, gitu yaa!?"

-

"Put!"

"Eh, lo Pril. Udah ngga marah sama gw?", kata putra.

"Emang aku pernah marah sama kamu?", tanya April.

"Lah!? Kemaren gw nyapa lo, tapi lo-nya ga ngerespon..", jawab Putra.

"Udahlah. Btw, aku mau nanya, kejadian berantemnya Dafyn sama Diras tuh awalnya gimana sih?", tanya April.

"Pacar lo tuh yang duluan! Pacar lo kira, Diras ngegodain lo. Jadi berantem dah.", jawab Putra. "Lagian pacar lo tuh emosional banget sih. Dia PMS?"

"Yang bener aja!? Emang Dafyn cewek!! Btw, kamu ngga bohongkan, gara-gara dihasut Diras, maybe? ", tanya April untuk meyakinkan.

"Baner kok. Lagian kapan gw pernah bohong sama lo.", jawab Putra.

"Oke. Thanks yaa"

-

April percaya dengan perkataan Putra. Tapi sebenarnya April masih ragu untuk memaafkan Diras. Karena, dia belum mendengar cerita dari Dafyn, pacarnya itu. Karena, tidak adil bila April hanya mendengarkan cerita sepihak.

*SMP Aksara.

"Daaafyyynn!!", suara fans-fans nya Dafyn. Berisik sekali.

"Misi!! Misi!! Fyn!", sapa April sambil menepuk pundak Dafyn. "Aku mau ngomong nih."

"Oke. Disini aja..", kata Dafyn.

"No! Disini terlalu berisik.", kata April agak lantang.

*April dan Dafyn berjalan menuju kantin.

"Sekarang udah sepi nih. Mau ngomong apa, beb", kata Dafyn sedikit merayu.

"Soal yang kamu berantem sama Diras itu, apa bener kamu yang duluan bentak dia?", tanya April dengan hati-hati karena takut salah bicara, yang akan menyinggung perasaan Dafyn.

"Kamu tau dari siapa?", kata Dafyn dengan sedikit ketus. Ya, begitulah. Yang dibilang Putra memang benar, Dafyn adalah seorang yang emosional.

"Ng.. Aku tau dari temen-temen.", jawab April berbohong. April takut Dafyn memperpanjang masalah jika April jujur bahwa Putra yang memberitahunya.

"Oke. Apa boleh buat kalo kamu udah tau. Maaf ya aku ga jujur dari awal, please jangan benci aku.", kata Dafyn memelas. Walaupun Dafyn orang yang emosional. Tapi, dia sayang banget sama April. Dia takut April membencinya.

"Iyah.. Aku ngerti kok.", kata April dengan lembut.

-

"Faz!", sapa April.

"Eh, Pril. Ada apa?", tanya Fazryn.

"Diras mana?"

"Dia ga sekolah, sakit katanya.", jawab Fazryn.

"Ada apa nih?", Putra ikut nimbrung.

"April nih! Nyari Diras.", jawab Fazryn.

"Eh, kesambet apa lo nyari diras?", tanya Putra pada April. "Lah!? Orangnya mana?", ternyata April sudah pergi dari tadi. Hadeuhh..

*Sementara itu, Diras sedang dirumah, sedang istirahat karena sakit flu.

"Ya tuhan. Saat hamba masuk sekolah, semoga hamba diberikan kekuatan. Supaya hamba bisa meminta maaf pada April. Dan semoga April bisa memaafkan hamba. Aamiin.", Diras berdoa.

*Ting tong! Ting tong!* suara ponsel Diras, ada telpon untuknya.

Putra:
"Hallo, Ras!"

Diras:
"Hallo Put! Ada apa? Kalo ada tugas ntar aja dah, gw lagi ngga mau mikir.", cerocos Diras.

Putra:
"Udah nyerocosnya? Ada kabar gembira buat lo nih.."

Diras:
"Apa?"

Putra:
"Tadi April nyariin lo. Gatau sih mau apa, ga sempet nanya dianya udah pergi."

Diras:
"Anjay!! Gw sembuh! Besok gw sekolah.", sahut Diras dengan semangat.

-

"Ma. Diras berangkat yaa. Bye.", Diras pamit pada Mama-nya dengan sangat semangat. Karena, ia akan bertemu dengan April di sekolah.

"Take care.", kata Mama-nya Diras.

*Sesampainya di sekolah...

"Hae guys!!", sapa Diras pada teman-temannya.

"Asiiik. Tumben lo semangat.", kata Fazryn.

"Hahaha. You know lah."

-

Istirahat berlalu, tapi April tidak datang ke kelasnya.

"Put. Lo yakin kemaren gw di cariin April?", tanya Diras.

"Bener kok. Tuh saksi nya si Fazryn. Ya gak Faz?", kata Putra.

"Yoi!!", jawab Fazryn.

*Diras menuju ke kelas April, sendirian.

"Pril!", sapa Diras. "Gw mau nanya, katanya kemaren lo nyariin gw, emang bener?"

"Ya. Aku mau minta maaf. Harusnya saat itu, aku ngga bentak kamu di depan orang-orang. Aku pikir, kamu pasti malu. Ternyata emang yang salah itu bukan kamu. Maaf ya.", kata April sambil mengulurkan tangan nya.

"Iya. Gw maafin. Gw juga minta maaf yaa.", sahut Diras sambil menjabat tangan April.

-

Setelah saat itu April pikir, Diras akan berubah dan tidak terlalu mengejar ngejarnya lagi. Tapi ternyata...

Ternyata apa coba? Wait for the next story, okay!!

;>

April Untuk DirasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang