2

24 2 0
                                    

Beberapa hari setelah itu.
Ku ceritakan sedikit banyak kegundahan hati ku tentang kerudung ku yang lalu kepada ibu ku.
"Bu, maafkan aku yang selama ini telah mengantarkan ayah menuju jalan neraka akibat pakaian dan kerudung ku, aku masih buta agama. Aku bertahun-tahun mengenakan kerudung tapi tak menutup bagian tubuh ku. Aku menyesal akan hal itu bu, semua orang selama ini telah melihat fostur tubuh ku, dan aku mengumbarnya dengan sengaja.
Ku janji takkan ada lagi celana jeans, baju ketat dan kerudung mengikat leher itu, dan ku juga malu bu, Ayah ibu ku seorang haji dan hajah namun anaknya 😔 !!!. ".

Seperti biasa ibu ku hanya menjawab dengan senyuman manis mengusap ubun-ubun ku dan bola mata yang berkaca-kaca layak ingin menangis lepas tapi berusaha menahan..
.
Wanita manis yang mulai tua renta itu tak pernah berhenti menyemangati ku,
Menjadikan penopang besar dalam hidup ku.
Mengajari ku banyak ilmu,

.
Ayah adalah pangeran terhebat ku.
Sosok yg tak banyak bicara mampu merubahkan kegundahan hati ku.
Ku tau di setiap doanya selalu terselip nama anak² nya itu.
Hingga Allah menegurku dan memperbaiki ku untuk menjauhkan api itu.
Namun bukan berarti takkan masuk ke tempat itu, hanya saja aku berusaha untuk menjadi sewajarnya dan tak menjerumuskan ayah ku.

Dan niat ku dulu berubah hingga hari ini.
"Untuk Allah demi menjauhkan ayah ibu ku dari api neraka walau hanya dengan pakaian ku".
_Fitriyanti_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transisi hijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang