An Accident

25 1 0
                                    

Yah, hari ini tim kami akan mengikuti salah satu super series di negeri Tirai Bambu, China. Yah ini adalah kedua kalinya aku berkunjung ke negeri yang terkenal dengan Tembok Raksasa nya ini.

"Hmm, ada yang cengengesan terus nih." Ucap Jojo yang langsun duduk di sampingku. Yah saat ini kami naik bus menuju bandara.

"Hmm, apaan sihh. Si Onik kemana?"

"Tuh di belakang." Sambil menunjuk Ginting yang merapikan perlengkapannya dan duduk tepat di bangku belakang kami.

##
Yah, kami akhirnya sampai. Yah tepat malam hari.

Hari pertama diisi dengan latihan sebentar dan penguasaan lapangan.

Semuanya berjalan seperti biasanya, hingga kevin sengaja mengarahkan shuttle cock nya ke arahku yang saat itu bermain di samping court nya. Aku yang kaget karena cock itu tepat mengenai kepala ku, langsun berbalik arah dan menatapnya sinis.

Yah dia akhirnya mengeluarkan seringaian tengilnya lalu berkata.
"Mainnya gak usah serius-serius amat. Tuh si Onik sudah kewelahan." Ujarnya, yang langsun disusul oleh Ginting yang mengambil air di pinggir lapangan dan meminumnya.

"Hmm, benar. Kau dari tadi mainnya serius amat. Ini cuma latihan aja." Ujar ginting membenarkan kata-kata Kevin.

Aku pun akhirnya menyusul Ginting dan duduk disebelahnya.

"Yah mau bagaimana lagi, ini super series 500 pertama ku. Aku tidak boleh jadi pecundang yang harus kalah di permainan pertama kan?" Ujarku.

"Kau santai aja. Katanya pernah juara olimpiade, kok mentalnya kaleng -kaleng sih." Ujar kevin yang mulai mendekati kami.

"Aduh Koh. Bukan begitu, aku hanya sedikit gugup saja. Terus tadi maksudnya apa, nge smash tepat ke kepala ku." Ujar ku sontak langsung memukul Kevin dengan raket, karena dia sudah tepat di belakang kami.

"Ehh ehh, sakit tau. Tadi kan cuma sekali kena palamu. Masa gue di pukul berkali-kali. Gak adil tau." Ucapnya langsung menghindar dari hantaman raketku.

"Biarin saja. Kan yang tadi kena kepala, kalau aku amnesia kan bahaya."

"Ahh, dasar sering melebih-lebihkan. Mana bisa amnesia semudah itu."

Kami akhirnya melanjutkan latihan. Dan keeseokan harinya, pertandingan pun dimulai. Yah dihari pertama ini, aku bertanding sebagai pembuka, dan berada di court 4, yah bukan court yang bisa di tonton lewat streaming, permainan kami memang bukan menjadi sorotan saat ini.

Tapi aku berhasil memenangkan pertandingan ini. Rasa percaya diri pun akhirnya muncul dalam diriku. Teman teman yang lain juga lolos di ronde pertama ini.

"Selamat yah. Kau ternyata cukup hebat bermain sendiri." Ujar Jojo.

"Hahah, kau sendiri kapan tanding nya?"

"Nanti siang, doakan yah supaya bisa lolos."

"Okk, pasti itu. Btw tolongin gue nih."

"Ehh, tolong apa?"

"Heheh, jadi translator gue. Gue mau foto bareng sama Shi Yuqi. Mau yah?" Ujar ku merengek.

"Yah sudah deh. Ayo cepat, sebentar lagi dia bertanding."

"Ok Bos."

Kami pun menuju venue tim China. Jojo pun mulai bertanya pada salah satu pemain China dengan bahasa Mandarin, dan tak lama kemudian Shi Yuqi pun keluar.

"Yuqi, apa aku bisa berfoto denganmu. Aku sudah sejak lama menjadi fans mu." Ujar ku antusias, kemudian Jojo hanya menerjemahkan seadanya tanpa semangat.

FRIENDSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang