Seorang warga desa terlihat tengah berlari tergopoh−gopoh kearah rumah besar nenek Baekhyun.
Dengan peluh yang menghiasi wajahnya, pria paruh baya itu mengetuk keras pintu rumah bercat putih gading itu. Luhan yang membuka pintu tampak terkejut begitu melihat paman Lee yang berkeringat dingin dan tampak ketakutan itu.
"Aku melihat Baekhyun. D−Dia bersama seekor burung berwarna merah di padang bunga di ujung hutan sana. Aku tidak berani kesana karena itu wilayah serigala hutan."
Luhan membulatkan matanya dan segera memapah pria tua itu.
"Nak Luhan, cepat beritahu warga desa. Aku tadi juga melihat makhluk aneh seperti burung raksasa terbang ke arahnya. Aku takut terjadi sesuatu pada Baekhyun."
"Terima kasih paman, aku akan segera memberitahukan warga desa untuk berkumpul."
Luhan memanggil semua orang di dalam rumah dan disambut tatapan bingung semua orang. Setelah menjelaskan kedatangan paman Lee... Tao, Kai, Minseok, Jongdae, Kris, dan Suho segera mengumpulkan warga desa. Luhan dan Yixing pun segera mempersiapkan diri mereka.
Orang tua Baekhyun yang telah sampai di desa itu pun ikut berkumpul di halaman depan rumah nenek Baekhyun. Ibu dan nenek Baekhyun tampak sangat kacau. Jejak−jejak air mata masih tampak jelas di wajah mereka.
"Tenanglah bi, aku yakin Baekhyun baik−baik saja." hibur Luhan sembari mengusap lengan ibu Baekhyun.
"Baiklah, karena semua sudah berkumpul, lebih baik kita segera berangkat." teriak salah satu warga desa yang menjadi pimpinan mereka, Kangin.
Warga desa serta keluarga Baekhyun pun mulai berangkat menuju hutan Jacheon. Dibekali alat−alat tajam dan benda tumpul, serta beberapa anak panah dan tombak, mereka berbondong−bodong ke hutan dengan langkah yang cepat, berharap untuk segera menemukan sosok Baekhyun.
"AARRRGGHH!"
Chan Lie membulatkan matanya saat mendengar teriakan Baekhyun dari arah padang bunga di sudut hutan Jacheon. Jantungnya berdegup dengan keras dan ia segera melesat menuju padang bunga tempat ia meninggalkan kekasih mungilnya bersama sang phoenix.
Ia berhenti diatas udara dan mengamati tempat Baekhyun. Dari atas sini, ia dapat melihat segerombolan serigala tengah menatap lapar kearah Baekhyun. Bagaimana mungkin serigala yang telah diusirnya dulu sekarang menempati tempat ini lagi?
Kumpulan serigala itu memang bukan werewolf, tapi tetap saja Baekhyun takkan mampu menghadapi sembilan serigala buas itu.
Ia mengepakkan sayapnya dan terbang menukik turun kearah Baekhyun yang tengah di kelilingi serigala−serigala lapar itu. Sayap sebelah kanannya berhasil menghempaskan dua serigala yang hampir menerkam Baekhyun.
Mereka menggeram marah. Serigala yang paling besar mulai menyerang sosok Chan Lie, namun berhasil dihalau oleh sayap besar Chan Lie meskipun meninggalkan luka disana.
Sang phoenix tampak tengah menyemburkan api ke arah mereka, namun burung itu pun kekawalahan. Baekhyun sendiri berdiri kaku dengan wajah yang sepucat kapas. Menatap khawatir serta kalut saat melihat beberapa luka di tubuh kekasihnya dan burung api itu.
Chan Lie berdiri di depan Baekhyun dan segera berubah wujud menjadi griffin sepenuhnya. Ia menggeram keras ke arah kumpulan serigala itu, namun sepertinya serigala yang kelaparan itu mengabaikannya dan memilih fokus untuk memangsa Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[☑]『 ɢʀɪꜰꜰɪɴ 』
Fantasy❝ 박찬열 •❦• 변백현 ❞ ㅡBaekhyun tak pernah mau menggubris pelajaran yang melibatkan makhluk yunani kuno, namun kehadiran sosok di depannya membuatnya mau tidak mau harus mempercayainya. ❝a mitology story❞