Setelah pertemuan tak sengaja yang berujung pada perkenalan dengan gadis asing itu, entah kenapa aras merasa jika ia menjadi lebih sering bertemu si gadis, bahkan saat ia ke kamar mandi saat jam pelajaran.
Aneh, aras hanya merasa ini semua aneh, ia merasa jika verla selalu ada dimana mana.
" guys, kalian kenal verla? " dan sore hari di depan caffetaria depan sekolah, aras akhirnya menumpahkan perasaan anehnya untuk bertanya pada kawan - kawannya.
Semua atensi ditujukan pada aras seorang, lengkap dengan tatapan penuh tanda tanya.
" gifald sering ketemu sama dia, katanya temen projeknya. Tapi aneh, masa abis kenalan sama verla aku jadi sering banget ketemu dia, bahkan di wc! Gelaseh. " empat pasang mata sahabatmya terlihat fokus pada aras, mendengar setiap gibahan sore hari itu.
" verla yang mana si? " serren memilih bertanya karna sedaritadi merasa asing.
" itu loh! Yang anak 12 ipa 5, yang anaknya pendek, tapi berisi banget. " lalu persimpangan imajiner arti dari mereka sukses berpikir terlihat di ujung pelipis.
" OH TAU. " illa berteriak nyaring dengan wajah berbinar.
" yang kecil, putih, tapi kata eril semok! Dia mah aku sering lihat goncengan sama gifald sebelum kamu pulang kesini! Suer, aku kira kelean putus. " aras sukses menghentakkan kakinya kesal, takut akan apa yang diucapkan oleh illa.
" masa gifald gitu?! " kini atta sukses ikut terbawa emosinya, antara kepo, tidak percaya, dan marah.
" wah parah sih! " hinand pun mengompor.
" tanya gifald deh, jangan dihakimi. "
" betul! Kali aja aku salah, tapi semoga ga salah, suka aku mah sama pertikaian. " illa dengan senyum sejuta pepsodentnya dihadiahi pukulan kecil dari atta.
" sehat dikit goblog. " dengus atta.
" nanti deh aku coba tanya. . " aras terdengar sedikit mencicit, pasalnya ia tau sekali bagaimana sifat gifald saat ia tinggal ke malaysia dulu. Gifaldnya, selalu dingin.
Apa mungkin, ini alasan dibalik sifat dinginnya?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
