£.

8 3 0
                                    

To : Gifald❤️
Kamu dimana?
Bisa jemput aku?
Delivered

Aras menggigit kukunya pelan sembari terus menatap ponselnya berharap kata delivered segera berubah menjadi read. Ini sudah pukul 7 malam dan ia masih belum mencapai rumah karena lupa mengabari orang tuanya, belum lagi kakaknya yang susah sekali dihubungi entah kenapa. Jadilah ia menunggu di depan cafe tempat ia nongkrong bersama teman-temannya tadi sambil berharap pacarnya mau menjemputnya sebagai opsi terakhir penyelamat hidup.

" serius ga mau bareng aku aja? " illa yang sedari tadi menemani aras mencoba bertanya untuk yang kesekian kalinya dan hanya berbuah gelengan.

" rumahmu sama rumahku beda arah, aku ga mau ngerepotin la. "

" tapi kalo nungguin kaya gini mau sampe kapan? Ya kalo gifald ga sibuk, kalo sibuk dan ga pegang hp? " illa bertanya sembari menendang kerikil di depan kakinya dengan bosan.

" udahlah ayo pulang, aku anterin ga papa, capek juga kalo nungguin kaya gini. " nada itu terdengar sekali kalo memaksa, aras hanya menghembuskan nafasnya, mengecek sekali lagi ponselnya dan pesan untuk pacarnya itu masih saja belum dibaca.

" beneran ga ngerepotin? " aras bertanya sekali lagi, berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

" yakinlah, kaya sama siapa aja si lo. Bentar tungguin gue ambil motor ya. " aras memandang teman dekatnya yang berlari kecil menuju parkiran.

Gadis tingkat akhir itu lalu mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

To : Gifald ❤️
Ga usah jemput.
Delivered

beberapa menit kemudian motor vario merah milik illa berhenti di hadapan aras.

" let's go buuuu. " aras tertawa pelan saat melihat feilla nyengir dengan bahagianya.

" kalo aja kamu cowo aku mau pacarin kamu aja la. " ucapan dari aras hanya disambut tertawa keras oleh feilla

" monmaap tapi bu cintaku hanya untuk mamang fahril seorang.  " aras sukses mendaratkan pukulannya ke helm bogo pink hitam khas seorang illa.

" bucin, putus nyaho. "

" karma bu karma, kualat ntar. " illa dan aras tertawa sebelum membelah ramainya jakarta malam itu.

sepanjang perjalanan aras hanya mampu melamun sembari memikirkan perkataan teman temannya perihal gifald dan verla. aras hanya mampu menghembuskan nafasnya berat, sungguh jika benar gifald dan verla ada sesuatu, maka aras tidak mengerti bagaimana ia harus bersikap setelah ini.

maklum saja, verla itu cantik, kaya, walaupun tubuhnya kecil tapi ia tau bahwa itulah daya tariknya. aras merasa ia terlalu kentang hanya dengan memikirkan ia kalah jauh oleh verla.

" la, kalau aku putus dari gifald gimana? "

" la, kalau aku putus dari gifald gimana? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

eum..

Sukida° ( euiwong l. ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang