£.

15 2 4
                                    

⚠️ 600+ word.

Pagi ini hari rabu, namun entah kenapa terasa begitu kelabu bagi seorang Nabila Aras. Sedari tadi ia hanya melamun, mengaduk tanpa minat bubur ayam miliknya. Pikirannya sedang kacau, entah karna memikirkan pacarnya atau kekhawatirannya soal perasaan yang mengganjal di dada.

Ia menghembuskan nafasnya dalam, mengundang perhatian dari sang kakak yang tengah menikmati sarapannya. Reza — kakak dari Aras menatap bingung adik tunggalnya itu.

" kenapa dek? kok ga dimakan? " aras tersentak, begitu tangan kakaknya menyentuh tangan kirinya yang tergeletak di meja.

" eum.. ga papa, mau berangkat aja. ayo kak? " reza memandang adiknya yang tengah memakai tas dengan bingung.

" pacarmu ga jemput? " pertanyaan dari lelaki kelahiran 96 itu sukses membuat aras menghentikan langkahnya.

" ga tau, paling sibuk. " reza mengangguk paham, mengerti akan penyebab kenapa adiknya murung di pagi ini.

Ia bergegas saja menyusul adiknya itu, mengecek arlojinya sebentar kemudian tersenyum.

masih ada 40 menit sebelum bel masuk.

......

suasana di dalam mobil terasa hening, aras yang biasanya mengoceh sepanjang perjalanan hanya terdiam sambil memandang keluar jendela. kentara sekali ia tengah punya beban pikiran.

" masalah ga akan selesai cuma dengan ngelamun, dek. mau cerita kamu kenapa? "

gadis kelahiran agustus itu menoleh, lalu menghembuskan nafasnya pelan.

" kak, aras tuh jelek ya? " reza sontak saja menoleh ketika pertanyaan tersebut keluar dari bibir adiknya.

" yang bener aja, siapa yg bilang? " hening, aras tidak menjawab.

" insecure lagi? pikiranmu yg bilang? " reza menghembuskan nafas pelan sebelum atensinya fokus kepada jalanan.

" dengerin abang ya dek, apapun yg lagi jadi masalah kamu sekarang, apa yg ngeganggu pikiran kamu sekarang, buang itu. kamu ngerasa ga cantik? buang jauh jauh, kamu itu cantik. mata kamu mirip mama, sifat kamu mirip papa, kamu baik walaupun suka bikin abang pengen balikin kamu ke rahim mama, becanda. pokonya, kamu harus tau, abang ga suka kamu insecure sama diri sendiri. kamu itu pantes buat disayang, buat dicintai, kalo ada yg berani sakitin kamu, emang cowonya aja yg goblok dan biar abang yg hajar nanti. " reza menggenggam tangan adiknya dengan hangat, berusaha menyalurkan rasa sayangnya itu. tapi aras hanya diam, masih merasa ragu.

" tapi. . aras ngerasa kalah sama verla. verla cantik, kaya, badannya pendek tapi itu bikin dia banyak yg naksir. aras takut, gifald yang lagi deket sama verla jadi berpaling ke dia. aras kalah kak, udah kaya kentang. " aras mengehentikan ceritanya tepat ketika lampu merah menyala, membuat reza akhirnya dapat leluasa menatap adiknya.

" fisik ga ngejamin kebahagiaan, dek. kalo ternyata seleranya pacarmu yg kaya kamu gimana? bukan berarti kamu ga cantik, kamu itu cantik, abang ga boong. mau verla jungkir balik, oplas ke korea sekalian juga ga bikin gifald suka. kuncinya cuma di kamu sendiri, tetep berbuat baik ke gifald, jangan banyak insecure, percaya diri. kalo ada hal yg ganggu kamu, cerita ke abang atau gifald langsung. bikin gifald seolah ngerasa berhasil jagain kamu lebih dari yg abang bisa. abang restuin kamu sama dia karna abang percaya kalian bisa saling jaga satu sama lain, kalaupun dia kecewain kamu, abang disini siap buat ngehajar dia. paham? " aras mengangguk, membenarkan segala ucapan kakaknya.  ia lupa, kalau bagaimanapun kecantikan itu selalu berasal dari hati.

aras lalu tersenyum, sedikit sombong karna setidaknya ia unggul atas satu hal diatas verla.

tak terasa perjalanan yg entah kenapa terasa panjang pagi itu telah berhasil menghantarkan aras ke depan sekolahnya dengan perasaan yang lebih lega. ia segera melepas seatbelt, lalu berpamitan pada kakaknya.

" daah! aras sayang bang reza banyak banyak! " aras baru saja akan melangkahkan kakinya sebelum tangan sang kakak mengahalangi.

" abang juga sayang adek, adek harus selalu bahagia biar abang juga bahagia ya? kamu satu satunya wanita yg jadi tanggung jawab abang saat ini. "

Meet the New Character

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet the New Character.

Reza Adhitama Siregar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reza Adhitama Siregar

- Aras's brother.
- dewasa, mapan, ganteng.
- freelancer editor di sebuah perusahaan.
- posesif ke aras, pokonya 'lo ganggu aras sama aja ganggu gua.'

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sukida° ( euiwong l. ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang