PROLOG

50 3 2
                                    

"Papa gak mau tau! Kamu harus ikut les disana!!" Bentak seorang pria paruh baya terhadap gadis dihadapannya.
"Tapi pa! Aku udah les dibanyak tempat" sahut gadis tersebut.
"Kamu sudah berani menentang papa!?"
"Nak, kamu pikir buat apa papa sama mama masukin kamu les? Itu demi kamu. Supaya kamu sukses di masa depan nanti. Coba kamu contoh kakak kamu! Dia bisa kuliah di luar negeri karena apa!?" Ucap wanita disebelah sang papa yang tak lain adalah ibunya.

"Sekarang masuk kekamar!"
Mendengar bentakkan tersebut, mata sang gadis mulai berkaca-kaca. Ia segera berlari menuju kamarnya yang terletak dilantai atas.

Sesampainya didalam kamar, ia segera mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya tanpa mempedulikan suara tangisannya yang mungkin dapat didengar oleh orang tuanya.

Perlahan, tangisannya yang semula keras, kini berubah menjadi sendu. Air mata terus mengalir membasahi pipi gadis lugu tersebut.

Ia terduduk dibalik pintu lalu membenamkan kepalanya diantara kedua lututnya.

Orang tua? Ia masih punya. Tetapi mereka selalu memaksakan kehendak mereka terhadap Keyra yang tak jarang membuat ia menangis dan sakit hati.

Kakak? Masih ada, namun ia tinggal jauh dari Keyra.

***

Keyra P.O.V

"Hiks...hiks..." iya, itu suara tangisan gue. Tangisan yang entah udah keberapa kali dalam hidup gue.

Kenapa!? Kenapa orang tua gue selalu maksain biar gue ngikutin kemauan mereka? Pikiran itu selalu terbersit dibenak gue.

Nangis? Itu hal yang sering gue lakuin buat meluapkan emosi, amarah, kesedihan dan kesepian yang gue rasain sekarang. Dimana gue sendirian didunia ini. Keluarga yang gue punya, gak pernah ngerawat gue waktu sakit, ngajak jalan-jalan, dan bahkan ketemu pun jarang.

Iya, gue tau mereka sibuk sama dunia mereka sendiri. Tapi gak sadarkah mereka kalau ada gue disini, yang bener-bener butuh kasing sayang keluarga? Hal itu yang membuat gue depresi. Semua kasih sayang yang gue dambakan selama ini... mungkin cuma OMONG KOSONG!

Gue Keyra Aletha. Anak dari Reva Agustine dan Fardan Adinata.
Gue punya kakak laki-laki, nama dia Fahreza Adinata. Dia orang yang paling bisa ngertiin gue. Tapi sayang... dia ngelanjutin kuliahnya di London. Yabg ngebuat dia berada jauh dari gue. Beda dengan abang, sekarang gue masih duduk dibangku SMA

Temen? Gue ga punya. Sebab mereka selalu ngelakuin bullying ke gue.

Rasa kesepian itu sudah hampir ngisi lembaran hidup gue. Terkadang, gue pingin ada seseorang yang meluk erat tubuh gue dan berkata...
"Aku tau kamu tidak baik-baik saja." Tapi sayang, gak akan ada dan mungkin gak akan pernah bisa.

Ini gue... cewek yang hidup dalam kesepian dan kesedihan:)

============================
Semoga kalian yang baca gak ketawa:)
Vote + komen^^

ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang