Dan bila malam yang datang, ada banyak hal yang ingin ku ceritakan pada rembulan. Tentangmu yang menjadi alasan aku tersenyum, tentang rindu yang menggunung.
Aku mengenalmu karena luka, dan kau mengubahnya menjadi tawa, cara sederhana namun terkesan sempurna. Indah menggema jauh tanpa ada keraguan ku untuk tetap mencintaimu. Kau yang aku tuju. Yang selama ini menjadi tumpuanku.
Rasanya hari demi hari tanpamu adalah hari terpanjang yang ku tunggu untuk sebuah keinginan temu. Melewati rimbunnya hutan kelabu, yang kadang kalanya aku harus terjembab pada lubang-lubang mimpi untuk dapat menemukan dirimu. Walau nyatanya jarak masih egois untuk menipiskannya pada kita.
Kau tau siapa yang menjadikan aku terus bertahan melawan rindu.. Dialah hujan, yang apa dayanya membuatku lupa segalanya, sekaligus mengingatkanku tentangmu dalam waktu yang bersamaan.
Aku di sini berteman sepi, yang terus bertambah akrab kala kau menjauh. Tidak, bukan menjauh pergi, aku tau hatimu akan terus ada untukku. Ragamu boleh menjauh tapi tidak hatimu, tidak cinta kita, tidak untuk hati kita. Selamanya takkan pernah. Karena ku tau, dimana pencarianku berakhir. Itu ada padamu.
****
chapter ini khusus aku persembahkan untuk dia yang berhasil membuatku tau dan belajar tentang hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Semu
Poetrytentang asa yang teredam dengan sangat dalam.. untaian kata yang tersurat ini hanya ruang yang ku buat dalam mengekspresikan rasa yang ada dalam diriku. *** jangan lupa votenya. . . hasil karya sendiri jadi saya mohon untuk tidak menjiplak alias p...