|~~||Seperti rembulan yang hilang||~~||~~||~~||~~||Bagian 1||~~||~~||~~||

4 1 0
                                    

"Sudah-sudah....jadi gimana keadaan kakak sekarang??."tanya Hanamori padaku,aku menjawabnya sambil membersihkan air mataku,"hmhmm..baik..gimana dirimu,Hana??."Hanamori menjawabnya dengan penuh ceria,"baik...kak gimana kalok kita main bareng lagi seperti dulu,kita lomba tangkap kupu-kupu,gimana kak??."aku tidak menolaknya dan Hanamori sangat menyukainya,hingga permainan kami diselesaikan oleh waktu yang berlalu begitu saja.

"Terima kasih kak sudah bermainan denganku lagi,kakak kalok mau ngajak main lagi Hana selalu ada di taman ini kok."aku menanggapinya dengan senyumku yang manis,entah mengapa aku memberikan senyumku yang berharga mungkin hanya kebetulan saja.

Akupun pulang sesegara mungkin karena hari sudah mulai gelap dan kota terlihat sangatlah berbahaya jika dimalam hari.aku juga takut jika yang dibilang pamanku itu sungguhan yaitu," orang-orang yang pulang larut malam terkadang mereka dirasuki loh :v."seperti itu katanya jadinya aku tidak berani untuk pulang larut malam.

****

Gambaran Jalanan taman yang teramat sepi terlihat dan melintasi melewati ingatanku."mimpi ya??."kataku,setelah itu aku melihat seorang anak kecil yang lagi menangis dan disekitar badannya terlihat ada bercak-bercak darah.ingin ku memanggilnya hanya saja suaraku tidak bisa keluar.aku ingin mendekatinya hanya saja dirinya terasa semakin jauh.tidak ada yang bisa kulakukan kali ini.

Dengan keputusasaan yang ada,aku hanya bisa merenung,dan berdoa sambil menunggu diriku terbangun dari mimpi ini.

~~∆~~

*Kring*kring*kring* suara alarm yang keras membuatku terbangun dari tidurku.ini adalah hari ketiga dari liburan musim panas yang kumiliki selagi masih ada liburan aku berniat untuk kerja paruh waktu.

Setelah aku bersiap-siap akupun berangkat menuju tempat kerjaku di kota ankorama yaitu cafe naraku(coffey tea resort).perjalanan dari rumahku hingga ke cafe itu tidak begitu lama jadi sambil melakukan perjalanan kesana aku mampir ke toko alfamart dan yang lainnya.hingga akhirnya aku sampai di sana.

Aku bingung dengan cafe ini,selama aku berkeja paruh waktu setiap tahunnya disini tidak pernah belum buka di jam 5.46AM.entah mengapa begitu,tapi aku tidak ingin berpikir terlalu banyak jadi aku langsung saja ke pintu karyawan di belakang.

Saat membuka pintu,aku terkaget dengan yang terjadi disana,"selamat ulang tahun Zufoni!!."petasan pesta ruangan ditembakan di atas kepalaku dan teman-teman satu kerjaku memberiku selamat,"selamat Zufoni sekarang kamu sudah berumur 17 tahun,hahaha aku iri denganmu meskipun dirimu masih muda tapi kamu sudah bisa membantu orang tuamu."perkataan salah satu senior sedikit membuatku jadi malu tapi aku ingin bertanya,'siapa yang memberi tahu kalian tentang ulang tahunku,'tapi aku tidak sanggup bertanya.

Setelah itupun kami merayakannya setidaknya selama se-jam dan selesanya cafe mulai dibuka. hingga tidak lama kemudian tiba-tiba,ada banyak rombongan pelanggan yang datang dan kami pun sibuk untuk melayani pesanan para pelanggan,menyiapkan sebuah teh dan mengantarkannya secara berulang sedikit membuatku terasa lelah dan ingin beristirahat.tapi aku selalu semangat karena hari ini adalah hariku yang ingin ku perjuangkan.

Hingga akhirnya jam 4.56PM para pelanggan mulai sepi,"akhirnya kita selesai juga...hah manajer tadi itu rombongan dari mana??."tanyaku ada manajer yang tepat duduk disampingku.dia menjawabnya,"hah..itu adalah teman-temanku waktu smk,aku tidak menyadarinya jika mereka datang hari ini.ha-ha-ha maaf yang Zufoni,karena harimu yang harusnya menyenangkan malah jadi melelahkan,maaf ya."

Manajer meminta maaf padaku dan aku menjawabnya,"manajer tidak harusnya minta maaf,bukannya capek yang kuterima hari ini,melainkan kesenangan dan aku jadi mengerti bagaimana rasanya bisa berteman dengan teman-teman sekolah."manajer merasa senang dan bilang,"baiklah kalau begitu akan kutraktir segelas teh khusus buatanku,gimana mau??."peristiwa langka datang padaku dan aku menerimanya....

****

Sepulangnya aku malan diberi dua buah teh dari sang manajer karena aku tidak bisa menghabiskannya sendiri aku berniat untuk membaginya dengan Hanamori,jadi aku mendatangi taman itu untuk menghampirinya lagi.

Sesampainya disana aku mendengar suara Hanamori tertawa dan berbicara dengan seseorang hanya saja selain suaranya aku tidak mendengar suara orang lain kecuali suara seekor kucing. Dengan rasa penasaran aku mencoba mengintipnya di sisi lain,kagetnya aku melihat wujudnya Hanamori yang berubah dimana dia memiliki sebuah kuping kucing dan ekor kucing.

Dengan berani aku menghampirinya,tapi dadaku tiba-tiba berdetak sangat kencang.aku mencoba mengendalikannya dan menghampirinya."Hanamori??benarkah ini kamu??."untuk memastikan lagi jika tidak salah aku bertanya seperti,dan benar saja dia adalah Hanamori mukanya terlihat jelas saat dia berbalik badan,wajahnya menatapku dan suaranya,"k-kak,eh...etoo kakak tidak takut??."

Aku mendekatinya dan memegang kupingnya itu, ternyata benar-benar mirip rasanya memegang kuping seekor kucing,Hanamori sedikit kesenangan tapi setelah itu dia kesal,"ka-kak jangan-jangan hummppp..."wajahnya memerah dan terlihat marah membuatku sedikit takut," hehehe maaf-maaf,aku sedikit saja takut tapi aku ingin bertanya kenapa kamu bisa berubah seperti ini??."tanyaku padanya,tapi setelah melihat ekspresinya itu aku menebaknya jika dia pasti bilang 'kamu benar-benar lupa ya kak??.'dan bummm,dia menjawabnya,"jadi benar kamu benar-benar belum mengingat semuanya ya,ya sudahlah lebih baik jika kamu melupakannya."

Aku memabantahnya,"apanya yang bagus?!,bukannya jadi masalah??."Hanamari malah tertawa mendengar perkataanku,"tidak kusangka,kamu bisa marah juga ya kak?!.suatu hari nanti kamu pasti akan mengingatnya."akupun menyerah dan membagikan teh yang aku bawa di tas plastik itu,"hah...ini maaf jika dingin karena sudah lama dibuatnya kuharap masih enak diminum."aku mengasiknya teh yang kubawa dan mengajaknya untuk menikmatinya dibawah pohon sakura yang besar itu.

Hanamori terlihat senang saat mencoba teh yang berikan sambil berkata,"wah...tidak kusangka paman yang membuat teh ini,dia benar-benar masih bisa membuatnya...ah....senangnya.."itulah yang dia bilang dan sesaat aku memandangnya seperti sudah mengenal manajer,rasa penasaranku semakin meluap.

Hanamori langsung bertanya,"benar kan kak jika ini teh yang dibuat di cafe naraku??."tanyanya padaku membuatku tidak bisa untuk menjawabnya,dengan mata bersinar dan tangan yang terlihat seperti berharap jika itu benar-benar buatan sang manajer. Ko

Aku hanya bisa mengganggukkan kepala saja dan eksperisanya sangatlah cepat sekali terlihat senang,hanya saja malam itu kami harus segera mungkin pulang.dan berjanji jika besok bakal ketemu lagi ditaman ini.hanya saja ada yang menyampingkan semua hal itu,yaitu hujan...

"Kak Zufoni gimana ini??apa kakak bisa pulang??."dia terlihat murung,di lihat dari ekspresinya dia merasa bersalah,dan benar saja diaberkata,"maaf kak ini sala-...ku."aku menutup mulutnya dan menyeretnya kebelakang pohon,sambil membisikkan,"jangan berisik ada yang datang..."entah mengapa aku melakukan hal itu.hanya saja itu terjadi karena tubuhku bergerak sendiri dan mendengar suara jejak kaki yang banyak.

"Heh...sudah pergi ya??...pasukan satu segera memeriksa tempat yang lain.dan yang lainnya aku akan--... "Hanamori tidak sengaja membuat semak-semak itu bergoyang ,"Hanamori!!..."tatapku pada Hanamori membuatku harus segera menyelamatkannya.dan aku pun menutup mulutnya hingga berharap jika mereka tidak tahu jika ada kami disini.

"Hmmppp....kak ikuti aku!!."Hanamori sepertinya tau harus kemana jadi aku mengikutinya dan terlebih lagi entahlah pasukan apa itu juga sudah mulai mengetahui kami,"kakak pegang tanganku dan jangan dilepas oke?!."aku mengganggukkan kepala saja biar cepat.Hanamori dan aku berlari sekuat tenaga ke belakang hutan hingga akhirnya sampai disuatu tempat seperti sebuah altar.

"Kak ayo kita ke altar portal itu!!."disaat berlari dia berkata seperti itu hanya saja saat ingin sampai Hanamori tersandung akar-akar pohon hutan itu dan membuat kakinya terluka dan tidak bisa jalan,aku mencoba membantunya,"kamu gak papa Hanamori??ayo naik kepundakku.."pintaku padanya.hanya saja dia menolaknya dan menyuruhku untuk memikirkan tentang keselamatanku saja.

Aku langsung saja menggendongnya tanpa persetujuannya hanya saja aku tidak ingin ada orang yang terluka parah kutinggalkan.hingga akhirnya kami sampai di altar portal itu dan kami pun selamat dari kejaran mereka(entahlah).tapi setelah memasuki portal itu aku pingsan dan tidak tau apa yang terjadi padaku selanjutnya.

****

GIRL IN NEKOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang