Ping Pong Sundae

5 2 0
                                    

Fokusku terpecah akibat suara gesekan kaki kursi di depanku yang ditarik oleh seseorang.

"Kita ketemu lagi, kiddos."

Tidak ingin meladeni pria idiot ini lagi, aku memasukkan ponselku ke saku jaket dan merapikan nampan berisi makananku. Namun aku tidak jadi berdiri karena pergelangan tanganku ditahan oleh idiot ini.

"Sori tadi aku kasar sama kamu, tapi bangku lainnya penuh makanya aku milih duduk disini. Permisi?"

Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar dan benar saja, hampir semua bangku terisi penuh. Mataku kembali menemukan wajahnya dan semakin kesal karena seringai menyebalkan miliknya.

Tidak ada pilihan lain, aku kembali mengeluarkan ponselku dan meneruskan kegiatan youtubing sambil memakan happy mealku yang masih tersisa setengah porsi.

Sudut mataku menemukan segelas sundae coklat yang disorongkan ke nampanku.

"Sebagai permintaan maaf,"

Aku menghela nafas dan mengembalikan sundae coklat ke atas nampannya. "Nggak usah, nggak papa. Udah saya maafin kok,"

"Tapi aku maksa," sundae tersebut kembali disorongkan ke atas nampanku.

Aku mengembalikan lagi sundae tersebut ke atas nampannya, "Kalau dipaksa saya makin nggak mau." Ujarku menekan tiap kata.

"Tolong?" Lagi-lagi sundae tersebut diletakkan di nampanku

Ugh. Aku paling sulit menolak permintaan orang yang meminta secara baik-baik.

Aku menyendok ujung sundae tersebut. "Terima kasih."

Tickly Sh*TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang