Part 2.

729 69 19
                                    

Otw Part 3 kalo kalyan vote :v

(Rara mulai memperdulikan vote)

Hmm.. Yaudahlah... .... Emm...

Enjoy gaes :(

------------------------------

Kanata memeluk subaru erat, lalu menangis histeris sambil terus mengucapkan  kata yang sama, hal itu tentu membuat Subaru heran dengan kelakuan anak ini, ada apa dengannya sih?

"N-nii-sama... Hiks..." Kata itu terus diulang oleh gadis albino itu, iris merahnya menatap Subaru sendu.

'Nii-sama? Dia siapa sih?' Batin Subaru bingung.

"PASTI LU NYURI MICIN GUE DIDAPUR WAKTU ITUYA?! KENAPA LU KABUR?!" Kemudian Kanata berteriak heboh sambil menjewer telinga Subaru.

"EH ANJIR!! KANATA!! JADI LU IMOUTO GUE YANG GUE CARI YAK?!" Subaru melotot horror.

"JADI LU NYARI GUE?!"

"IYAK BEGO!!"

"JAN NGE GAS BNGSD!!" Kanato berteriak sebal, ganyadar diri kalo dia juga ngegas, hal itu membuat kedua kembarannya menggeleng heran.

"Sudahlah, berhenti bertengkar." Reiji kembali menengahi perngegas-an(?) membuat saudara saudaranya terdiam, suasana pun berubah tenang.

Kanata masih menjewer telinga Subaru sebelum akhirnya Subaru memeluk Kanata lembut, membuat sang gadis bersurai putih itu terkejut.

Sedangkan saudara lainnya terheran, kok tiba tiba Subaru yang hobinya ngegas jadi lembut gini seh? Heran, ga biasanya dia kaya gini, patut dipertanyakan kewarasannya nih.

"Nii-sama?"

Subaru kemudian mengecup kepala Kanata lembut, menatap sayang pada sang adik yang melongo dengan wajah bego yang sangad bego, Yaiyalah, Wajar kalo dia kaget gitu, kan jarang-jarang si Albino kaya gini.

"Lu kesurupan apa?"

JTAK!!

Satu jitakan penuh perasaan mendarat di kening Kanata dengan indahnya, membuat Kanata meringis saat keningnya memerah karna jitakan sayang dari sang kakak, kejam banget sih sama adek sendiri.

Skippu~

Setelah kejadian Absurd nan gaje, Kanata akhirnya bisa tidur dengan tenang dikasurnya, setelah mengusir saudara saudara ga tau dirinya itu, tentunya sambil bermimpi indah, melupakan kejadian kemarin... Eh... Rena!!

Mata Kanata yang tadinya mulai tertutup kemudian terbuka lebar, menampilkan iris merah darahnya, ia mendudukkan diri di kasur dan mengambil cermin besar yang ada di bawah kasurnya, lalu menutup matanya sambil mengucapkan mantra andalannya saat ingin melihat Rena.

Irisnya akhirnya terlihat, setelah lama menutup mata, ia menghembuskan nafas lega saat melihat keadaan Rena yang mulai membaik, Rena juga sudah mulai ceria lagi, Kanata tersenyum kecil melihat keceriaan adik angkatnya.

Senyumnya memudar, raut wajahnya menjadi sendu saat melihat Rena menangis di kamar miliknya.

"Aku rindu Kana-nee... Hiks... Aku mau bertemu Kana-nee lagi!!"

Kanata meletakkan lagi cermin itu dibawah kasurnya, ia mendengar suara langkah kaki yang mendekat, membuat Kanata segera memasang wajah datarnya.

"Adik syaland!! Lu ikut sekolah sama kita kata Reiji." Kanata mendengus mendengar suara menyebalkan Kanato, yang untungnya shota.

Vampire.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang