PERKENALAN

62 5 0
                                    

Elisa Aqeela Putri, Seorang siswi di SMA 141 Surakarta, tepatnya kelas 11 MIPA 4, merupakan gadis yang mengikuti beberapa ekskul dan organisasi di sekolahnya. Diantaranya, teater, musik, dan OSIS. Gadis yang ketika di sekolah terlihat ceria tanpa memiliki beban apapun ini ternyata menyimpan suatu masalah yang sangat besar di lubuk hatinya. Masalah yang ia sendiri tak tau kapan akan terselesaikan. Masalah yang membuat ia tak pernah betah berada di rumah. Baginya, sekolah itu seperti surga dunia, dimana ia bisa melakukan semua hal yang ia sukainya di sana. Sedangkan, rumah menurutnya adalah neraka dunia, dimana ia hanya bisa merasakan sakit, sakit, dan sakit saja ketika berada di sana. Bisa dibilang Elisa seorang yang professional, ia tak pernah membawa masalahnya ke sekolahnya. Abang yang menjadi andalannya pun sekarang menjadi seorang yang memiliki 2 kepribadian berbeda. Bisa dibilang berkepribadian ganda. Ketika marah, abangnya bisa sampai menghancurkan segalanya, tetapi ketika baik-baik saja, abangnya akan kembali seperti abangnya yang dulu. Pernah satu kali, ketika awal masalah tersebut muncul, abangnya mengajak Elisa untuk pergi meninggalkan neraka dunia tersebut. Pergi ke apartemen yang telah abangnya sediakan untuknya dan abangnya. Namun Elisa tak mau, Elisa yakin masalah tersebut akan segera mereda, akan segera terselesaikan. Tapi apa daya, bahkan saat ini pun Elisa tak pernah berani mengeluarkan suaranya ketika di tempat itu. Dan jujur di dalam lubuk hatinya, saat ini ia ingin sekali mengulang waktu dan menerima tawaran abangnya itu untuk pergi dari tempat itu.

Riko Adi Putra, abang tercinta Elisa. Salah satu siswa kelas 12 IPS 3 di SMA 714 Surakarta. Sewaktu kelas 11, ia mengikuti ekskul basket. Bahkan menjadi ketua basket di sekolahnya. Karena jabatannya itu, membuat ia tambah jatuh cinta pada basket. Sampai saat ini pun jika ada latihan basket Riko tetap mengawasi kinerja adik-adik tingkatnya tersebut. Hampir sama seperti Elisa, Riko tidak pernah membawa masalahnya ke sekolah. Baginya, masalah di rumah biarlah terkunci di rumah, jangan sampai terbawa ke sekolah. Hampir semua sifatnya sama seperti Elisa. Tetapi, seperti yang disebutkan sebelumnya, Riko memiliki 2 kepribadian yang berbeda. Riko suka tawuran. Menurutnya, ketika tawuran ia bisa mengungkapkan segala kemarahannya lewat tawuran tersebut. Riko juga tinggal sendiri di apartemen yang sengaja ia beli itu. Riko membeli sebuah apartemen yang bisa dibilang besar dengan 2 kamar tidur di dalamnya. Satu untukknya, satu untuk Elisa. Sayangnya, Elisa masih belum mau ikut dengannya. Tapi, Riko percaya, Elisa akan ikut dengannya, keluar dari neraka dunia itu. Dan membangun kebahagiaan baru di apartemen itu.

Angkasa Dewa Pratama, teman sekelas dan seekskul Elisa. Cowok humoris yang selalu senang jika Elisa mencak-mencak karena ulahnya. Entah kenapa, setiap Elisa marah, itu membuat Dewa merasa senang. Tidak hanya membuat Elisa mencak-mencak, Dewa juga sering membuat Elisa tersipu karena gombalan-gombalan recehnya. Sejujurnya, Dewa memang mengejar Elisa. Dewa mengikuti ekskul musik karena Elisa mengikutinya. Dewa juga selalu duduk di belakang bangku Elisa. Dewa menyukai Elisa seperti Dilan menyukai Milea dan Nathan menyukai Salma. Dewa ingin, setiap ekspresi yang dikeluarkan Elisa di sekolah itu disebabkan oleh dia. Mulai dari senang, marah, kesal. Tapi, Dewa berjanji tidak akan membuat Elisa memunculkan satu ekspresi yang disebabkan oleh Dewa. Sedih, bahkan sampai menangis. Dewa tak mau ekspresi itu keluar dari wajah Elisa. Yang Dewa mau, Elisa selalu nyaman dengan apa yang dilakukan Dewa. Hampir semua tentang Elisa, Dewa mengetahuinya. Hanya saja ada 2 hal yang selalu Elisa tutup-tutupi ketika Dewa menanyakan hal ini. Keluarga dan alamat rumahnya. Setiap Dewa menanyakan keluarganya, Elisa selalu mengubah topik menjadi tentang pelajaran yang baru saja diterangkan atau apapun itu. 2 kali Dewa bertanya, 2 kali juga Elisa berusaha mengganti topik itu. Karena itu, sampai saat ini Dewa tidak tau keluarga Elisa dan alamat rumah Elisa. Setiap diantar pulang oleh Dewa, Elisa hanya minta diturunkan di gang saja, tidak pernah sampai ke rumahnya. Dan setelah turun dari motor Dewa, Elisa akan menunggu sampai Dewa tidak terlihat di jangkauan matanya. Hal itu yang membuat Dewa sedikit kesulitan mengikuti Elisa sampai rumah. Tapi, Dewa berjanji pada dirinya sendiri, bahwa ia akan selalu ada untuk Elisa, dan ia juga akan secepatnya mengetahui tentang keluarga dan alamat rumah Elisa.

Senja Aurellia, Senja panggilannya. Satu-satunya sahabat Elisa yang mengetahui semua tentang Elisa. Hanya Senja yang dapat mendekapnya saat masalah itu datang. Hanya Senja yang dapat membuatnya tegar saat masalah itu datang. Hanya Senja yang dapat mengubah air mata itu menjadi tawa yang bahagia. Hanya Senja yang selalu mengetahui isi pikiran Elisa. Dan hanya Senja, yang selalu ada disamping Elisa saat Elisa membutuhkan seseorang untuk menenangkannya. Senja adalah sosok yang berarti bagi Elisa. Katakanlah Elisa terlalu bergantung pada Senja, itu memang benar adanya. Elisa selalu bercerita segalanya kepada Senja. Senja juga selalu bercerita segalanya pada Elisa. Bayangkan jika tidak ada Senja, kepada siapa Elisa akan bercerita dengan leluasa? Bang Riko? Dewa? Sungguh, jika ia sampai bercerita segala yang terjadi di rumahnya pada Bang Riko, justru abang tercinta nya itu malah marah dan bisa saja menghancurkan segala di apartemennya. Lebih baik Elisa datang dan hanya diam memeluk abangnya itu, walaupun abangnya tau jika Elisa sedang berada dalam masalah itu, ia tak akan naik pitam. Lalu Dewa, entah mengapa Elisa tidak bisa atau lebih tepatnya belum bisa bercerita pada seorang Dewa. Dewa sungguh kekanak-kanakan. Bukannya lega justru Elisa yang kewalahan menjelaskannya. Maka dari itu, Senja lah yang paling berperan dalam hidup Elisa. Dalam semua cerita pedih yang Elisa lalui. Senja selalu ada untuk Elisa. Dan Elisa juga selalu ada untuk Senja. Mereka sangat saling membutuhkan. Senja dan Elisa, ibarat simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.

🥀🥀🥀

Hallo gaisssss👐
This is my first story (yang bener bener teenfic dengan nama tokoh yang udah setengah pengen modar aja mikirinnya) yang bener bener mikirnya udah lama tapi selalu lupa lupa terus buat nulis :v
Gatau deh cerita ini nasibnya bakal kek gimana, yang pasti doain aja ceritanya bakal selese. Soalnya aku kalo bikin cerita suka gak selese gara gara otaknya mampet kek cerita sblmnya (yang notabene adalah ff nya ari-(nk) :v) wkwkwkwkw:v
Silakan beri kritik dan saran yang membangun ya ges :' , soal masih bener bener noob banget :" dan sebenernya cuma iseng iseng doang sih :'v

Nb : nih aku kasi gambaran apartemennya babang Riko (anggep aja itu ya ges :))

jangan jadi darkreaders ya teman teman :), setidaknya vote lah cerita yang udah kalean baca, kalo bisa si vomment ya :v wkwkwkw:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan jadi darkreaders ya teman teman :), setidaknya vote lah cerita yang udah kalean baca, kalo bisa si vomment ya :v wkwkwkw:v

I luv u ges ❤
-aul

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang