"Makasih ya kak Dowoon udah nganterin aku sampe rumah, maaf ngerepotin." Ucap Dahyun sambil melepaskan helmnya.
Melihat rambut Dahyun yang berantakan, Dowoon berinisiatif untuk merapikannya, "Iya gapapa Day kaya kesiapa aja. Kakak langsung pulang ya, dadah dubu" ucap Dowoon sambil tersenyum manis dan setelah itu, Dowoon pun langsung menancapkan gas meninggalkan rumah Dahyun.
Setelah ia sadar Dowoon telah pergi, ia lalu memegang rambutnya yang tadi sempat dirapikan oleh Dowoon dan senyum-senyum gajelas 'Ini beneran kan rambut gue dipegang kak Dowoon'
Gini, Dahyun tuh udah dari lama suka sama Dowoon. Dowoon itu temen abangnya, awalnya dia cuma sksd kenalan waktu Dowoon lagi main sama abangnya dirumah. Eh seiring jalannya waktu, lama-lama dia jadi suka sama Dowoon, ntah dari kapan dia punya perasaan yang lebih. Terus sekarang 1 universitas, makin-makin lah dia suka. Menurutnya, Dowoon itu manis suka malu-malu tapi gentle banget. Makanya dia kesemsem.
Hanbin yg tabah ya, gebetannya suka sama orang lain nih.
Lalu Dahyun pun membuka pagar dab masuk kedalam rumahnya. Ketika ia baru saja membuka pintu, abangnya langsung berkata, "Tuh kan dad, Daday tuh dianterin sama Dowoon. Aku ga ninggalin dia"
"Ih bang Wonpil emang ninggalin aku tuh dad, untung ada kak Dowoon tadi" jawab Dahyun sambil duduk di sofa
"Tapi kan emang bukan jadwal aku bareng sama Daday, bang Jijin dong yang harusnya disalahin" elak Wonpil tak mau disalahkan
"Heh gue kan udah bilang di grup tolil, gue gabisa. Makanya gue suruh lo" jawab Seokjin yang di panggil Jijin tersebut
'Hm. Pasti ribut nih' Dahyun pun bangkit dan pergi ke kamarnya malas mendengarkan bacotan abangnya, mending dia tidur.
"Gamau, pokoknya gue ga salah"
"Lo jadi adik ngalah sedikit"
"Seharusnya abang lah yang ngalah"
"G. Gue lelah menjadi salah, sesekali gue true lah"
"Iya gue jg gamau wrong"
"Gu---"
Pusing mendengar mereka berdua berdebat, orang yang mereka sebut daddy itu langsung menjewer sebelah telinga keduanya, "bisa diem ga ini, hah?"
Mereka berdua pun langsung mengangguk dengan cepat dan lalu akhirnya dilepaskan
"Daddy gamau tau, kalian salah udah ninggalin dubunya daddy. Gaada motor selama seminggu, kalian naik angkot aja"
"Gabisa gitu dong dad, nanti dubu di antar jemput siapa?"
"Nanti daday diapa-apain loh dad naik angkot"
"Daday sama daddy"
"KOK GITU SIH"
"INI NAMANYA TIDAK ADIL DAD"
"Protes uang jajan potong juga nih" sambil meninggalkan mereka berdua
Pasrah. Mereka pun duduk di sofa lalu menyalakan tv yang menyiarkan sinetron tentang azab orang tukang nyinyir. Mereka berdua saling sender-senderan udah kaya pasangan yang sedang dimabuk asmara. Ia.
"Kenapa ya Daday selalu dibela terus, gue juga kan mau" kata Wonpil sambil menonton sinetron itu
"Ya karena dia cewek lah, perlu dilindungi"
"Iya juga ya, apa gue jadi cewek aja kaya Daday"
Menonyor kepala wonpil "najis nyebut lo"
"Astagfirullah" setelah itu mereka berdua pun saling peluk-pelukan dan tertidur dengan posisi ambigay.
