Suara gadis disamping Lauren berhasil membuatnya sedikit emosi. Ya mereka sedang membicarakan sosok pria entah dari mana asal usulnya, yang jelas Lauren sangat terganggu dengan nama pria itu. Bukan hanya satu pengunjung cafe ini yang memperhatikan mereka. Dan lauren benar-benar merasa menyesal telah mengajak sahabatnya ini.
"Eh, guys lo pada tau gak itu loh cowok yang lagi firal di sekolah kita" ucap Mackenzie Frances Ziegler gadis yang sedari tadi mengoceh seperti burung beo kelaparan.
"Lo tau kan yaampun dia ganteng banget sih"
"Udah gitu pinter lagi"
"Yaampun siapa sih yang gak mau sama dia"
"Idaman bangett kan"
"Sayang nya sih, dia cowok berhati batu sulit banget di deketin"
"Masa iya sih, dia nolak cewek secantik Bella, gila kali ya tu anak"
Kenzie melirik kedua sahabatnya yang sedang asik dengan dunia mereka. Dan dia baru sadar bahwa dia sedari tadi berbicara sendiri.
"Kalian gak dengerin gue ngomong"
"Telinga gue capek denger lo ngomongin cowok gak jelas asal-usul nya itu" ucap Nadia Constance Turner yang berhasil membuat Kenzie mengerucutkan bibirnya. Memang Nadia paling tidak suka jika ada seseorang yang terlalu melebih lebihkan seorang cowok. Karna di matanya semua cowok sama saja.
"Ya apa salahnya sih gue kan cuma mengagumi ciptaan tuhan aja, emang gue salah?"
"Gak usah berlebihan juga kali, gue gak suka" ucap nadia kembali menatap kenzie dengan tatapan gak suka
"Iya iya sorry"
Keadaan kembali hening tidak ada yang berbicara semua kembali kedunia masing-masing.
"Lo gak ngoceh lagi?" kini Lauren membuka pembicaraan dan berhasil membuat kedua sahabatnya menoleh kearahnya.
"Gak" ucap kenzie dengan wajah cemberut.
"Sensi amat sih lo" ucap nadia yang sedikit menahan tawa.
***
Lauren melirik jam dindingnya menunjukan pukul 06.30 dia masih terbaring di kingsize nya dibalut selimut yang menutup i tubuhnya. Dia segera bangun dan melangkah menuju kamar mandi.
15 menit kemudian Lauren keluar dari kamar, dia menatap seisi ruangan ini kosong tidak berpenghuni."Bi, mama kemana?"
"Nyonya sudah berangkat kerja non" Lauren hanya ber Oh ria.
"Yaudah bi, Lauren berangkat dulu ya"
***
Lauren berjalan santai dikoridor sekolah, melirik jam tangan yang melekat di tangan kanannya.
Lauren menghela nafas berat, dia sudah mengira akan bertamu dengan seorang betina buas yang akan mengusik ketenangannya.Lauren berdiri di depan pintu kelas 12 IPA 1 menatap pintu itu sambil berfikir kelas. Belum sempat dia berfikir pintu itu terbuka terlihat wanita paruh baya menatap Lauren lekat-lekat.
"LAUREN ORLANDO"
"30 menit bu"
"Sudah ibu bilang jangan sampai telat, apa lagi pelajaran saya"
"Iya bu maaf"
Tiba-tiba seseorang pria berhenti di depan pintu sambil mengatur nafas nya yang tersenggal senggal, pria itu menggeser tubuh Lauren pelan agar sedikit menggeser. Lauren menatap pria itu ia menghela nafas pasrah, yaampun pria gila apa lagi ini??? Oh my god selamatkan lauren...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Juliet
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang pria yang mencoba membahagikan setangkai mawar juliet yang sulit untuk didapatkan. Mau tau kelanjutannya? ikuti terus ceritanya yaa :)